si Pintar Dewa

602 22 0
                                    

Ruang tamu dirumah Dewa terasa hening.  Dewa mengajari Elsa dengan sabar. 
"udah ngerti kan? " untuk ketiga kalinnya Dewa menjelaskan pelajaran yang sama pada Elsa namun gadis itu masih belum benar dalam mengerjakan contoh soal yang diberikan Dewa.

Elsa mengangguk ragu ragu.  Dan mencoba serius mengerjakan.  Dewa hanya geleng geleng kepala dan bertanya tanya otak gadis ini masih ada atau tidak sih.?

"nih.. " Elsa ragu ragu menyerahkan pekerjaannya untuk diperiksa Dewa .

" sudah lumayan, rumus yang ini jangan lupa dihafal mati.  " ujar Dewa tanpa menoleh pada gadis itu. 

Elsa bernafas legah lalu menempelkan dahinnya pada meja membuat Dewa mengernyitkan keningnya.

" nyerah loe? " ejek Dewa.

Masih posisi yang sama Elsa menggeleng pelan. sedetik kemudian mengangkat kepalannya dan menatap Dewa dengan sorot mata lelah.

"please..., Wa " Dewa mengernyit bingung.

"kenapa? " Dewa berharap gadis dihadapannya ini tidak membahas masa lalu mereka.

" loe pacaran sama Meica gak serius kan? " tatapan itu masih sama benar benar lelah .

Dewa menghela nafas berat membuang bola matannya kesamping. " itu bukan urusan loe Elsa. " dingin Dewa.

" tapi kenapa harus Meica? " nada elsa meningkat satu oktaf

"memangnya ada yang salah dengan Meica?" Dewa menatap remeh pada gadis itu

"loe tau kan,  dia itu gak baik buat loe. " jelas Elsa menatap Dewa.

" jadi yang baik itu elo gitu? " ucap Dewa menatap kesal pada Elsa.

" loe gak berubah "

Dewa terdiam

" gue gak mau belajar sama loe lagi" Elsa melangkah keluar dengan perasaan marah dan malu sampai langkahnya terhenti Dewa mencekalnya.

" loe gak bisa seenaknya membuat keputusan Elsa, kalo loe memutuskan untuk tidak belajar sama gue,  maka mulai hari ini, loe jadi babu gue. "

" enak aja, gue gak mau. " kekeh Elsa

"gue gak terima penolakan. "

" nilai gue belum kelar bego... "

" yaa,  siapa suruh gak mau belajar pintar"

" okeh,  gue bakal tetap belajar sama loe,  puass" Elsa berjalan cepat keluar rumah Dewa

Dewa tersenyum manis.  " i catch you dear."

                                   ....

Sudah 30 menit Elsa menunggu Dewa di perpustakaan.  Kalo saja dia tidak pikir nilai matematikanya anjlok,  mana mau elsa menunggu bodoh seperti ini.

"udah lama? " Dewa menghampiri Elsa mengulum senyumnya. Ia tahu mood gadis didepannya sedang tidak baik.

"pake nanya lagi,  lumutan gue disini. "

"resiko,  siapa suruh bego."

"loe kok ngeselin sih. "

"baru tahu?  "

" gue paling males yaa diajar sama loe!! "

" bukannya ini yang loe mau dari dulu dulu, sok gengsi padahal mau. " Dewa menatap remeh elsa

" gak yaa, sok kecakepan banget sih loh"

" ya emang gue cakep. Kemana aja? "

" rese banget sih loe,  Dasar sinting. "

" sinting nenek loe,  loe yg sinting. " ketus Dewa

"loe.. "

"loe.. "

"loe.. "

"loe.. "

"Ekehmmm, ini perpustakaan kalau mau pacaran jangan disini.  "suara penjaga perpustakaan menghentikan perdebatan mereka.

"kita gak pacaran bu, " seru keduanya kompak.

"dengan kalian kompak begini ibu tambah yakin kalau kalian itu pacaran. "

"nggak bu. " ucap Elsa
" amit amit bu pacaran sama dia. " ujar Dewa dengan wajah tanpa dosannya membuat Elsa sedikit tersinggung.

" maaf bu,  atas keributan disini.  Saya permisi". Elsa berjalan cepat keluar perpustakaan.

"mohon maaf juga bu,  saya permisi  assalamualaikum. " ujar Dewa lalu menyusul kepergian Elsa.

"Wa alaikum salam.  Anak jaman sekarang . " penjaga perpustakaan itu geleng geleng kepala.

                                     ....

Elsa memasuki kelasnya dengan wajah ditekuk ia benar benar kesal pada Dewa.
" hai El,  kenapa loe?  " tanya Tara teman sekelas Elsa.
Elsa hanya menggeleng pelan lalu mengambil duduk ditempat kursinya.

"apa gue najis sampai dia amit amit gitu sama gue. " Elsa tidak habis pikir sama si Dewa. 

" kok bisa yaa gue suka sama dia? " gumam Elsa
" yaa bisalah...," Dewa mengambil tempat disamping Elsa menatap gadis itu dengan lembut.

Elsa langsung  berdiri melangkah pergi namun dia tidak bisa Dewa sengaja menghadangnya untuk tidak bisa keluar dari bangku kursi mereka.

" awas, gue mau keluar. "

" gak bisa... "

"loe kenapa sih,  bukannya loe amit amit sama gue. " kesal Elsa

Dewa ikutan berdiri. " baperan amat sih,  gue gak bermaksud ngomong gitu. "

" ya trus apa? "

" yaa...

"ahh udahlah gue mau keluar Dewa.. "

"gak bisa...  Loe gak boleh kemana mana. "

"idih...  Apa apaan loe.? "

Dewa berdehem pelan "gue minta maaf " Dewa berucap tanpa menatap gadis dihadapannya itu.

" tumben banget minta maaf,  ini loe kan? " heran Elsa lalu duduk menghadap Dewa.

"trus loe pikir siapa mang jaja gitu? " ketus Dewa

"yee,  baperan amat loe. "

"loe yang baperan bego.. "

"iya gue tau gue bego."

"syukurlah kalo nyadar. "

" iya gue emang bego,  sampe cinta sama loe. " teriak Elsa lalu berjalan keluar kelas. Dewa terdiam. Teman teman sekelasnya memperhatikan mereka sedari tadi, seketika kelas hening tercipta. 

" kejar dong Wa, kasian Si Elsa. " seru Naya diangguki teman sekelas mereka.

"gue udah punya Meica. " datar Dewa dengan muka dinginnya.

" kejam loe Wa, php" seru tara membuat Dewa menatapnya tajam seakan tatapannya berbicara loe diam aja.

"sorry El.. " gumam Dewa

                                     .....

Lanjuuuuuut gezzzzz
Kritik dan sarannya dibutuhkan.

Enjooooyyyyyy......

Complicated LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang