Dewa

468 27 3
                                    

Satria baru saja memasuki rumahnya.terdengar Ketukkan pintu hingga mau tak mau ia berjalan membukannya.

"Elo Wa kenapa?" Satria sudah tau kedatangan Dewa pasti tentang Elsa.

"Elsa kok belum pulang bang? Dia baik baik saja kan? Apa dia di rumah sakit?  Rumah sakit mana bang? " Dewa tak sabaran.ia sangat bersyukur melihat satria balik.

"satu- satu kali nanyanya, wa."kekeh satria.

Dewa hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Elsa di rumah sakit Medika."ujar Satria membuat Dewa berdecak kesal.

"ya udah bang. gue mau ke rumah sakit dulu."ujar Dewa berbalik.

Namun sebelum itu,  Satria menahan bahunnya.

"Elsa gak ingin ketemu lo saat ini. Dia masih marah. Apalagi tadi siang lo sama Rara...."ujar satria menatap Dewa penuh arti.

Dewa mengangguk paham.
"iya bang. Gue tau,Elsa pasti marah sama gue. Makasih bang. Gue pamit dulu."pamit Dewa melangkah gontai.

Satria hanya mendesah pelan.

"ribet banget percintaan adik gue. Yang satu suka tapi gengsi,yang satu suka tapi bego.hadehhh, pusing pala gue."celoteh Satria memasuki kamarnya untuk segera menyegarkan badannya.

***
Dewa tidak peduli. Dia tidak akan tenang sebelum memastikan keadaan Elsa. Ia mengambil kunci motornya setelah berpikir panjang. Dan menuju rumah sakit Medika.

Sementara Elsa hanya memainkan ponselnya bosan.Elsa tengah sendiri. Bundanya izin pulang bersama langit. Apalagi bundanya belum ke rumah dari bandara langsung rumah sakit.

Elsa berharap abangnya Satria datang tepat waktu.

Sedari tadi Elsa hanya Whatsappan sama Gina. Sahabatnya itu menghawatirkan dirinya.
Elsa memperbaiki selimutnya.Namun pandangannya tertuju pada seseorang dibalik jendela kamarnya.

"Siapa ya?" gumam Elsa memfokuskan matannya.

Bayangan itu semakin dekat dengan pintu kamarnya. Elsa menutup dirinya memakai selimut.

"huaaa, bang langit,bang satria Elsa takut" cicit Elsa.

Bunyi suara pintu terbuka mendengung ditelinga Elsa. Elsa yang masih lemas hanya pasrah. Suara langkah kaki mendekat membuat Elsa menggigit bibir bawahnya taku. Ia berharap yang masuk bukan orang jahat atau seorang psycho yang sering dibacanya di novel novel wattpad. Imajinasi Elsa liar sampai sebuah suara sapaan yang begitu terkenal di otaknya.

"Udah tidur? " sapa orang itu.

Deg

Suara itu, suara Dewa.
Elsa sedikit lega.namun hatinnya masih campur aduk. Ngapain coba si tembok ada disini bikin kesel saja.

Dewa mendekati Elsa.ia tahu gadis didepannya ini belum tidur. Terbukti saat ia mengecek dibalik jendela kamarnya masih bermain dengan ponselnya.

"El... "panggil Dewa lagi.namun tidak dijawab oleh Elsa meskipun dibalik selimutnya gadis itu mendengar dengan sangat jelas.

Entahlah Elsa lebih memilih berpura pura tuli dibanding melihat muka ganteng dewa. Ralat muka jelek Dewa.Elsa masih dalam mode ngambek soalnya.

"semoga yang pura pura tuli beneran budeg seumur hidup."doa Dewa menatap jahil pada selimut itu yang tiba tiba bergerak hingga nampaklah wajah horror Elsa.

"ck,  lo ngapain dikamar gue hah?  Keluar lo skarang!!Gue muak lihat muka lo! Masuk tanpa izin, nyumpahin gue tuli. Lo itu bisanya cuman nyakitin. Dasar tembok jahannam!!!!! "teriak Elsa marah.

Dewa hanya tersenyum miring.dia jadi menyesal menghawatirkan Elsa. Buktinya sakitpun gadis ini tetap saja galak padannya.

