•Chapter 6

866 99 6
                                    

✏✏✏
Hayy yeoreobeun..
Welkombek lagi nihhh

Aku update cepat banget dahhh 😂😂

Tulisan aku juga masih pendek-pendek sihh tapi semoga kalian terhibur.. 😆😊

Kedepannya aku akan berusaha buat bikin cerita satu Part selanjutnya jadi panjaaaaang..

Jangan di skip yaa, tetep baca dan mohon jangan lupa untuk memberikan votenya 😆😍😍

Selamat membaca..

✏✏✏

Yoona berusaha menahan tawanya agar tidak meledak. Jujur ia memang sempat kaget dengan pernyataan Taehyung, tapi juga sangat lucu baginya. Emosi yang tadi ditahannya kini berubah menjadi rasa yang menggelitik sekujur tubuh. Bagaimana bisa orang yang saling tidak mencintai bisa membuat anak? Wajah Yoona sampai memerah karena menahan tawanya.

"Hhpfftt.. Maksud mu memiliki anak, keturunan begitu?". Yoona memastikan pendengarannya sekali lagi.

Taehyung mengangguk dengan malas. Ia tahu sejak tadi Yoona berusaha menahan tawanya.
"Aku serius, Yoona".

Yoona mulai tertawa sampai orang-orang menatap ke arah mereka. Menyadari menjadi tatapan Yoona lalu menutup mulutnya dan membungkuk hormat meminta maaf.

"Bagaimana bisa? Kau dan aku? Itu tidak mungkin terjadi, Tuan Taehyung. Anak hanya bisa dibuat jika keduanya saling mencintai atau karena pemerkosaan. Dan ku pikir kita tidak bisa melakukan keduanya". Taehyung kini merutuki dirinya sendiri karena mengatakan omong kosong yang hanya menjadi lelucon bagi Yoona. Ia benar-benar malu sekarang.

"Itu permintaan orang tuaku". Yoona menatap Taehyung. Entah mengapa ada nada pasrah di sana. Taehyung kini tertunduk malu dan tak bisa berkata banyak. Ia benar-benar tidak tahu harus bagaimana menjelaskannya. Meskipun baginya mengatakan bahwa memiliki anak adalah permintaan orang tuanya terdengar seperti alasan, tapi itulah faktanya.

Yoona kini kembali menatap keluar. Menatap bangku di bawah pohon besar yang kini sudah di tempati orang lain.
"Kau tahu pepatah yang sangat terkenal? Tak kenal maka tak sayang. Kita sudah membicarakan ini sebelumnya, tak ada kata saling mengenal di antara kita. Cukup kulit luarnya saja".

Taehyung mengangguk setuju. Ia sendiri yang mengatakan itu pada Yoona. Entahlah mungkin sekarang dia menyesal mengatakan kalimat itu.
Tapi jika Taehyung tidak melakukannya, ada seseorang yang menjadi taruhannya. Harusnya orang itu sudah pergi jauh dari kehidupannya tapi malah memilih tinggal dan berkaitan dengan hidupnya.

Taehyung tak bisa apa-apa lagi. Ia berusaha serius dan memulai pembicaraannya lagi.

"Itu benar. Tapi ku pikir kita bisa membuat anak tanpa harus mengenal dan mencintai. Kita bisa melakukannya tanpa melibatkan emosi dan perasaan apapun di dalamnya". Nada Taehyung benar-benar serius, berharap Yoona bisa mengerti keadaannya saat ini.

Ekspresi Yoona berubah. Matanya berkaca kaca, namun ia berusaha menahannya agar tak jatuh melewati matanya. -Omong kosong- batin Yoona.

"Aku tak bisa melakukannya. Aku tak bisa mempunyai anak dari orang yang tak bisa aku cintai. Dari orang yang tak berhak aku cintai". Yoona tersenyum kecut sambil mengatakannya.

Persetan dengan semua itu. Entah mengapa kata-kata ini langsung keluar dengan mulus dari bibirnya.
"Kita bisa saja saling mencintai nantinya". Taehyung tak peduli lagi dengan harga dirinya. Baginya seseorang itu jauh lebih penting.

AwarenessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang