بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
⚠️Ambil baiknya, buang buruknya⚠️
⚠️ Jangan menjudge cerita sebelum membaca seluruhnya⚠️
📖 Selamat membaca 📖
🕊🕊🕊
Hari ini Fika amat sibuk, ia mengurus rumah sendiri. Bersih-bersih dan memasak pun sudah ia lakukan. Namun satu lagi yang belum ia lakukan mencuci pakaian.
Ting ...
Bel rumah berbunyi sehingga langkah yang tadinya akan Fika ambil menuju belakang rumah harus tertunda.
Ia berbalik dan melankah menuju pintu utama.
Namun, baru saja ia membuka pintu ia sudah mendapatkan sesuatu yang tak pernah diinginkannya.
"Tinggalkan putra saya!" Perintah itu terasa amat panas di telinga Fika.
Fia masuk, tanpa mengucapkan salam. Fika yang melihat itu hanya mengikuti.
"Waalaikumussalam," cicitnya dalam hati. Ia tau pasti mertuanya itu lupa mengucapkan salam.
"Kamu dengarkan? Tinggalkan Rafa, jangan pernah muncul lagi dihadapan anak saya maupun keluarga saya."
"Tapi bun-"
Fia mengankat tangan sebagai pertanda agar Fika tak mengelurkan argumen apapun, "Jangan pernah menyebut saya dengan kata Bunda, saya tak sudi panggilan itu dilontarkan oleh mulut munafik kamu itu." Sarkas Fia. Bahkan itu sangat kasar untuk ukuran seperti Fika yang tak pernah mendaptkan perlakuan seperti itu.
Air matanya sudah mengalir sejak tadi. Entah apa yang ada dalam pikiran Fia, hingga tega mengatakan hal menyakitkan seperti itu.
"Tidak, aku nggak akan ninggalin bang Rafa." Tegas Fika, sudah cukup ia mendaptkan hal tak mengenakkan seperti ini.
"Heh, masih saja berlagak. Kamu selingkuh Fik-, cih menyebutkan nama kamu saja saya tak sudi." Kata-kata yang dilontarkan oleh Fia semakin tak terkendali.
Tak taukah, bahwa lawan bicaranya masih memiliki hati?
Hati yang rapuh.
Bahkan ia sudah dipatahkan.
Apakah Fia ingin mencabutnya sekarang?
Agar ia mati perlahan.
"Kamu tidak pantas untuk Rafa, dia baik, sholeh, pintar, mapan. Kalau kamu? Matre, tak berpengalaman, tukang selingkuh. Kamu benar-benar tak pantas untuk Rafa."
"Apakah ibumu tak pernah mengajarimu hal yang baik?"
"Ataukah sama, ibumu juga seorang yang suka pada lelaki kaya dan memoroti hartanya?"
"Benar-benar rendahan."
Perkataan itu membuat Fika yang semula tertunduk pedih kini mengankat kepalanya, melihat tepat di netra Fia. Matanya nyalang sarat akan kepedihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Solawat Cinta ✔
EspiritualHIJRAH SERIES | Sequel of Nikah Muda | AWAS BAPER | Romance-spiritual| 🕊🕊🕊 Ketika Solawat Cinta atas nabi mampu membuat sesuatu bergetar dan menuntun untuk kembali setelah mengembara jauh. Ketika Solawat Cinta berkumand...