"lo itu masih sakit,nggak usah teriak-teriak. Gue gak budeg kaya lo!!" dumel Dewa menatap Elsa santai

Elsa makin naik pitam saja.

"lo bilang apa? "

"Memang susah ya ngomong sama orang budeg."Dewa memancing Emosi Elsa lagi.

Entahlah. Keresahan dewa lenyap seketika melihat cerewetnya gadis ini. Niatnya ingin minta maaf tapi malah bikin makin marah.

Si Dewa makin pintar.

"keluar sekarang!!sebelum gue telpon bang Satria untuk mendepak lo dari ruangan ini."teriak Elsa lagi.

"telpon aja. Gue tungguin."sahut Dewa masih tetap dalam mode datar dan santai.

Elsa menarik napas pelan. Kepalanya kembali nyut-nyutan. Fisiknya masih lemah sudah dihadapkan dengan kedatangan Dewa yang menguras hati dan pikirannya. Elsa mengeluh sakit kepala pelan.

"awwh.."Elsa memegang kepalanya.

"lo gak apa-apa? Makannya jangan teriak-teriak. Bego banget sih." Dewa memegang kedua bahu Elsa memandang khawatir pada gadis itu.

Udah Sakit masih saja dikata-katain bego. Hadeeeh.

"gak usah pegang-pegang."desis Elsa melepas tangan Dewa dari bahunnya.

"gue panggil dokter yah?tunggu bentar! ."Dewa berbalik namun Elsa menarik jaket Dewa.

"Jangan sok peduli sama gue.lebih baik lo pulang sekarang. Gue ingin sendiri."desis Elsa menatap tajam Dewa.

"semakin lo ngusir gue, semakin gue betah disini."datar Dewa memandang Elsa.

"terserah lo!!"Elsa capek mengusir Dewa. Biarkan saja cowok itu berbuat sesukannya. Elsa bergerak memunggungi Dewa.namun sebelum Elsa bergerak Dewa mencekal lengan Elsa dan menatapnya lembut.

Reflek Dewa memeluk Elsa. Elsa menegang seketika. Ia tak siap, pelukkan Dewa membuatnya terhuyung didada bidang cowok itu.

Elsa tersadar.berusaha memberontak melepas pelukkan Dewa. Ia tak ingin jatuh lagi dalam pesona Dewa.tidak lagi. Namun, Tenaga Elsa tak cukup banyak Hingga pada akhirnya Elsa pasrah. Ia pasrah dalam pelukkan Dewa. Elsa tidak memungkiri bahwa pelukkan cowok ini membuat perasaanya tenang.

Untuk pertama kalinya Dewa memeluk gadis ini.menghirup aroma vanilla dari Elsa membuatnya tak ingin melepaskan pelukannya. Dewa sadar. Dia tak ingin kehilangan gadis ini. Tidak. Dia bisa gila sampai itu terjadi.

"gue khawatir.bisa nggak sehari saja gak usah bikin gue cemas?"tanya Dewa masih dalam posisi memeluk gadis itu.

Lidah Elsa kelu. Nafasnya tercekat. Seketika ia kehilangan pasokkan oksigen.

"Pulang, Wa."Ujar Elsa.Dewa melepas pelukannya.

"nggak, sebelum lo maafin gue."ujar Dewa menatap lembut Elsa yang terlihat salah tingkah.

"gue fikir-fikir dulu." ketus Elsa mengedarkan pandangannya asal. Elsa tidak akan sanggup menatap cowok itu.

Dewa terkekeh pelan.
Ia mengelus rambut Elsa sayang. "Cemburu karena Rara, hmm?"Dewa menatap Elsa sayang.

Elsa menatap Dewa jengah. "Gak. Siapa gue yang berhak cemburu?"sewot Elsa memandang Dewa kesal.

"nama lo Elsa, gadis galak yang Dewa sayang."ucap Dewa sambil tersenyum manis.

"hah?" Elsa menganga kaget.

***
Aku kasih bonus foto elsa.

***Aku kasih bonus foto elsa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Holla gaes.  Klik bintang dan comment.
Bakal up klo ada yang komment.

Enjoy readers!!!
💟💟💟

Complicated LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang