rumah Sakit

560 23 18
                                    

Rey mengelus pelan rambut Elsa. Sudah 1 jam setelah ditangani dokter Elsa belum sadar juga.

"cepat sembuh dek, gue kangen banget sama lo!!"Rey mengeluarkan air mata haru. Setelah sekian lama ia mencari adiknya yang hilang selama 15 tahun.akhirnya ia bisa menemukannya.

Rey memegang Kalung liontin dilehernya dan mencocokkan dengan kalung Elsa. Kalung peninggalan ibu mereka. Bukti kuat yang membuat Rey yakin. Rey juga mendonorkan darahnya untuk Elsa.

Sebenarnya Rey sudah lama mencurigai Elsa. Mulai saat dirinya dipeluk oleh Elsa pertama kali dilapangan. Rey ingin melindungi dan menenangkannya saat Elsa nangis waktu itu. Sekuat itu ikatan mereka. Saat Rey melihat Elsa ditoko buku hingga membantu Elsa melarikan diri dari situasi sulit perasaanya. Memikirkan itu membuat Rey tersenyum.

Lamunan Rey terhenti saat seseorang dengan berpakaian hitam mendatanginya.

"maaf tuan, diluar ada seseorang yang ingin bertemu dengan tuan."

Rey mengernyitkan keningnya heran.

"siapa?"

"namanya Asih."

"suruh masuk"

"baik tuan."

Rey membawa salah satu asisten rumah tangga kepercayaannya untuk menjaga Elsa.
Ada hal yang perlu Rey luruskan dan buktikan.

"jagain dia,sampai ada yang masuk tanpa sepengatahuan saya. Kamu saya pecat."tegas Rey melangkah keluar kamar VVIP.

"jangan biarkan siapapun yang masuk disini sekalipun dokter .harus sepengatahuan saya."ujar Rey pada ke empat bodyguardnya

"baik tuan."keempat bodyguard itu mengangguk patuh sampai Rey pergi dari hadapan mereka.

***
Berita kehilangan Elsa tersebar satu sekolah. Kedua abangnya frustasi mencari kemana mana. Bahkan polisi sudah dikerahkan namun hasilnya nihil.

"Elsa lo dimana sih dek?"Langit terlihat kurusan seminggu tanpa kabar dari Elsa membuatnya susah makan bahkan jarang tidur begitupula Satria.

"ini salah gue bang.gak bisa jagain dia."Satria duduk termenung diruang keluarga bersama langit.

"Bunda pasti marah besar sama kita."

"mungkin gue bakal dikeluarin dari kartu keluarga bang."ujar satria hiperbola.

"lo gak jemput bunda di bandara?"tanya Langit.

"lo aja bang.gue takut sama bunda."

Langit menghela napas pelan.

"dimanapun lo berada gue harap lo baik baik saja,El."doa langit dalam hati.

***
"Bun, sadar dong!!"Satria menggenggam erat tangan bundanya yang baru saja tiba namun mendengar kabar Elsa tidak ditemukan membuatnya pingsan seketika.

"Elsa mana bang? Kenapa kalian gak bisa jagain dia?"air mata bundanya mengalir deras setelah sadar.

"ini salah bunda karena bunda jarang di rumah."lanjut bunda.

"bunda gak salah, ini salah langit bun,karena gak bisa jagain Elsa dengan baik."ujar Langit mengelus punggung bunda mereka.

"Elsa juga udah tau bun kalau dia bukan anak kandung bunda."ujar Satria membuat Langit dan Bundanya terkaget.

"APA?!!" Langit dan bunda terkejut.

"kenapa semua terjadi begitu cepat bang? Bunda takut kehilangan Elsa.bahkan Bunda rela melepas ayah kalian demi putriku."Satria memeluk bundanya sementara Langit mengelus pundak ibunya.

"Bunda,kami juga gak akan sanggup harus pisah dengan Elsa."Satria begitu cengeng sementara Langit keluar dari kamar itu. Ia sudah tidak tahan dengan situasi seperti ini.

Langit bersumpah dalam hati akan menemukan Elsa bagaimanapun caranya.

***

"El, are you okay?"tanya Rey pada Elsa.

Elsa mengangguk lemah.

"gue kangen orang rumah kak, mereka pasti nyariin Elsa.Gue kangen bunda,bang langit,bang satria."ujar Elsa menundukkan kepalanya.

Rey mengerti. Biar bagaimanapun keluarga Lovata telah membesarkan adiknya.Rey membawa Elsa kepelukannya.Elsa memejamkan matanya pelan. Akhir akhir ini ia sering tidur dipelukan kakak kandungnya itu.

Sementara mobil melaju dengan kecepatan sedang. Menuju bandara. Rey dan Elsa menjemput Ayah mereka.

"sabar sedikit lagi,El.kita jemput Daddy dulu.Daddy rindu sama kamu."ujar Rey sambil mencium puncak kepala adiknya.

Elsa mengangguk dalam pelukan kakaknya.

***
Mr. Giorgio ayah biologis Elsa dan Rey. seorang pengusaha konglomerat terkenal didunia.bisnisnya yang tersebar diseluruh negara membuatnya sangat sibuk. Pria paruh baya itu terlihat sangat tampan. Tak salah jika menurun pada Rey yang juga tampan.namun hidung dan bibirnya sangat persis dengan Elsa.

Dengan dikawal dua orang bodyguard dijalur VIP langkahnya terhenti tepat didepan Elsa. Ia memperhatikan wajah putrinya itu. Sebuah senyuman tercetak dibibirnya. Mengelus pipi Elsa yang sedikit tirus. dan terkejut menatap mata Elsa.

Tanpa aba aba Mr. Giorgio memeluk putrinya erat. Mendekapnya nyaman dan mencium puncak kepala Elsa berkali kali. Mata Elsa persis seperti ibunya. Mata seseorang yang sangat ia cintai.

"i miss you so much my little girl.Daddy kangen sama kamu nak. Maafkan Daddy, maafkan Daddy.i am so sorry.!!!"ujar Mr. Giorgio melepas pelukannya dan menatap Elsa yang menangis dalam diam.

Elsa menangis sesunggukan.
Hari ini,sebuah sejarah dalam hidup Elsa. Ia sangat merindukan ayahnya. Sosok yang sangat ia dambakan.

"Elsa rindu Daddy, Elsa...hiks.. Elsa.. Hiks.."Elsa tak sanggup berkata-kata.
Mr. Giorgio kembali mendekap anaknya itu mengelus kepalanya sayang.

"Daddy gak akan pernah meninggalkan kamu nak. Daddy janji !!!"ujar Mr. Giorgio mendekap sayang Elsa.

Rasanya sangat nyaman. Hal yang dirasakan Elsa berada dipelukkan ayahnya.

Elsa mengangguk dalan pelukan daddynya.

"Janji? "Elsa melepas pelukannya dan mengangat jari kelingkingnya.

"Daddy janji!!"Mr. Giorgia terkekeh pelan lalu menautkan tangannya pada anak gadisnya.

Mr.Gio menoleh pada Rey.

"thanks ma boy"ujar Mr Gio pada putranya yang tersenyum hangat melihat ayah dan adiknya. Coba saja kalau bundanya masih hidup. Keluarganya pasti akan terasa lengkap dan bahagia.

"Rey tau, mama saat ini tersenyum disana.putri kecil mama telah kembali."batin Rey sambil mengucap syukur bahagia lalu memeluk adiknya hingga mereka bertiga berjalan beriringan dengan posisi Elsa berada ditengah Daddy dan Kakaknya.

TAMAT

nggak deng bercanda... Haha

I am coming again gaess...

Apa kabarnya Dewa yaak?

Complicated LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang