Kekesalan Dewa

554 15 0
                                    

Setelah menemani Kris membeli kado ulang tahun ibunnya. Kris mengantar Elsa balik.
"thanks Ya Kris. " Ujar Elsa lalu melangkah keluar. namun sebelum itu, Kris menahan pergelangan Elsa.

"Kenapa Kris? " Tanya Elsa bingung.

"Makasih El, " bukan. bukan ini yang ingin dikatakan Kris.

Elsa mengangguk. Lalu Keluar lagi namun, lagi lagi kris menahannya kembali.

"ada Apa? " Elsa masih sabar.

"perasaan gue ke elo masih sama El." Kris mengutarakan hal yang Sama lagi.  Seperti sebelum Dewa kembali.  Kris yang selalu Ada buat Elsa. 

Elsa tergagap.

"Dan gak akan pernah berubah. "lanjut Kriss lagi.

"Kris...

"gue boleh Berjuang kan, El? "

Lidah Elsa keluh seketika.  Wajah Dewa Tiba tiba terlintas dipikirannya.gak, Dewa gak boleh Ada dipikiran Elsa.  Dewa Udah punya Meica.  Dan Gak ada salahnya ia memberi kesempatan untuk Kris.

"El? "

Elsa menganggukkan kepalanya.

"iya Kris, tapi gue Gak yakin. "

"gue Tau perasaan loe masih sama Dewa."

Elsa Diam

"gue Akan berjuang buat dapetin hati loe." tegas Kris.

"gue tunggu.. "

Elsa tersenyum hangat.

Lalu melangkah keluar. Elsa melambaikan tangannya pada mobil kris yang melaju dengan kecepatan sedang.

"maafin gue,  Wa. Kali ini gue akan benar benar berjuang."gumam Kris yg masih setia memandang Elsa melalui kaca mobil spionnya.

Hingga perlahan lahan menghilang Ketika elsa memasuki rumahnya.

"

®®®

"princess Pulang,bang..!! Bang satria,Bang Langit..!! " teriak Elsa memasuki rumahnya mencari kedua abangya.

"Jangan teriak-teriak El," ujar seseorang pelan.  Elsa yang berjalan memasuki ruang tamu seketika terhenti lalu memfokuskan penglihatannya pada seorang perempuan paruh baya yang tengah duduk membaca sebuah majalah.

"Bunda? aaaaaa..,  Elsa kangen bundaa." teriak Elsa berlari menghampiri memeluk ibundanya dengan erat. Menyalurkan rasa rindunnya selama seminggu terakhir ini.

"Elsa Kangen bunda, Sangat. " gumam Elsa menghirup dalam dalam aroma menenangkan bundanya.

"Iyah El,  bunda juga kangen."ucap bunda elsa sambil sesekali mengelus punggung putrinya.

Pelukan itu terurai saat Satria berdehem mendekati bunda dan adiknya.

"manja banget sih," ucap Satria mengambil tempat disamping bundannya.

Elsa mencebikkan bibirnya. Sambil bersandar pada bundanya.

"Bilang aja sirik Gak dipeluk bunda."jawab Elsa

"dasar Manja" gumam satria sambil mengganti channel TV.

"yah,kok diganti.  Itu Spongebob baru mau mulai Bang. "

"apaan sih, itu tontonan anak ingusan. Mau loe jadi anak ingusan. "

"ih abaang. "

Bunda mereka hanya geleng geleng kepala.

"bunda,  Elsa gak suka digituin. " rengek Elsa pada bundanya.

Satria menatap kesal adikya.

Elsa sangat manja pada bundannya, sampai kedua abangnya kewalahan.apalagi langit Dan satria selalu menjadi kambing hitam adik manis mereka itu.

"udah Udah.Elsa sayang, Udah mau malam mandi gih."

"Iya bun."Elsa mengangguk patuh. 

"yang cepet mandinya.  Abang sama bunda tunggu diruang mushollah. " ujar Satria sedikit berteriak.

"iya iya bawel. "

***

Setelah Elsa selesai dengan rutinitas keluargannya.  Ia duduk di balkon kamarnya.
Menatap horror kamar disamping rumahnya.
Sesekali Elsa meneguk coklat panasnya 

"so hot." Elsa bego yaiyalah orang coklatnya masih panas.

Jam menunjukkan pukul 8 malam.  Elsa membuka room chatnya bersama Kriss.  Cowok itu baru saja mengirim pesan.

"El,? "

                                                                "iya, Kris"
"Besok gue jemput ya, El.?

Elsa tersenyum simpel. Hendak membalas.
Namun seseorang yang Baru saja ia tunggu sejak tadi menampakan wajahnya yang sepertinya baru saja selesai Mandi.  Terlihat fresh,  segar Dan err.. Tampan.

Fokus Elsa teralihkan,
menyimpan gadgetnya. lalu meneguk kembali coklat panasnya dengan perasaan yang tidak menentu.

Sementara Dewa yang melihat Elsa hanya tersenyum tipis.

Dewa dengan kaos oblong hitamnya, celana pendek selutut sambil memegang sebuah buku duduk dikursi balkon kamarnya yang berada tepat didepan Elsa. Hanya beberapa meter,  Elsa dapat melihat jelas wajah cowok itu.

"ehhmm,"Elsa berdehem canggung.

Dewa tetap diam membuka bukunnya. Namun pikirannya jelas mengarah pada gadis manis yang tengah bingung mau berbuat apa itu.

Tiba-tiba handphone Elsa berbunyi, menandakan seseorang menelpon dinomornya.

Elsa teralihkan lalu menangkat telponnya.

Dewa menutup bukunnya perlahan. Menatap selidik pada Elsa.

Penasaran,  Dewa penasaran.

"Hallo Kris?"

Dewa mengangkat satu alisnya."Kris? "gumam Dewa bertanya Tanya.

...
"belum kok"
...

"besok,  gue bareng abang gue. "

"iyah,  Kris."
....
"iya, lain kali"
...
"udah makan Kok, loe udah makan? ."
...
"oh baguslah,"
...
...
...
"iya,  selamat malam juga."

Elsa menutup telfonnya,  Dan terkejutt mendapati Dewa tengah berada di balkon kamarnya tepat disampingnya.

"allahu Akbar. "kaget Elsa mengelus dadanya pelan.

"ngapain Kris nelpon loe? " to the point Dewa menatap tajam Elsa.

"gak ada Apa apa " sahut Elsa gugup.

"Jawab! "

"Kris mau jemput gue besok. " ujar Elsa takut takut.

Sepertinya Dewa mulai paham.

"loe lewat mana? Kenapa bisa sampe disini."? Kok gue gak lihat.? "

"gue loncat."

"APA? Itu jaraknya lumayan jauh tau nggak, Nanti loe jatuh gimana? Ini yang terakhir ya Wa. Jang..

"berisik tau nggak. Diem.  Dengerin gue. " ujar Dewa menatap tajam Elsa, 

Tolongin Elsa, dia gak bisa diginiin.

Elsa mengangguk pelan.  Dewa menurunkan tangannya dari bibir Elsa.

"besok loe bareng gue,  Titik. "

"tap..

"gak ada tapi tapian "

elsa memutar bola matannya malas.

"gue gak mau, loe itu udah punya pacar. Jadi tol......

"gue udah putus." ujar Dewa cepat.

"APA? "

Elsa tidak salah dengarkan?

*****

Complicated LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang