Jungkook saat ini berjalan menaiki tangga rumahnya menuju kamarnya merasa sesaat sampai dirumah besarnya yang berada di Inggris ini jungkook merasakan sesuatu yang tidak beres dengan perutnya. Tiba-tiba perutnya terasa keram dan sedikit sakit yang dirasakan jungkook saat ini hingga membuat dia memutuskan untuk beristirahat dengan alasan kalau dirinya lelah kepada sang kakak.
"Permisi tuan, apa anda kakak dari nona Jungkook?" Tanya seorang pelayan menghampiri wonwoo yang masih mendudukan dirinya di sofa
"Ah ya benar" Jawab wonwoo
"Kalau begitu mari saya antar ke kamar anda tuan" Ajak pelayan itu dan dijawab anggukan oleh wonwoo serta mengikuti langkah pelayan tadi ke lantai dua dimana kamar yang akan ditempatinya berada di lantai yang sama dengan adiknya.
------
"Sshhhh sakit sekali" Ringis jungkook sembari berguling kekanan dan kiri diatas tempat tidurnyaJungkook segera meraih ponselnya yang berada diatas nakas disamping tempat tidurnya dan memanggil seseorang melalui panggilan teleponnya.
Tidak butuh waktu lama seorang bodyguard mengetuk pintu kamat jungkook dan langsung dipersilahkan masuk oleh jungkook.
"N-nona jungkook anda baik-baik saja?" Panik sang bodyguard
"Bawa aku ke rumah sakit sekarang juga pastikan oppa ku tidak tau" Titah jungkook dan diangguki patuh oleh sang bodyguard secepatnya sang bodyguard membantu jungkook untuk pergi ke rumah sakit setelah didalam mobil sang bodyguard tadi meminta rekannya yang lain untuk mengatasi wonwoo.
Sesampainya dirumah sakit jungkook segera ditangani oleh beberapa perawat dan dokter ternama.
"Ada apa denganku dok?" Tanya jungkook pada sang dokter
"Maaf nona, tapi sepertinya Anda harus kehilangannya" Jawab sang dokter menunduk
"Apa maksudmu?!" Sentak jungkook
"Kandungan anda masih sangatlah rentan nona, dan sepertinya karena perjalanan anda membuat janin anda terganggu dan tidak bisa bertahan, kami akan segera melakukan pengangkatan janin anda karena itu akan berbahaya jika tidak langsung diangkat nona" Jawab sang dokter
Jungkook meneteskan air matanya, berbagai rasa bercampur menjadi satu saat mengetahui bahwa dirinya telah keguguran sungguh hatinya terasa teriris dengan senjata tajam beracun koleksinya.
"Taehyung oppa apa yang akan aku katakan padamu hiks" Jungkook menangis tidak bisa menahannya lagi
Di tempat lain wonwoo kepayahan mencari keberadaan sang adik yang menghilang tiba-tiba dan tidak bisa dihubungi karena ternyata ponsel adiknya tertinggal di kamarnya.
"Tch kemana jungkook, dan kenapa semua bodyguard dan pelayan tidak tahu kemana majikannya pergi? Apa ini kebiasaan dia selama di inggris dulu?" Gumam woneoo frustasi
Kini jungkook baru saja selesai melakukan operasi pengangkatan janin yang sudah dinyatakan tak selamat atau bisa dikatakan meninggal jika sudah menjadi seorang bayi.
Jungkook memandang langit-langit ruang rawatnya tetesan air mata terus mengalir disudut matanya menunjukkan betapa hancurnya dirinya saat ini kehilangan calon bayinya.
"Haaaahhh" Jungkook terdengar menghela nafas panjang dan mengusap jejak air matanya.
"Nona" Panggil sang bodyguard
"Apa aku lupa membawa ponselku? Wonwoo oppa pasti mengkhawatirkan aku" Tanya jungkook
"Anda bisa menggunakan ponsel saya nona" Kata sang bodyguard sembari menyodorkan ponsel miliknya dan jungkook segera menerimanya dan menghubungi wonwoo.