•Chapter 2

1.1K 143 4
                                    

Hai hai hai.. 
Dapat salam dari Kim Taehyung 🌺🌺🌺



"Dan kau? Sepertinya kau sedikit terkejut tadi".

Yoona memberi pertanyaan yang sama pada Taehyung. Sebenarnya tak penting apa alasan pria di hadapannya ini, dia hanya mencari topik pembicaraan agar suasana canggung ini tak membunuhnya.

Taehyung tertawa kecil lalu menghembuskan nafas panjang sebelum berbalik menatap Yoona. Tepatnya di hazel mata wanita cantik di hadapannya.
"Aku masih terkejut dengan apa yang baru saja terjadi. Aku tak tahu tentang perjodohan ini dan tak mengenalmu--". Ucapan Taehyung menggantung di hati Yoona. Ia masih ingin mendengarkan lebih banyak keluh kesah apa yang dirasakan Taehyung.

"Karena itu aku masih belum bisa memberikan alasan untuk menerima perjodohan ini. Tapi aku juga belum tentu menolaknya, jadi kuharap kau bisa menunggu jawaban ku". Ada nada sendu dalam perkataan terakhir Taehyung. Mata Taehyung terlihat sendu dengan begitu banyak kesedihan dan kepedihan. Namun ia berusaha tersenyum menyembunyikan semuanya.

"Iya atau tidak, jawaban mu sama-sama menguntungkan bagiku".

Mereka sama-sama terdiam sejenak. Menatap lurus ke depan, entah apa yang menanti mereka setelah ini. Entah takdir akan bermain seperti apa pada mereka, membawa kehidupan yang sama-sama tak diinginkan empunya. Merombak habis atau menata ulang kehidupan keduanya.

Pelayan membawakan dua gelas wine untuk keduanya. Taehyung dan Yoona mengambil gelas itu dan tersenyum ramah pada pelayan sebelum meninggalkan mereka.

Yoona terlebih dahulu menyesap winenya berharap kesadarannya bisa betul-betul hilang nantinya. Dalam satu tegukan wine itu ludas habis meninggalkan gelas kosong di tangan Yoona.

Taehyung sempat melirik Yoona sejenak dan tersenyum tipis. Kali ini Taehyung akan berbicara serius dengannya. Tatapan Taehyung berubah menjadi sangat dingin. Tapi Yoona terlebih dulu membuka percakapan keduanya.

"Orang tua mu baik dan sopan. Ku harap kau juga begitu".

Taehyung tersenyum miris. "Orang tua? Ku harap kau tak berharap banyak pada keluarga ku Nona".
Nada Taehyung begitu dingin di telinga Yoona. Tatapannya sangat tajam menghujam, seakan akan tengah menahan emosi.

Yoona sedikit terkejut tapi ia mampu menormalkan dengan cepat ekspresinya. Ia pun membalas tak kalah tajamnya pada Taehyung.
"Kau tipikal orang yang mudah tersinggung dengan bahasan keluarga ternyata".

"Ku harap kau tak berharap banyak padaku. Karena jika pernikahan ini terjadi, ketahuilah itu bukan karena cinta tapi untuk seseorang yang ku sayangi".

Chh, Yoona berdecih meremehkan Taehyung. "Cinta? Sayang? Ternyata kau punya seseorang yang seperti itu". Yoona menatap Taehyung dengan sangat dingin. Yoona yang hangat dan ramah kini tak ada lagi sekarang. Inilah sosok asli Yoona. Bersikap dingin dan acuh pada setiap pria asing yang ditemuinya. Bukan tanpa alasan, ia punya alasan kuat untuk melakukan hal ini.

Taehyung mengelah nafas jengah, rahangnya mengeras dan tangannya terkepal kuat. Ia berusaha menahas emosi saat Yoona merendahkan rasa sayang Taehyung kepada seseorang yang begitu ingin dia lindungi dalam hidupnya. Taehyung mengangkat dagunya dan menatap rendah pada Yoona.
"Karena kau tak punya orang yang seperti itu jadi tak usah sok tahu".

Kata-kata itu sukses membuat Yoona naik pitan. Rasa sakit kembali menyerbu hati Yoona, memberikan sensasi kesakitan di sekujur tubuhnya namun ia berusaha sekuat tenaga menahannya di hadapan pria ini.

Mata Yoona berkaca-kaca. Ia mengepalkan kuat tangannya.
"Sepertinya tak ada lagi yang perlu kita bicarakan. Aku masih ada urusan, aku pergi dulu". Yoona berjalan meninggalkan tempat itu. Dadanya sesak, air matanya sukses meluncur dari mata indahnya. Hatinya begitu sakit. Ia berusaha keluar ke balkon dan menelpon seseorang.

Kontak dengan nama Chan-ii. Ia menelponnya segera setelah ia sampai di balkon. Dengan nafas yang sesak ia berusaha sekuat tenaga untuk mencari pegangan agar tak terjatuh.
"Kau di mana? Cepat ke sini!". Yoona menutup teleponnya.

Orang yang dihubungi baru saja tiba di balkon tempat Yoona berada. Ia terkejut bukan main melihat kondisi Yoona yang seakan tak mampu hidup lagi. Yoona terduduk lemas dengan tangan yang terkulai di lantai. Air matanya kering karena angin yang kencang. Pria itu langsung melepas jaketnya dan menutup tubuh Yoona lalu memeluknya dengan kuat.

Yoona berbisik lirih pada pria itu, Chanyeol -sahabat Yoona sejak kecil-. 
"Bawa aku pergi dari sini". Chanyeol mengangguk dan membantu Yoona berdiri. Ia memapah Yoona untuk turun dari sana.

✏✏✏

Saat sampai di pintu utama, Taehyung menangkap sosok Yoona yang tengah dipapah oleh pria. Kondisi Yoona sangat tak baik kali ini. Ia mengernyitkan dahinya mencoba memahami situasi apa ini. Tapi ia menggeleng cepat melupakan semua pikirannya tentang Yoona dan pria itu. Ia mencoba tak peduli dan melanjutkan perjalanannya.

Kini Yoona dan Chanyeol berada di mobil milik Chanyeol. Sedangkan mobil milik Yoona dibiarkan tetap di tempat parkir namsan, Chanyeol sudah menyuruh orang untuk mengambil dan membawanya pulang ke rumah Yoona.

Chanyeol membawa mobilnya dengan kecepatan sedang membelah jalanan di kota Seoul. Ia terus menerus menatap Yoona yang begitu lemah sekarang.
"Kau tak apa?".

Yoona tak menjawab pertanyaan Chanyeol. Ia hanya terus menatap ke depan dengan tatapan kosong. Perkataan Taehyung masih teringat jelas di kepalanya.

Chanyeol menggenggam erat tangan Yoona. Menyalurkan kekuatan ke sana, memberikan kehangatan dan ketenangan untuk Yoona. Yoona merasakannya, hangat tangan Chanyeol yang selalu ia butuhkan saat-saat seperti ini. Ia berbalik menatap Chanyeol dengan tatapan pilunya.

Beberapa lama kemudian Chanyeol menghentikan mobilnya di sungai Han. Ia menatap dalam mata Yoona sambil terus memegang tangannya.
"Ada apa, Dear? Apa sakit sekali?". Chanyeol menyaratkan nada khawatir di setiap perkataannya.

Yoona mengangguk. Air matanya kembali meluncur. Chanyeol memeluk Yoona dan berusaha menenangkan sahabat yang sangat ia sayangi itu. Chanyeol selalu ada untuk Yoona, kapan pun Yoona butuhkan. Chanyeol tak pernah sekalipun melukai Yoona dan berjanji akan selalu ada untuk Yoona.

Dalam tangisnya Yoona berbisik lirih. "Kenapa kau membiarkan aku hidup? Kau seharusnya membiarkan aku mati saat itu".

"Yoo, berhenti. Aku tak ingin mendengar itu lagi darimu". Chanyeol memperkuat pelukannya. Memberikan kekuatan di sana.

Hingga dirasa tenang. Chanyeol mulai bertanya. "Kali ini siapa?".

-Yoon Taehyung-

Updatenya dipercepat..
Gak tau kenapa.. Tapi pengen ajaaaaa 😩

Btw, nulis di wp tuh lebih seru dibandingkan mikirin pacar yang emang ga ada sihh..

Ada, banyak di korea 😆✏✏

Salam Manisss 🌺😍

AwarenessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang