"Cindy Angel tolong kompres kaki Luna yah" ucap Lili memberikan sekantong es kepada kedua temannya
"Fan lo duduk disini biar gue kompres kaki lo" ucap Lili lagi dan dibantu oleh Shinta
"Kak maaf yah,gara gara Luna kakak jadi ikut kena juga" ucapnya dengan wajah yang memelas menatap Fani.
"Iya,gak papa kok" jawab Fani sambil tersenyum manis melihatnya.
Setelah mengobati mereka semua kembali untuk belajar tak perlu menjaga di UKS karna piket berada disana.waktu yang mereka tunggu-tunggu akhirnya datang juga,bel yang mereka harapkan dari tadi terdengar di seantero sekolah.
Tak mau ambil waktu lama,Deo dan lainnya segera menuntun Fani dan Luna ke dalam mobil.beruntung mereka tadi membawa mobil kesekolah jadi mereka bisa mengantar Luna untuk pulang.
Sesampainya dirumah Luna,Deo segera mengetuk pintu rumah yang minimalis itu dan menampakkan seorang wanita paruh baya membuka pintu utama.
"Selamat siang tante" ucap Deo ketika pintu sudah terbuka."Bunda" ucap Luna yang berada disamping Lili dan segera mencium telapak tangan yang ia sebut sebagai bunda itu.
"Sayang kamu kenapa?,terus kaki kamu kenapa?lalu mereka ini siapa?"tanya bunda Luna secara beruntun
"Luna gak papa bun,kaki Luna tadi kena siram air panas waktu Luna pesen teh anget dikantin.tadi aku juga dibantuin sama kak Fani terus diobati juga sama kakak yang lainnya" jelas Luna sedikit berbohong pada bundanya.
"Eum,maaf tante kami ini kakak kelasnya Luna,kebetulan saya Osis di sekolah jadi kalau ada apa apa disekolah saya juga harus bertanggung jawab" lanjut Fani pada bunda Luna
"Yah udah terimakasih yah, sudah membantu anak tante" ucap bunda Luna sambil tersenyum manis
"Iya tante kalau begitu kita balik dulu yah" pamit Lili mewakili semua temannya.
Sesudah mengantar Luna tadi kini mereka sudah berpencar untuk mengantar pasangan masing masing.
"Kita makan dulu yah" ucap Deo pada Fani namun matanya tetap menatap lurus kedepan.
"Iya"jawabnya sambil mengangguk
"Mau makan apa?"tanya Deo pada Fani sesekali melirik kearah nya.
" Eum,terserah kamu aja"jawabnya sekenanya
Mobil yang dikemudikan oleh Deo pun meluncur di jalan raya dengan kecepatan sedang.tak ada obrolan yang mereka bicarakan.
"Eum,ini kan jalanan mau ke cafe" batin Fani berbicara
"Emm,Deo kita mau kemana?" tanya Fani tiba tiba
"Mau makanlah" jawabnya santai
"Iya tapi dimana"
"Udah nanti liat aja"
Kemudian mobil yang dikendarai
oleh,Deo menepi disebuah cafe yang tidak lain dan tidak bukan cafe milik Fani sendiri."Mba saya mesan seperti biasa" ucap Deo pada pelayan tersebut
"Mba mau mesan apa?"tanya pelayan tersebut pada Fani yang terlihat sibuk melihat daftar menu
"eum,saya ini aja terus minumnya ini"jawabnya menunjuk menu,dan pelayan tersebut pergi dari hadapan mereka berdua
"Mohon ditunggu sebentar yah" ucap ramah pelayan tersebut dan segera pergi
"Lo sering kesini juga?" tanya Fani pada Deo
"Iya gue sama teman gue sering kesini" jawabnya santai
Suasana hening munculkeduanya bingung ingin membahas apa.
"Fan" panggil Deo dengan suara lembut
"Iya" jawabnya
"Eum,kamu mau gak jadi pacar aku?" tanya nya tiba tiba
"Ha!"Fani terkejut saat mendengar pertanyaan dari Deo tersebut
"Kenapa?"
"Gak papa kok,lo kok tiba tiba gitu sih?"jawab Fani sedikit gugup
"Karna rasa cinta gak ada yang pernah tau kapan dia datang,karna sekarang dia sudah datang,gue ingin secepatnya mengutarakannya pada lo" ucap Deo sembari menatap bola mata indah milik Fani
"Tapi kita kan baru aja dekat,gue takut lo gak bakal nerima gue,dan lo belum tau seluruhnya tentang gue" ucap Fani
"Justru itu gue mau bangun komitmen agar gue ngenal diri lo sepenuhnya" ucap Deo mantap
"Mungkin ini waktu yang tepat buat memulai semuanya oke gue akan peranin semuanya dengan sebagus mungkin"batin Fani
"Fan kok bengong" tanya Deo menghempaskan tamgannya di depan wajah Fani
"Eh iya sorry"
"Jadi gimana?"
"Apanya yang gimana?"
"Hadeh, lo cantik cantik bolot juga yah.
"Fani lo mau gak jadi pacar gue?""Iya gue mau" ucapnya mantap
"Yesssss,gue gak jomloh lagi" soraknya riang membuat dirinya menjadi tontonan gratis oleh penghuni caffe.
"Ehh,lo tu yah kayak bocah tau gak!" tegas Fani seraya mencubit lengan lelaki itu
"Aduh iya iya sorry, eh kita jangan pake lo-gue lagi jadinya aku-kamu aja yah"perintahnya pada Fani
" Iya iya bawel"jawabnya sembari memakan makanan yang sedari tadi sudah ada dihadapan mereka.
💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙
Hay guys balik lagi
Jangan lupa tinggalun jejak sesudah membaca
Terimakasih Votenya
❤❤❤❤❤❤❤❤