•Prolog

2.6K 157 3
                                    

Angin berhembus kuat menerpa rambut seorang perempuan yang tengah berdiri dari atas balkon sebuah Bar menatap pemandangan malam kota Seoul. Dress hitam selutut dengan bahu terbuka serta high heels berwarna senada ikut menghias penampilannya malam ini.

Ia berulang kali menghela nafas pasrah saat sepertinya ia sadar bahwa takdir akan bermain main dengannya sekali lagi. Minuman berwarna merah pekat memabukkan dalam botol yang sempat ia bawa kini hanya tinggal setetes. Namun kali ini berbeda, biasanya ia akan mabuk jika menghabiskan setengah botol saja kini satu botol pun tak cukup kuat untuk menghilangkan kesadarannya.

Ia tersenyum miris. Meratapi hidupnya yang bahkan tak sedikitpun menemui titik bahagianya. Miris, di tengah semua yang ia miliki hanya satu yang kurang. Hal itu telah terenggut darinya entah sejak kapan. Menghancurkan kepingan demi kepingan kehidupannya.

Drtt.. Drtt..
Ponselnya berbunyi. Saat dilihatnya ia sempat menghembuskan nafas pasrah sekali lagi sebelum mengangkatnya.

"Ya, Bu?".
"Aku akan segera ke sana".

Wanita itu menutup panggilannya. Ia mendongak menatap langit sekali lagi. Tersenyum dan berucap.
"Jika sekali lagi kau ingin bermain dengan ku akan ku persilahkan. Tapi setelah ini, biarkan aku pergi".

Han Yoona.-

AwarenessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang