Perkemahan A

446 13 4
                                    

"kok lesu gitu mukannya?" tanya Langit saat mereka lagi sarapan.

Elsa menggeleng pelan. Lalu menggigit sarapannya dengan lambat.

Satria menempelkan tangannya didahi Elsa.
"gak panas kok."heran Satria.

"Elsa gak sakit bang." Elsa menepis tangan Satria.

"Dewa." tanya Langit mencoba menebak

Elsa menggeleng pelan.

Elsa gak mau pusing masalah Dewa. Hatinya terlalu lelah untuk memikirkan itu.

"elsa gak apa apa bang."tegas Elsa mengakhiri makannya dengan meminum susu hangatnya.

"terus kenapa? Bukannya kemarin antusias banget ikut kemah."

"apa karena gue yang ikut jagain loe El?" tebak satria setelah menelan makanan terakhirnya.

Elsa terpaksa mengangguk. Kedua abangnya ini tidak akan berhenti nyerocos kalau belum tau apa penyebabnya tidak bersemangat.

"segitunya ya? Sampai muka lo gak semangat hidup."heran Satria.

Elsa mencebikkan bibirnya. "ihh.Bang Satria jahat." Elsa mendumel.

"sudah sudah.abang bisa percaya sama kamu dek?" Langit mempertimbangkan ini lamat lamat untuk memberi kebebasan pada Elsa.

Elsa menatap langit dengan wajah bersemangat berbanding terbalik dengan sikapnya tadi.

Satria tersenyum remeh.

"iya bang. Elsa pasti jaga diri bang. Lagian cuma 2 hari kok.gak lama."rayu Elsa.

Elsa berharap langit dapat mengizinkannya. Jujur perkemahan ini . Ia butuh sendiri refresh.

"okey, abang inzinkan.tapi elsa harus jaga kepercayaan abang."ujar Langit serius.

"siap bang!!"Elsa berdiri memeluk abangnya senang.

"hati hati yah. Jaga makan, jaga sholat, jangan main sendiri ke hutan. Jangan pisah sama rombongan, jangan telat makan, pokoknya jaga diri yaa el."cerewet langit.

Elsa melepas pelukannya.

"siap pak komandan"seru Elsa berlagak hormat.

"cih.., lebay luuu."dumel Satria.

"sirik aja bang satria."

"ayok kita berangkat."ujar Langit yang diangguki kedua adiknya.

***

#mobil bus

"Na, jagain tempat duduk gue yaa, kebelet pipis nih."

"tapi bentar lagi mau jalan,El."

"nanti gue bilang sama supirnya. Ok."

Gina mengangguk.

Elsa buru buru menuju toilet sekolahnya untuk menuntaskan kencingnya.

Setelah selesai knop pintu toilet tidak bisa terbuka. Seseorang menguncinya dari luar.

"pliss,jangan lagi.!!"Elsa mulai khawatir. Kejadian bulan lalu akan terulang lagi.

Bunyi tawa dari luar membuat Elsa paham. Meica,  dia tidak pernah berhenti mengerjainya.

"Meica.. Buka pintunya!!"teriak Elsa sambil berusaha mendobrak pintu toilet.

Meica tersenyum sinis.
Ia mengajak kedua sahabatnya lalu pergi dibus mereka.

"pak,nungguin Elsa yaa? "

Complicated LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang