Hati? Tidak. Hatinya telah lama mati terkubur.
Untuk mencintai? Rasanya Ia tak punya hak untuk itu. Selamanya membuat benteng yang tinggi agar tak seorang pun yang bisa menyeberanginya.
Tapi ada rahasia yang tak pernah ia ketahui. Rahasia yang bah...
Balik lagi Di cerita author nim Seperti yang ku janjikan Bakalan up dua part Buat kalian Hehe ^^
Langsung baca Aja Tapi jangan lupa Vote sama comment Juga ya yeorebun...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✏️✏️✏️
Ponsel Taehyung berdering. "Dia ada di Jerman. Bersama Tuan Jimin."
Satu kalimat itu cukup membuat tangan seorang Taehyung terkepal. Wanita yang selama ini ia cari ternyata bersama dengan pria yang juga telah lama menghilang dari pandangannya.
Tak butuh waktu lama Taehyung menyuruh beberapa orang untuk menyiapkan pakaiannya serta memesan tiket pesawat ke Jerman hari itu juga. Bahkan ia berani pergi tanpa persetujuan dari Ayahnya. Dengan begitu banyak pekerjaan, ia tetap melangkahkan kaki menuju bandara.
Banyak penjelasan yang dituntut Taehyung. Mengapa wanita itu tidak memberi kabar sama sekali. Mengapa Jimin yang bersama Yeji. Dan mengapa Jimin yang berada di Jerman. Sejak kapan mereka seakrab itu untuk pergi bersama dan terlihat di bar yang sama.
Diam-diam Taehyung juga mendengar bahwa ayah mereka ternyata mengawasi Jimin juga. Karena itulah saat ia tahu bahwa Jimin ada di Jerman, Taehyung diam-diam menyelidiki nya. Saat itu pulalah dirinya menemukan yang selama ini dia cari. . . .
Yoona bergegas mengemasi barangnya. Tidak ingin membuang waktu lagi, ia langsung memesan tiket menuju Jerman. Ia bahkan menghubungi Chanyeol yang hampir saja tak bisa menyembunyikan keterkejutan nya dengan keberangkatan Yoona yang tiba-tiba.
Dalam waktu beberapa jam, Chanyeol membuat reservasi hotel dan menyiapkan alasan yang bisa membuat Yoona percaya padanya nanti. Setelah semua siap, barulah Chanyeol mati-matian mencari Namjoon. Pria itu menghilang tanpa jejak di besarnya Negara Jerman.
Kondisi Namjoon semakin memburuk. Bukannya diam dan menerima pengobatan, ia malah pergi ke bar. Melampiaskan kekesalannya sekali lagi.
Saat Namjoon melihat ada keributan di bar, lebih tepatnya ia melihat seorang wanita yang di hempaskan begitu saja oleh pria. Namjoon mendekat dan membantu wanita itu. Meskipun jujur saja, kepala Namjoon sangat penat.
"Kau tidak apa-apa?" Tanya Namjoon menggunakan bahasa inggris.
Yeji bangkit. Hampir saja tubuhnya berada di atas lantai lagi kalau saja tangan kekar Namjoon tak cekatan menangkap tubuh Yeji. Wanita itu begitu pusing sekarang.
