"Hosh hosh hosh" deru nafas yang menghiasi meja kantin milik sang mostwanted dan yang lain tiba tiba menjadi hening,tak ada lagi yang ribut yang ada hanya memperhatikan sang wanita yang tampaknya kelelahan.
"Duduk sini" lili menepuk kursi sebelahnya yang kosong serta menyodorkan air mineral pada wanita itu.
"Kamu kenapa" tanya Naldi yang ada dihadapan Lili, dan ia tak sengaja melihat name tag wanita itu bernama Luna IpsX3
"Hey kamu kenapa tenangin diri kamu dulu oke" ujar lili menenangkan sang adik kelas yang mulai berbicara tapi seakan tak bisa.
"Kakak semua temannya kak Fani ketua Osis kan?" tanya menatap semua yang sedang menatapnya dan mengangukkan kepala kearahnya.
"Iya,ada apa dengan Fani" jawaban itu berasal dari Deo yang berada paling ujung,seperti nya dia mulai kwatir.
"Kak Fani kak Fani" ucapnya secara berulang dan mulai menitikkan air matanya
"Hey gadis cantik jangan menangis,ada apa dengan Fani" ucap Lili mengusap rambut adik kelas itu dengan lembut.
"Ikut aku kak,aku gak sanggup menceritakkan semuanya.pasti sangat sakit bila diceritakan—awww" ucapannya tiba tiba menjadi ringisan kesakitan yang amat sangat perih.
"Eh sorry aku tak sengaja menyenggol kakimu.tapi mengapa kamu kesakitan sekali nampaknya" ujar Niko yang berada disamping Naldi
Dengan tidak enak hati akibat kelakuannya tadi Niko dengan cepat melihat kebawah untuk memastikan luka atau apakah yang berada di kaki wanita itu sehingga ia sangat kesakitan.
"Oh my god" ucapnya mengangkat kepalanya dan menatap miris kearah sang adik kelas
"Apa apa yang terjadi" ucap Shinta yang tadi diam kembali ricuh
"Yah ampun kamu kenapa siapa yang membuat ini kepadamu,apakah Fani ada sangkut pautnya dengan semua ini?" tanya Shinta tiba tiba dengan suara yang sangat tegas
"Ayo kak ikut aku ayo kak"ajak sang adik kelas menarik lengan Lili yang wajah nya sudah mulai prihatin terhadap Luna
"Naldi gendong Luna aku gak mau luka dikakinya semakin parah"ucap Lili yang langsung disanggupi oleh Naldi
"Oke,tapi kau jangan cemburu" ucapnya menggoda sang tunangan"oh Naldi aku tak akan cemburu sayang"jangan kira itu lili kalau kalian itu mengira lili kalian salah besar itu adalah, Yoga.
Mereka berjalan kearah mana yang ditunjuk oleh Luna tadi semua koridor sekolah telah mereja jelajahi namun mengapa mereka dibawa kemari.
"Lah kok LapBas"tanya Niko sang ketua karate
" Gak mungkin dong rumah kedua gue ini,neraka yang sudah menyiksa lo"ucap Deo penuh penekanan
"Buka pintunya kak" ucap Luna diatas gendongan Naldi menyuruh Deo membukanya karna dirinya lah yang sangat dekat dengan pintu utama itu
Matanya terbelalak melihat siapa yang ada didalam sana tangan nya mengepal keras seakan kalau batu yang ia genggam pasti akan berubah menjadi pasir
"Apa ini!" suaranya terdengar tegas keras dan menantang
"Deo" cicit bella ketakutan
"Fani stop" seketika Fani berhenti ditempat takut melihat aura menyeramkan dari Deo
"Kau apa yang kau lakukan pada Fani"ucap Deo menatap Bella tajam seperti elang menatap mangsanya
"Deo ini gak seperti yang kamu liat" bela nya pada dirinya sendiri
"Stop bella,gue gak mau dengar penjelasan lo lagi,tolong jangan nampakin wujud lo lagi depan gue.karna gue gak sudi liat lo lagi." ucapnya dengan sangat lantang
"Deo maafin gue,gue minta maaf Deo"
"Gue gak akan pernah maafin lo" ditunjuknya wajah Bella dan memberi kode kepada semua temannya untuk pergi dari tempat ini sedangkan Fani digendong olehnya secara romantis membuat iri siapa yang melihat keduanya
Sedangkan Fani hanya menutup matanya tak mau melihat ekspresi orang orang yang menguji kesabarannya ditempat ini, baginya sekarang adalah hidayah yang harus dipetik setelah musibah yang sudah ia alami dari tadi.
"Sekarang kita pulang aja,istirahat semua" usul Bayu yang terlihat cemas pada Luna
"Gak Luna gak mau pulang kak,nanti bunda nanyain kenapa cepat pulang Luna binggung mau jawab apa nantinya" jujur Luna yang sangat pucat digendongan Naldi.
"Iya,kita juga gak boleh pulang lebih awal,nanti masalah ini semakin besar aku gak mau" ucap Fani digendongan Deo
"Yah udah kita ke UKS aja" usul Deo dan berjalan ke arah UKS
Sedangkan ditempat lain Bella dan ketiga antek anteknya a.k.a Lisa,Maya,dan Laras yang baru saja bergabung.
Ditempat yang sama mereka menyusun rencana yang pastinya sangat merugikan diri Fani sendiri.Sesudah berbisik dan dengan sesekali mereka melirik satu sama lain dan akhirnya tertawa bersama membahana disepenjuru lapangan basket.