•Chapter 4

904 129 4
                                    

Segera setelah Tuan Yoon meninggalkan kantor Taehyung, Taehyung langsung menelpon seseorang.

"Ku beri kau waktu satu jam, cari tahu semua tentang Han Yoona, putri Han Daesung!". Nada tegas begitu jelas dalam perkataan Taehyung. Ia menutup teleponnya dan memukul meja kerjanya dengan tangan yang terkepal kuat.

Satu jam kemudian seseorang dengan setelan serba hitam memasuki ruang kerja Taehyung.

"Duduk". Titah Taehyung. Orang yang disuruh pun lantas duduk dan langsung berhadapan dengan Taehyung.

Orang tersebut memberikan sebuah amplop yang di dalamnya berisi informasi pribadi milik Yoona serta beberapa lembar foto Yoona yang diambil diam-diam.

"Nona Han Yoona adalah salah satu pekerja di AINIT. Salah satu perusahaan IT terbesar di Korea Selatan. Ia bekerja sebagai kepala tim perencanaan. Di sana ia mendesain dan membuat beberapa alat-alat canggih yang meledak di pasaran, bukan ha--".

"Tunggu, kepala tim perencanaan?". Jeda Taehyung. Ia cukup heran, di tengah kekayaan keluarga Han mana mungkin anak semata wayangnya hanya bekerja sebagai kepala tim terlebih bukan di perusahaan milik keluarganya.

"Benar, Tuan. Dari informasi yang saya dapatkan, Nona Han beberapa kali ditawarkan menjadi Wakil Direktur dengan kemampuannya itu, tapi dia terus menolak dengan alasan menyukai posisinya yang sekarang. Dan juga dia sudah menggeluti dunia IT sejak SMP, dengan kemampuannya ia masuk ke perusahaan itu sejak ia berkuliah semester 2. Nona Han mempunyai sebuah pusat perbelanjaan elit di Gangnam yang setiap hari dipadati orang-orang kelas menengah hingga atas. Dengan semua yang ia miliki Nona Han mampu menghidupi dirinya bahkan sampai ia meninggal nanti". Tutup orang yang di hadapan Taehyung tanpa terlewat sedikit pun. Menurutnya.

Taehyung mengangguk mengerti.
"Lalu bagaimana soal pria?".

Seakan mengerti maksud pembicara Taehyung orang tersebut melanjutkan penjelasannya.

"Nona Han mempunyai seorang teman pria sejak kecil bernama Lee Chanyeol yang berprofesi sebagai Direktur Rumah Sakit. Ia sering keluar bersama dengan temannya itu ke bar. Hanya itu yang ku ketahui tentang pria yang bersama Nona Han".

Taehyung mengangguk lagi. Matanya terfokus pada lembar foto yang menampakkan potret kebersamaan Yoona dan Chanyeol yang begitu bahagia tertawa bersama.

"Lee Chanyeol.. " gumam Taehyung.

✏✏✏

Taehyung dan Yoona kini berada di restoran di dekat persimpangan jalan. Dekorasi dinding putih dengan lampu berbentuk lampion tapi sayangnya lampu itu dimatikan karena cahaya yang menembus ruangan itu sudah cukup untuk meneranginya.

Begitu ramai di sana, banyak orang-orang yang juga sarapan atau sekedar bersantai di pagi hari. Taehyung dan Yoona duduk di sudut dengan pemandangan jalan yang dilalui orang-orang. Memesan beberapa sarapan pagi untuk mengganjal perut kosong mereka. Meski sangat terlambat sarapan pagi karena sekarang jam menunjukkan pukul 8 pagi lewat 20 menit, namun mereka tetap menyantap sarapan mereka dengan khidmat.

Setelah mereka sarapan, cukup lama hening menyelimuti mereka berdua.

"Jadi apa yang mau kau sampaikan?". Yoona mulai membuka percakapan mereka. Taehyung awalnya menatap lekat tepat di hazel mata Yoona cukup lama, tapi sayangnya Yoona tidak membalas dengan hal yang sama. Bagi Yoona ia hanya perlu pergi bersama Taehyung agar ibunya tahu bahwa ia bahagia dengan keputusan orang tuanya.

AwarenessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang