•Chapter 12

747 97 2
                                    

Wahh wahhh... 😂😆
Author balik dengan part baru nihh
Seperti janji author yang bilang ga janji sih bakal kasih kejutan apa lagi 😂😅

Nanti nanti..
Bakalan ada dong kejutannya
Cuss lanjut baca yeoreobeun 😘😘

Ah makasih banyak yang udah mau singgah buat baca kasi vote sama kasi komen 😘😭😭
Aku seneng banget, semua partisipasi kalian aku hargain yeoreobeun 😆
Cekidot yooo

Ah makasih banyak yang udah mau singgah buat baca kasi vote sama kasi komen 😘😭😭Aku seneng banget, semua partisipasi kalian aku hargain yeoreobeun 😆Cekidot yooo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✏✏✏

Yoona mendengarkan semuanya dengan sangat patuh seperti seorang anak kecil yang mendengarkan cerita dari sang ibu sebelum tidur. Ia mencernanya dengan baik bahkan hingga nada bicara sang mertua mampu dimengerti Yoona bahwa kehidupan Taehyung dan juga ibunya tidak dianggap sama sekali di keluarga ini.

Banyak yang ingin ditanyakan Yoona, perlahan ia mulai tertarik ke dalam kehidupan suaminya. Namun, ini bukan saat yang tepat. Bertanya lebih banyak hanya akan menambah kesedihan yang dipendam Nyonya Yoon.

"Ahh, kupikir aku bercerita terlalu banyak. Membosankan ya?". Tanya Nyonya Yoon.

Yoona menggeleng cepat. "Tidak, bu. Terima kasih mau berbagi denganku". Yoona tersenyum sambil mencoba menghapus air mata mertuanya yang sempat turun di pipi wanita yang dipanggil Ibu oleh suaminya itu. Yoona mendekatkan duduknya dan memeluk Nyonya Yoon dengan hangat.

"Aku mengerti. Mungkin masih banyak yang ingin kutanyakan, tapi aku akan mengetahuinya seiring berjalannya waktu". Nyonya Yoon balas memeluk Yoona. Ya, inilah yang sangat ia sukai dari Yoona. Sosok wanita hangat dengan sifat bagai malaikat. Bagi Nyonya Yoon, Yoona penuh dengan kepolosan dan keikhlasan dalam dirinya. Bahkan penuh dengan kasih sayang yang bisa ia berikan pada orang-orang yang membutuhkan Yoona.

Mereka melerai pelukannya. "Aku harus menyiapkan makan malamnya, sayang. Jika kau masih mau melihat-lihat silahkan. Ini kamar Taehyung, jadi ini juga kamarmu". Nyonya Yoon meninggalkan Yoona sendirian di kamar Taehyung.

Yoona bangkit dan kembali menatap sebuah foto di meja nakas yang menjadi fokusnya tadi. Ia menatap bingkai foto itu sedikit terbuka dan miring. Ia hendak mengambil dan memperbaikinya.

Yoona menatap lekat foto itu. "Apa begini wajahnya saat remaja? Tampan". Yoona kembali tersenyum melihat foto remaja Taehyung dengan pakaian kemeja kotak-kotak berwarna hitam putih. Taehyung begitu bahagia dengan orang di sampingnya, mertua Yoona.

Saat Yoona ingin membuka bingkai foto itu, tiba-tiba Taehyung datang dan membuatnya mengalihkan pandangannya pada sosok yang sudah berdiri di ambang pintu berjalan mendekatinya.

AwarenessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang