🕊12. Cerai

6.4K 384 25
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

⚠️ Ambil baiknya, buang buruknya⚠️

⚠️ Jangan menjudge cerita sebelum membaca seluruhnya⚠️

📖 Selamat membaca 📖

Jika sesuatu telah Allah tetapkan untuk kita, maka tak ada yang mampu menghalangi dan menggagalkannya.

~Solawat Cinta~
@Bluerfy

🕊🕊🕊

Fika benar-benar dibuat pusing oleh kedua teman koasnya ini. Mengapa tidak? sejak mereka bertemu enam bulan yang lalu, mereka selalu saja cekcok.

"Eh Monyet Ragunan, bisa diem nggak sih lo?!" Sarkas Dilla pada Kevi yang selalu saja mengganggunya yang sedang menulis laporan pemeriksaan pasien.

"Nggak! gue lagi cari inspirasi nih" balasnya tak mau kalah.

"Inspirasi apaan? Yang ada, lo ngerecokin gue mulu." Omelnya.

"Kalian berdua bisa diem nggak? lama-lama gue jodohin juga lo pada," kata Fika yang sudah sangat bosan melihat keadaan seperti ini. Bagaimana tidak, kejadian seperti itu terjadi setiap hari yang membuatnya kesal bukan kepalang.

Setelah mengatakan itu ia meninggalkan ruangan yang selalu membuatnya mumet.


Tak ada yang tau kapan kabar baik atau kabar buruk akan menghampiri kita, ia bisa saja datang tiba-tiba dengan cara tak terduga.

My Wonderwomen❤

Assalamualaikum sayang, ibu mohon sama kamu datang ke pengadilan Agama ya hari ini. Ayah dan ibu akan berpisah ...

Fika yang mendapatkan pesan singkat yang di kirimkan oleh ibunya hanya bisa terduduk lemas, ia tak tau apa yang akan di lakukanya.

Mengapa kabar ini yang ia terima? Apakah ini akhir bahtera rumah tangga mereka? Apakah ini ujung perjalanan mereka? Apakah mereka tak menyanyanginya lagi? Apa mereka melupakanya dan mementingkan keegosian mereka sendiri?

Pertanyaan demi pertanyaan berkelebat dalam benaknya, pada siapa ia akan ikut, ayah atau ibunya? Yang pasti ia akan lebih memilih ibunya, ia tak akan pergi bersama ayahnya. Ia tau pasti ia akan membawa anak pungut itu juga pada dirinya. Ia lebih memilih ibunya saja.

Pertanyaan-pertanyaan itu seakan ingin memecahkan kepalanya, ia seakan ingin berteriak jika ia tak melihat keadaan sekitar. Ia masih berada di rumah sakit yang otomatis orang yang melewatinya menatapnya heran mengapa gadis sepertinya duduk di lantai yang dingin.

Tapi ia segera menepis semua itu, ia bangkit dan berlari menuju lobby dengan tergesa-gesa ia tak peduli pandangan orang.

Masa bodo! Pikirnya.

Saking tergesa-gesanya ia tak melihat jalan hingga ia menabrak seseorang, tanpa peduli ia yang jatuh dia bangkit dan kembali berlari menuju lobby rumah sakit.

"Hei, Fik!" Bahkan panggilan itupun ia abaikan, seolah-olah ia tak mendengarnya.

Ada apa denganya? Pikir orang itu, tapi dengan cepat ia mengenyahkan pikiran itu. Lebih baik ia fokus pada pasien yang akan ia tangani.

🕊🕊🕊

Sesampainya di pengadilan Agama ia segera menghampiri seseorang yang ia kenal betul.

Solawat Cinta ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang