Yeoreobeun...
Maaf yaa belakangan kayaknya tulisan aku agak kacau
Mohon dimaklumi aku ga lagi di kamar kesayangan aku jadi fokusnya juga kebagi
Dan menghayal pun jadi susah.. 😣😣Tapi aku masih terus berusaha untuk memberikan kalian asupan bucin yang dibutuhkan meskipun dosisnya tidak banyak 😂😆
Vote kalian benar-benar
Bararti guysss
Bangettsssss... 😍😍😍Jangan lupa vote dan komen kaliannn ya
yeoreobeun khuu yang setia
❤❤❤Selamat membaca yeoreobeun semua... 😆
✏✏✏
Seorang pria dengan setelan jasnya turun dari tangga dan langsung mendatangi Taehyung.
"Kau sudah datang?" tanya pria itu. -Jungkook-.
Taehyung berbalik dan menatap sahabatnya itu sejenak. "Hei, bagaimana bisa kau memperlakukanku seperti ini? Aku sudah lebih dulu memesan tempat ini".
Jungkook tersenyum ramah, namun pada Yoona yang terlihat berusaha mengingat wajah pria berjas di hadapannya ini.
"Aku Jungkook, sahabat Taehyung. Lama tak berjumpa Nona Han".
Tangan Jungkook terulur untuk bersalaman dengan Yoona. Yoona yang memang masih tak bisa mengingat hanya menerima salaman dari Jungkook.
Jungkook tersenyum melihat reaksi Yoona yang terasa canggung menerima uluran tangannya. Tapi ia tak mempermasalahkannya dan beralih menatap Taehyung.
"Maafkan aku, kalian pasti butuh ruang untuk berbicara. Aku sudah menyiapkan tempat untuk kalian di lantai dua".
Jungkook beralih menatap kumpulan siswa SMA yang sempat adu mulut dengan Yoona. "Dan kalian bisa tetap di sini".
Taehyung baru akan mengekori Jungkook namun salah satu siswa menghentikannya. "Oppa, bisa ku minta nomormu?"
Taehyung berhenti dan tersenyum nakal. "Dengan alasan apa aku harus memberikan nomorku saat kau saja tak mau memberikan tempat itu padaku?", Yoona kembali melayangkan senyuman kemenangannya.
Siswa SMA tadi melongo dengan jawaban Taehyung. Tak tahu harus berkata apa lagi, siswa tersebut lantas membungkuk meminta maaf pada Taehyung dan juga Yoona. Setelah itu mereka melanjutkan langkahnya mengikuti Jungkook.
✏✏✏
"Di sini, bicarakan di sini", Jungkook menunjuk meja yang memang hanya tersendiri di sudut ruangan. Jauh dari meja lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Awareness
RomanceHati? Tidak. Hatinya telah lama mati terkubur. Untuk mencintai? Rasanya Ia tak punya hak untuk itu. Selamanya membuat benteng yang tinggi agar tak seorang pun yang bisa menyeberanginya. Tapi ada rahasia yang tak pernah ia ketahui. Rahasia yang bah...