Kayaknya aku telat up deh 🙏🙏
Miann tapi udah ada
Selamat menikmati part barunyaJangan lupa votement yakk 💜💜
"Bagaimana aku bisa meninggalkan semuanya saat ku tahu kau masih ada di dalam sana."
✏️✏️✏️
Yoona nampak membereskan banyak barang. Setelah kejadian di pemakaman itu, Yoona malah berniat untuk pergi semakin jauh dair Taehyung.Jika orang lain, ini merupakan keputusan yang sangat buruk terlebih ketika dia sedang hamil. Tapi Yoona tak bisa terus-terusan berada dalam suasana hati seperti ini.
Selembar foto terjatuh dari tas kecil miliknya. Ia mengambil foto itu dan membaliknya.
Benar saja, itu adalah foto ketika dirinya dan Taehyung tengah berbulan madu. Taehyung yang kala itu membawa kamera, ingatan tentang kembang api yang meriahkan langit malam serta ciuman yang dilakukan keduanya.
Yoona kalut dengan pikirannya. Beberapa kali ia berusaha untuk mencari alasan agar ia bertahan di sisi Taehyung. Namun semuanya berhenti ketika satu alasan besar itu menyadarkannya kembali.
Tokk.. tok..
Seseorang mengetuk pintu rumah. Ia pun segera pergi membukanya.
Yoona sedikit lama menatap siapa yang datang, karena masih dipengaruhi pikirannya sendiri.
"Ada apa?" Tanya Yoona
"Maaf mengganggu pagi mu. Tapi bisakah aku memesan satu buket bunga? Aku ingin melamar seseorang."
"Apa yang ku harapkan?" Batin Yoona.
Yoona tersenyum dan mengangguk. Ia juga mempersilahkan pria itu duduk sambil ia mengerjakan buket bunganya.
Kali ini ia membuatnya sedikit lebih besar dibandingkan dengan yang selalu ia jual. Entah karena terbiasa atau memang Yoona sudah memiliki kemampuan sebagai florist, tangannya benar-benar lincah membentuk sebuah rangkaian bunga yang indah.
Beberapa menit kemudian sudah ada satu buket bunga besar dengan warna yang elegan di hadapan pria tadi. Ia pun sangat senang dengan hasil buatan tangan Yoona.
"Terimakasih banyak. Doakan aku agar diterima ya!" Serunya sambil menyodorkan beberapa lembar uang kertas kepada Yoona.
Yoona menolaknya. "Anggap saja ini energi yang kuberikan padamu. Spesial untuk mu hari ini akan kuberikan kau harga yang gratis. Semoga wanita itu menyukainya dan kalian hidup dalam kebahagiaan."
Kalimat tulusnya sekali lagi bertolak belakang dengan apa yang ia lalui. Tapi ia sungguh berharap pria di hadapannya bisa merawat dan menjaga wanitanya kelak.
Pria tadi membungkuk hormat pada Yoona dan tak berhenti berterima kasih. "Terimakasih banyak. Semoga kebahagiaan juga segera menghampiri mu."
Pria tadi pun melenggang pergi. Kini Yoona kembali, kembali memikirkan apa yang harus ia pikirkan sekarang.
Ketika ia ingat ia belum meminum susunya pagi ini, Yoona pun segera masuk dan menyeduh segelas susu untuk buah hatinya.
✏️✏️✏️
"Apa kau yakin?"
"Aku sangat yakin dia Nona Han."
"Aku mengerti, aku akan segera ke sana." Sunny menutup teleponnya bersama seseorang yang sejak dulu ia perintahkan untuk mencari keberadaan Yoona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Awareness
RomanceHati? Tidak. Hatinya telah lama mati terkubur. Untuk mencintai? Rasanya Ia tak punya hak untuk itu. Selamanya membuat benteng yang tinggi agar tak seorang pun yang bisa menyeberanginya. Tapi ada rahasia yang tak pernah ia ketahui. Rahasia yang bah...