Dilain sisi,kelima wanita itu kini sedang bersantai melupakan masalah yang baru saja mereka alami di sekolah.
Suara panggilan di benda pipih milik fani,menjqdikan dia sebagai sorotan mata semua temannya.
"Hallo"
"......."
" Di caffe, datang aja"
"........"
"Iyah hati hati lo" ucapnya mengakhiri dan menutupnya.tak perlu menunggu waktu lama seseorang datang dan bergabung pada mereka semua.
"Kak Camel" teriak semua heboh
"Ssuuutt,berisik tau gak" ucap Camel menempatkan telunjuknya di bibir nya
"Lo dari mana aja kak,kok baru nonggol" ucap lili
"Dari gurun pasir lah,kan rumahnya disana" ucap Shinta kekeh
"Daripada lo rumah lo ditoilet" balas Camel
"Udah yah debatnya.kak lo mau apa kesini" ucap Fani
" Gini gue tau siapa, yang hancuri acara lo tadi dek" ucap Camel menyeruput milkshake Shinta
"Yee diminum,punya gue" ucap nya merengek
"Pesan lagi susah bat dah"
"Lo seriusan kak,siapa holangnya" ucap Angel mentel
"Nih" ucap Camel menyodorkan camera kecil pada mereka semua dan memakan nasi goreng Lili
"Oh jadi dia" ucap Cyndi
"Kita apain nih orang" ucap Lili
"Sebaiknya dibiarin aja dulu,takutnya reputasi kalian jadi Osis bakalan hancur karna balas dendam sama dia,secarakan dia itu licik" ucap kak Camel
"Udah ah gue pamit,mau jalan sama doi.bye" ucapnya pamit
"Pamit sih pamit,nasi goreng gue lenyap" ucap Lili
"Milkshake gue" ucap shinta
" yah udah sih,kan kita udah tau siapa dalangnya" ucap Cyndi menegahi.
Hening menyelimuti meja nomer 13 yang ditempati oleh Fani and the genk.semua asyik dengan kegiatan masing masing dimana Fani sedang memainkan benda pipihnya,cindy main game bersama Lili istilahnya(mabar kata anak jaman sekarang), Angel yang berselfi ria dengan muka imutnya.
Lain dengan Shinta dia sedang menghitung berapa orang yang sedang memasuki caffe milik Fani.aneh melihat tingkah lakunya ini lain dari yang lain.
"Kok gadak cicak yah?" tanya pada dirinya sendiri
"Mungkin cicaknya kedinginan kali yak" jawabnya lagi
Dengan tidak sengaja pintu caffe kembali terbuka tampak disana masuk sepasang kekasih yang amat sangat serasi,dimana gadis itu bergelayut manja pada dada bidang lelaki itu dan lelaki nya melingkarkan tangannya di pinggul gadisnya.
Melihat itu wajah Shinta berubah menjadi merah seperti cabe merah yang amat sangat pedas,seakan akan ingin meledak bila memakannya.
Angel yang sedang melihat itu heran akan sikap Shinta yang tadi ribut menghitung cicak kini diam seribu bahasa.
"Kok diam nih anak,capek kali yah" gumamnya pelan
Tak mengubris gumaman sahabat nya itu,ia langsung pergi menghampiri sepasang kekasih itu,dengan wajah marah dan tanpa ada malu ia mendorong bahu sang wanita itu.
Merasa temannya pergi Fani dan lainnya hanya bisa membolakan mata melihat kejadian itu.
"Riioo" ucap mereka berempat