Part 24

347 13 0
                                    

Sesampainya di rumah sakit yang dekat dengan caffe milik Fani,mereka bergumpul dengan harap harap cemas melihat seorang gadis yang sedang tertidur pulas diranjangnya.

"Yah ampun,dek kamu kok jadi begini" ucap mami shinta yang sudah datang dari tadi.

"Dek dek lo bilang rindu sama gue,tiba gue dateng lo malah masuk rumah sakit" ucap kakak shinta yaitu kak Riska.

"Maaf yah tante,om,kak,kita gak bisa jaga shinta waktu kalian semua pergi keluar kota" ucap Fani menundukkan kepalanya diikuti semua temannya.

"Kalian gak salah nak,sekarang kalian ceritain semua kenapa shinta jadi begini oke" ucap papa Shinta

"Di soffa aja yah ceritanya biar lebih enak" ajak kak Riska

Semua mengiyahkan dan mulai menceritakan semua kepada sang kakak dan mami shinta.semua hanya bisa melonggo mendengar cerita yang keluar dari Fani dan temannya.

"Eengghh" kalimat pertama yang keluar dari mulut shinta

"Syukur deh,lo udah siuman dek" ucap maminya

"Mami,dedek kangen" ucapnya manja, alay,lebay,plus menjijikan.

"Jijik" ucap Fani dkk kecuali shinta

"Eh,kakak iska udah pulang"nyengir kudanya menghiasi sambil merentangkan tangan seperti ingin dipeluk

" udah gak usah peluk dulu" tolak kakaknya

"Jahat ih" ngambek shinta

"Bukannya jahat dek,lihat tuh tangan lo" tunjuk kak riska pada infus yang menancap pada pergelangan tangan nya

"Kok infusnya warna merah,kok gak bening" tanya nya heran

"Lo itu kan PPPPIV makanya infus lo warna nya beda" ucap Lili

"Iyah uga yah" jawabnya sambil melihat cairan infus itu

"Kak adek lo,emang gini yah kok lagi sakit" tanya angel pada kak Riska

"Kayaknya deh,emang tadi dia gak kebentur apaan gitu.takutnya kan otaknya bergeser" ucap kak Riska sambil melihat kearah adiknya itu yang asik mengobrol ke maminya.

"Oh iya mi,papi mana?" tanyanya sambil celingak celinguk

"Oh papi tadi lagi ngurus,administrasi kamu" ucap maminya mengusap lembut kepalanya

"Jadi aku pulang hari ini,mi" tanyanya

"Iyh,emang kenapa kamu mau nginep" tanya kembali maminya

"Gak mi" tegasnya

"Alah bilang aja lo mau disini,ini kan rumah ketiga lo" ledek Angel

"Yang bener dek,terus rumah kedua kamu dimana?" tanya maminya

"Di toilet tante" ucap Lili kekeh dan diikuti semuanya.

"Dek sebaiknya lo tobat yah,ini azab buat lo" bujuk kakaknya melas

"Emang di amsterdam ada sinetron azab juga yah,gue kira hanya di indonesia aja" jawabnya

"Serius ah" tegas kakaknya lagi

"Iyh kak,gue udah coba buat setia sama dia.tapi gue gak tau bakalan gini" ucapnya dengan raut wajah sedih

"Gak usah sok sedih deh lo,bilang aja lo seneng kan bisa ke rumah ketiga lo lagi"goda Fani dan membuatnya manyun

"Eehh,honey kamu udah siuman kita pulang yuk" ucap papinya saat memasuki ruangan putrinya itu

"Kita juga pamit yah om tante kak" pamit mereka pada kedua orang tua shinta dan kakaknya

                            ***

Pagi yang cerah membuat hati siapa saja melihatnya,mungkin tidak pada Fani ia masih saja tidak enak hati kepada warga sekolah karna acaranya terhenti karna ulah orang yang benci terhadapnya.

"Eh Fan,benggong aja" sapa seseorang dengan antek anteknya itu

"Apasih" ucap Fani sinis

"Gue tau,pasti lo sedih kan karna acara lo semalem hancur berantakan" ucapnya dan tertawa seperti orang kesetanan

"Sakit yah lo,pergi sana periksa"ucapnya jijik

" wait,periksanya di RSJ aja mana tau kan lo lari"lanjutnya lagi

"Lo kira gue orang gila" bentak Bella

"Gue gak bilang,tapi lo yang ngakukan"

"Udah yah gue malas debat sama lo,yang penting gue senang"

"Mereng kali yah" ucap Fani heran melihat tingkah musuh bubuyutannya itu.

Selesai dengan urusan nya pada Bella dkk ia langsung memasuki kelasnya itu.

Dan mulai terdengar suara bell tanda kelas akan dimulai,Buk Lusi pun memasuki dan mengajarkan pelajaran Fisika.

                          🍝🍝🍝

Dikantin seperti biasa mereka selalu satu meja dengan Deo dkk,hal itu selalu menjadi bahan obrolan para penjuru kantin.

"Selamat makan" ucap mereka serempak saat makanan yang mereka pesan mendarat dimeja mereka

"Fan" bisik Shinta ditelinga Fani

"Apaan" jawabnya

"Gimana gue mau makan tangan gue masih sakit" ucapnya sedih

"Yah gimana dong" ucap Fani lagi

"Yah udah gue gak usah makan" ucapnya mendorong makanan itu menjauh darinya

Melihat itu semuanya heran termasuk Deo dkk yang tidak tau sama sekali karna mereka tidak cerita.

Sudah lama memang Yoga dan Shinta tidak berbicara menatap pun mereka tidak mau,namun lebih tepatnya Yoga yang tidak mau melihat kearah Shinta.

"Lo gak makan shin" tanya Niko disamping Cyndi

"Gak"

"Kenapa,lo diet" tanya Naldi lagi

"Gak"

"Terus" tanya Bayu

"Gak papa"

"Lo sakit" ucap Deo menempelkan tangannya pada dahi Shinta

"Gak"

"Dia semalam kecelakaan" ucap Angel tiba tiba

Semua yang mendengar itu terkejut bagaimana mungkin shinta kecelakaan namun dia baik baik saja tidak ada satu pun luka menempel disekujur tubuhnya.

"Tangan lo kenapa" tanya Deo menarik tangan shinta keatas meja

"Aww sakit" ringisnya saat Deo memeganginya

"Eh sorry" ucapnya

Mendengar itu Yoga langsung melirik kesisi kananya dia dapat melihat tangan yang dibalut dengan perban coklat itu

"Kenapa shin,cerita dong" tanya Bayu

"Eum,gak papa kok" ucap shinta

"Gue ke UKS yah,mau ganti perbannya udah lecek jijik gue liatnya"lanjutnya meninggalkan kantin

" kenapa" tanya Bayu lagi

Saat mulai cerita omongan Fani terpaksa terpotong karna pamitnya Yoga ijin ke Rooftop dan semua temannya mengiyakan itu.

                             *****

  








Ketos vs MostwantedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang