Part 33

319 9 0
                                    

"Apa ini?"tanya Fani binggung melihat benda yang kini tak berwujud seperti aslinya itu.

Tak mau ambil pusing Fani membuka remukan kertas itu dan tunggu dulu tulisan,ada tulisan dikertas itu wajah Fani semakin binggung benar benar binggung,huufft.

"Dih apaan sih"gerutunya saat berhasil membaca tulisan yang ada di kertas tersebut

Sambil meremukkan kertas yang tidak bersalah itu Fani berkomat kamit tidak jelas seperti dukun
" ingat yah gue gak pernah takut sama kalian semua,cih" ucapnya lalu membuang nya kedalam tong sampah yang ada dikamarnya.

                        *******

Drrt drtt drrt drtt

"Bising woy bising" ucap Deo yang bangun karna suara dering dari handphone miliknya sendiri

"Halo" ucapnya seketika panggilan itu tersambung

"    "

"Gak usah basa basi deh lo,gue gak suka" ucapnya datar tanpa ekspresi

"     "

"Kalau lo mau ngomong udah disini aja" ucapnya semakin datar lagi

"    "

"Hmm,yah udah lo kasih tau alamatnya gue otw" ucapnya dengan nada malas dan langsung mematikan panggilan tersebut

Tak perlu tunggu waktu lama Deo kini telah selesai membersihkan diri dan melajukan mobil menuju tempat yang sudah diberitahu sang penelpon barusan.

"Deo" panggilan itu berhasil membuat si empunya nama mencari asal suara dan berhasil menemukannya

"Ada apa lo ngajakin gue kesini" ucap Deo dengan wajah sarkaristiknya

"Deo jangan gitu dong" ucap Bella dengan suara manjanya

Yaps,penelpon tadi benar Bella ntah angin apa yang membuat wanita itu menelpon dirinya dan mengajaknya ke caffe ini.

"Loh kalo mau ngomong udah langsung ke akarnya gak usah berbelit belit gie gak suka" ucap Deo to the point.

"Yah udah nih aku kasih tunjuk nih" ucap Bella sambil menyodorkan handphone miliknya ke arah wajah Deo

1

2

3

Baaaaaaarrrr

"Deo apaansih" ucap Bella terkejut karna baru saja Deo memukul meja karna sangkin emosi melihat poto yang ada di handphone milik Bella

"Lo kirim ke gue sekarang,cepat!"ucap Deo tegas menatap Bella tajam

"Udah" jawab Bella dengan suara manja menjijik kan

                        🍂🍂🍂
"Yaelah kak,pantengin aja tuh hp terus awas naksir loh" ucap risky bercanda namun tidak bagi Fani yang sekarang sedang sibuk memikirkan mengapa kekasihnya hingga kini belum memberi kabar padanya

"Diam lo" jawab Fani tajam

Ting

"Tuh dah bunyi tuh" ucap risky heboh

"Lah kok kak Camel sih?" ucap nya nanar setelah mengetahui jika pesan tersebut dari kakak sepupunya bukan dari Deo

"Buka aja kak,mana tau kan-" ucapan Risky terpotong seketika

"Udah diam deh lo,mau lo gue pites ha" pelototan tajam Fani mampu membuat risky terbungkam

"What,gak mungkin" ucap Fani setelah membuka isi pesan dari kak Camel matanya berair dan kini mulutnya ditutup oleh telapak tangannya sedangkan handphone miliknya jatuh ke soffa.

"Kak lo kenapa?" ucap risky binggung melihat kelakuan sang kakak

Ekspresi yang Fani tunjukkan kini berbedah ia sudah berhasil menjatuhkan butiran butiran air dari pelupuk matanya,sedangkan risky binggung mau ngapain alhasil ia lebih kepo kepada isi pesan yang kak Camel kirim.

Ketika ia ingin mengambil handphone milik sang kakak Fani buru buru merampasnya namun tenaganya tak sekuat tenaga risky punya.

"Gila yah tuh cowok,disekolah aja sok gak sukalah,sok gak peduli lah buktinya ini jauh dari perkiraan gue kak" ucap risky menggelengkan kepala melihat foto yang dikirim oleh kak Camel

"Udah nanti kita cari yang lain kak,ngapain sih nangisin cowok berengsek kayak dia itu." ucap riski menasehati sang kakak

"Haa,kak gue punya ide bagus nih" usul risky membuat Fani sedikit kaget karna ia berbicara tepat disamping telinga Fani

"Loh kok ngomong jangan kayak toak mesjid peka gue,ide apaan" ucap Fani gemaz melihat kelakuan sang adik

"Gini kak,gimana kita panas panasin tuh si Deo kalau dia panas berarti dia ada rasa sama kakak kalo dia gak panas berarti dia cuman anggap kakak mainanannya aja" ucap risky panjang lebar kayak rumus matematik

"Cara nya gimana?" jawab Fani masih binggung

"Mulai besok kita pergi kesekolah bareng pulang juga bareng dan satu lagi kalau kakak ketemu dia kakak menjauh nah satu lagi nih yah kalau dia jalan sama Bella kakak pura pura gak liat aja,oke"
ucap riski menuangkan semua ide yang ada dikepalanya

"Gini dek gue kan,punya teman semuanya punya penyakit kepo kalo mereka nanya macem macem gimana gue jawab apa" tanya Fani pada Risky

"Cari dong kak,alasan yang tepat bila perlu tuh cari di google disitu semua jawaban yang lo inginkan pasti ada"ujar risky mulai tensi

" Makasi yah dek,lo memang adek gue paling paling lah pokoknya"ucap Fani senang

"Hmm,sampe kamar jangan masang musik galau lo,jangan nangis lagi gue gak suka"ucap riski memerintah

"Siap bos"jawab Fani seperti memberi hormat kepada kapten




   🍃🍃🍃🍃🍃

Hay guys balik lagi
Gimana nih ceritanya kasih masukan dong
Menuju ending guys
Jangan lupa juga kasih vote dan komen nya biar aku makin semangat lanjutin nih cerita
Deo&Fani










Ketos vs MostwantedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang