pergi

65 8 2
                                    

Sudah seminggu Dewa tidak menghubungi Elsa. Elsa juga tidak pulang dirumah kakaknya Langit melainkan dirumah orang tua kandungnya. Dewa telah selesai melaksanakan ujian nasional terhitung sudah dua hari. Dan selama itu juga baik dirinya ataupun Elsa tidak berkomunikasi. Dewa mengambil ponsel yang baru diletakkan bundanya beberapa jam yang lalu. Ya, Ponsel Dewa disita oleh ayahnya tidak ada maksud lain selain membuat dirinya harus fokus pada ujian nasionalnya yang sudah selesai dua hari yang lalu.

Sehari setelah ujian, Dewa sempat drop membuatnya harus beristirahat dirumah hingga tak sempat menghubungi Elsa.

Dewa menscroll pesan Elsa satu minggu sebelumnya. Ada rasa bersalah karena tidak membalas pesan gadisnya itu. Dewa sangat yakin Elsa pasti sedang marah padanya. Tanpa menunggu lama Dewa menyambar jaket dan kunci mobilnya untuk menemui kekasihnya, Elsa.

"Mau kemana sayang?"tanya Imel kepada Dewa yang buru buru keluar rumah.

Dewa menghampiri bundanya mencium tangannya. "mau kerumah Elsa bunda."

"udah baikan?"

Dewa mengangguk sebagai jawaban.

"ya sudah, hati hati ya!"

"iya bunda, assalamualaikum!"

"Wa alaikum salam."

Sebelum ke rumah Elsa, Dewa menyempatkan diri untuk membeli coklat juga es krim kesukaan Elsa sebagai bentuk permintaan maafnya pada Elsa.

***

Seminggu terakhir ini yang ia lakukan menonton drakor mengalihkan pikirannya dari Dewa yang mengabaikannya. Bahkan cowoknya itu tak membalas pesannya atau sekedar mengirim pesan. Ujian nasional juga udah usai dua hari yang lalu.

Alasan apalagi sekarang hingga cowok itu tak menemui atau mengirim pesan padannya. Elsa juga masih enggan untuk ke rumah bundanya. Ia tak ingin ketemu dewa sampai cowok itu sendiri yang menghampirinya
Elsa baru saja menuruni tangga memakai kaos polos putih dengan celana trainning hitam bergaris merah lengkap dengan sepatu kets putih senada dengan bajunya, rambutnya yang pendek sebahu ia gerai, lalu mengikatnya disebelah kiri kepalanya, poninya ia biarkan begitu saja hingga membuat dirinya terlihat sangat imut dan cantik. Elsa menuju garasi untuk mengambil sepedanya.

Dirinya tak perlu memusingkan Dewa. Sudahlah, ia tak ingin mengingat Dewa dulu. Kepalanya sangat pusing memikirkan cowok itu. Tapi tetap saja. Tetap saja wajah Dewa yang sialan tampan itu tetap saja menari nari dikepalanya. Hingga rasa rindu terasa menyesakkan didadanya.

"hufft" Elsa mulai membawa sepedanya dengan pelan keliling kompleks menikmati pemandangan yang berada disekitar perumahan rumahnya.

Suasana pagi hari sangat menyejukkan. Hingga bibir Elsa melengkung membentuk senyuman indah.

***
Dewa baru saja sampai dirumah Elsa. Ia. Mengetuk pintu perlahan hingga keluarlah seorang wanita yang belum terlalu tua.

"cari siapa den?"

"Elsanya ada bi?"

"oh, neng Elsa keluar bersepeda Den!"

"Saya nitip ini untuk Elsa bi,"

"Iya den, akan saya sampaikan!"

"Terima kasih bi, saya pamit!!"pamit Dewa membawa mobilnya untuk mencari Elsa didekat taman.

Dewa menyipitkan matanya mencari Elsa dan gotcha!!

Dewa menemukan Elsa. Gadis itu tengah duduk disekitar taman menikmati pemandangan air mancur yang menyemburkan air dengan konstan.

Complicated LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang