🕊03. Mesjid?

7.6K 524 54
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

⚠️ Ambil baiknya, buang buruknya⚠️

⚠️ Jangan menjudge cerita sebelum membaca seluruhnya⚠️

📖 Selamat membaca 📖

🕊🕊🕊

"Ck dasar sok banget," gerutu Fika yang berjalan bersama keempat temanya yang dan tentu saja dengan dokter Rafa.

"Eh Fik," kata Dilla sambil menyenggolnya.

"Hem," dehemnya sebagai jawaban.

"Dia ganteng kan?" Saat ditanya seperti itu wajah Fika yang tadi memang datar sekarang berubah menyeramkan di mata Dilla.

"I...iya mangap, eh maaf." Cengirnya sambil mengankat dua tanganya berbentuk V.

"Kalian lagi ngomongin apasih?" Sela Kevi.

"Nanya aja sama tembok," balas Dilla ketus.

Dengan dramatis Kevi berkata "Lu kenapa sih Dil, dari tadi benci amat keknya ama gue. Salah abang Kevi ini apa?" Kevi Hanafi, seorang laki laki dengan kulit hitam manis dengan gaya pecicilan. Tapi karena wajah hitam manisnya itu ia tak mudah di lupakan😂*ini mah ngawur wae, baca ya Kev aku memujimu😂

"Salah lo? Muka lo jelek. Mending sama Rifky aja kalau gue mah, Adem anyem. Nggak kek lo kek cacing kepanasan." Kini orang yang di sebut namanya menengok kearah mereka bertinga.

"Abdi? Ada apa atuh sama abdi teh?" Dengan logat sunda yang kental. Rifky Hidayat, pemuda yang berasal dari suku Sunda. Cowok ini adalah orang yang pendiam dengan kacamata yang selalu dipakainya tak lupa buku yang selalu di pegangnya.

"Eh si Rifky ngomong kan barusan? Dengan logat khas sunda banget uh imut deh aa Rifky ini." jangan lupakan suara cempreng Dilla menggema di lorong rumah sakit ini. Nah kalau ini Aidilla Fitri gadis yang berasal dari Aceh ini adalah wanita yang memiliki tubuh yang cukup tinggi dan memiliki wajah khas melayu.

Fika yang memang sudah tak memperdulikan mereka bertiga dan masih saja cekcok itu, ia meninggalkan mereka jauh di belakang dan mengikuti dokter Rafa yang ada di belakangnya. Karena tak melihat jalan dan malah menunduk ia tak melihat kalau dokter Rafa berhenti dan berbalik.

Bruk..

Karena Fika yang tak sempat menjaga keseimbangan dan berakhirlah dia di lantai. Jangan harap ada adegan kek di ftv-ftv kalau jatuh si cowok langsung nankep terus tatap tatapan, karena itu hanya imajinasi. Mimpi!

"Ngapain kamu duduk disitu? Kek nggak ada tempat duduk aja malah di depan ruang inap orang lagi." Tuh kan kata-katanya aja bikin jleb.

"Eh Fik, ngapain lo selonjoran di lantai. Kek nggak ada tempat duduk aja, wkwk" jangan tanya itu siapa karena pasti si kutu kupret Kevi.

"Nyelem, biar bisa mandi." Katanya datar sambil berdiri.

"Emang di lantai bisa nyelam ya?" Tanya Dilla polos.

"Lu lahir tahun kapan sih, kok gini amat."

"21 tahun lalu itu tahun berapa?"

Solawat Cinta ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang