•Chapter 8

809 102 8
                                    

Haii haii 🌺🌺
Kambek chapter baru nihh eaaaa 💃💃💃
Jangan lupa vote dan komennya yaa yeoreobeun 😘😘

Ohya maaf ya kalau misalkan tulisan aku banyak yang salah. Sebenarnya ini aku udah punya konsep, udah punya cerita cadangan jaga-jaga kalau misalkan aku ga punya bahan jadi langsung publikasi ini aja.
Kalau di publikasikan aku cuma periksa kata-kata yang kurang aja, soal tanda bacanya udah ga aku revisi soalnya kalau diganti ribet lagi kadang juga semua tulisannya jadi terganggu dan harus atur ulang.. Jadi mohon maaf yaa

Semoga kalian ga terganggu dan tetap baca cerita aku..
Semoga terhibur.. 🌺🌺

Ga usah lama-lama ga usah banyak bacot langsung aja yaaa
Cekidot yooo yomann...

✏✏✏

Sepeninggal Taehyung, Suho lantas berjalan menuju ruangan Yoona. Tentu saja untuk memastikan keadaan pasien VVIP nya itu yang sudah lama menghabiskan waktu bersama dengannya dan juga Chanyeol.

✏✏✏

Yoona mengerjapkan matanya dan berusaha untuk menetralkan pandangannya yang agak kabur. Semua alat yang tadinya menempel kini sudah dilepas karena Yoona berhasil melewati masa kritisnya dengan baik. Ia menarik nafas dalam dan melirik tangan Chanyeol yang menggenggam tangannya. Kepala Chanyeol terkulai dengan nafas yang teratur, sepertinya tertidur.

Tangan Yoona terangkat untuk membelai rambut sahabatnya yang selalu ada untuknya. Ia tersenyum dan berterimakasih dalam hatinya karena diberi seseorang seperti Chanyeol. Tak peduli apapun yang dilakukannya, Chanyeol adalah orang yang berdiri di barisan paling depan untuk mendukungnya.

Chanyeol menggeliat merasakan sentuhan Yoona. Ia membuka matanya dan berbalik menghadap Yoona dengan kepala yang masih terbaring di tepi ranjang.

"Kau sudah sadar?". Yoona tersenyum dan mengangguk perlahan mengiyakan pertanyaan Chan.

"Kupikir kau tak akan bangun lagi. Aku tadinya hendak membunuh seseorang yang membuatmu begini, setelah itu aku juga berniat untuk tidur selamanya". Ucap Chan yang kini sudah sadar dengan tangan yang membelai lembut rambut Yoona.

Yoona heran dengan maksud Chan. Dalam benaknya ia bertanya-tanya apakah Chan bertemu dengan Taehyung?. "Apa kau bertemu dengan Yoon Taehyung?".

Chan mengangguk. "Dia juga mengaku sebagai calon suami mu".

Yoona terkejut. Matanya langsung menatap menghadap langit kamarnya. "Di mana dia sekarang?".

Chan menaikkan sebelah alisnya. "Siapa dia?".

"Dia memang calon suamiku". Jawab Yoona kemudian. Sontak Chan langsung menutup mulutnya saking terkejutnya.

"Kau tak bilang apapun padaku, Yoona". Chan frustasi sendiri, bagaimana bisa? Sekarang ia benar-benar menyesal telah memukul Taehyung, bukan hanya sekali tapi dua kali.

"Itu tidak penting. Sekarang di mana dia? Jangan sampai dia memberitahu ibuku, Chan!". Chan tak mendengar apa yang dikatakan Yoona. Pikirannya terus terpaku pada tangannya sendiri yang tiba-tiba terasa nyeri akibat pukulannya di wajah calon suami sahabatnya.

"Chan--". Yoona menghentikan panggilannya saat dokter Suho masuk ke ruangan Yoona.

"Kau tenang saja, aku sudah mengurusnya". Yoona bernafas lega sedangkan Chan masih tetap dalam lingkaran frustasinya.

AwarenessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang