Elsa nangis

462 14 2
                                    

"aku baik,Ra."jawab Dewa menghampiri Rara.

Jangan lupakan Elsa,  Gadis itu tampak murung. Hatinnya sedih. Ia tidak terlalu mengenal Rara.  Namun, satu hal yang ia tahu. Rara adalah gadis yang dicintai Dewa. Elsa tetap diam di tempat. Ia tak ingin meninggalkan tempat itu. Apalagi membiarkan Dewa dan yang namanya Rara bersama.

"ehm..ehm.. "Elsa berdehem pelan mengagetkan kedua remaja itu.

"lo ell ell..

"elsa." sahut Elsa cuek. Udah biasa dilupain gapapa.

"iyah elsa,kamu masih sering gangguin Dewa ya? " tuduh Rara membuat Dewa tersenyum tipis.

"idih, gak ada kerjaan banget gangguin tembok."sangkal Elsa.

"tembok?  Siapa tembok.? "kening Rara berkerut.

"ah udahlah, gak nyambung ngomong sama lo.ayo tembok kita cari es krim. "ajak Elsa menarik pergelangan tangan Dewa.

Dewa menatap horor Elsa. Bisa-bisanya merajuk tapi manggil tembok.

"Dewa sama Gue disini,  pergi aja lo cari sendiri."Rara menahan pergelangan Dewa.
Jadilah aksi tarik menarik antara Elsa dan Rara yang memperebutkan Dewa.

"enak aja,  Dewa pasti milih sama gue. "seru Elsa berusaha keras menarik Dewa.

"gue kale." Rara juga tak ingin kalah.

"hello,  elo siapa?  Baru nongol juga."

"hello,  gue pacarnya.situ siapa?"

"A..APA? kalian pacaran?"Elsa shock. Ternyata sekarang Dewa telah mendapatkan pujaan hatinnya.mendengar itu Elsa seperti luka yang diberi jeruk nipis. Hatinnya perih. Ia hanya melepas pandangannya ditempat lain. Jujur dari dalam hati Elsa tidak siap kehilangan Dewa lagi.  Meskipun selama ini ia bersikap cuek.  Namun tidak dari dalam hatinnya.  Ia hanya ingin melihat Dewa berjuang untuknya.

Namun sepertinya,hati Dewa benar benar tertutup untuknya. Elsa melepas tangan Dewa perlahan. Pandangannya hancur pada Dewa.

Wajah Dewa terlihat dingin. Dewa tidak suka Elsa memandangnya seperti itu.

"udah stop."bentak Dewa ia melepaskan tangannya dari Rara.

Elsa diam. Ia mundur perlahan.netrannya menatap sendu pada Dewa.

"sorry, gue bukan siapa siapanya Dewa. Ya udah gue pergi."

Elsa berbalik.meninggalkan Dewa yang menatapnya datar. Dewa tau. Gadis itu tengah sakit hati.

"El,

"Elsa...

Dewa memanggil gadis yang baru beberapa meter itu.

Elsa berhenti sejenak,  laki laki itu masih menahannya, cih.

"apa? " jutek Elsa. Kali ini dia tidak akan bersikap baik pada Dewa. Gak akan.

"sepeda lo ketinggalan."ujar Dewa santai. Sementara Rara tersenyum miring.

"🙄...bangcyad."gumam Elsa melanjutkan kembali langkahnya.sebentar lagi ia akan menangis.Dewa tega sekali melakukan itu pada Elsa. Air asin itu telah berkumpul dipelupuk matannya hingga pandangannya mengabur. 

Samar - samar ia dapat mengenali abangnya.

"huaaaaaa Bang Satriaaaaa...... "akhirnya pecah sudah urat malu Elsa didepan orang banyak memeluk abangnya.

Satria terheran-heran melihat adiknya memeluk orang lain.

"Dek, abang disini. " gumam Satria disamping cowok yang dipeluk Elsa.

Elsa histeris kembali saat yang dipeluknya bukan abangnya.

"huaaaaaaa, hiks hiks, ngapain lo peluk peluk gue." teriak Elsa melepas dirinya dari cowok itu.

"yang meluk duluan siapa neng? ."ujar cowok itu

Elsa menghapus air matannya kasar.

"bang,  puulaang." rajuk elsa memeluk abangnya dari samping.

Satria menatap horor orang orang yang terkekeh pelan melihat tingkah ajaib adiknya.

"ya udah, yuk."

"Rei, maafkan adik  saya yah."

"its okay. Adik lo manis" ujar Rei yang ternyata sahabat Satria sendiri. Untung ya elsa. Bisa meluk cogan.

Kedua kakak adik itu meninggalkan taman, elsa tak henti henti menggerutu.

"kenapa sih,Dek?"tanya satria bingung.

"Elsa kesal sama Dewa, Bang."jawab Elsa

Satria mulai paham ternyata Dewa.

"Dewa kenapa lagi? "

"Dewa punya pacar lagi." jawab Elsa. Air mata Elsa kembali meluncur pelan.

"udah dong nangisnya.nanti abang cariin pacar deh buat Elsa.

"hiks.. Hikss."

"pokoknya,hiks.. elsa hiks benci sama Dewa hiks. . "

"udah 1125 kali lo bilang benci sama Dewa dek." jawab Satria ngasal.

"huaaaaaa, Elsa mau pindah hiks.. rumah pokoknya."

Satria menggeleng frustasi.  Adiknya mulai cerewet kembali.

"gini nih,kalau cemburunya akut.bikin pusing aja nih bocah. Gue harus ketemu dulu sama Dewa. Kasian lo dek,  jadi korban php. Apa karena gue sering php-ini cewek ya? Jadinnya adek gue yang kena imbasnya.Emang iya?"

satria bertanya tanya dalam hati sampai lamnunannya buyar mendengar histerisnya Elsa teriak teriak sampai sepanjang jalan kompleks orang orang menperhatikan mereka.

"huaaaa.. Mphhht."Satria menutup mulut adiknya lalu menggiringnya masuk ke dalam rumah mereka.

"adikku ini benar benar nakal."

Elsa tak terima menggigit tangan abangnya.

"abang jahat sekali, elsa gak bisa napas." rengek elsa melepas dirinya dari abangnya.

"ada apaan ini? Loh kok matannya sembap dek.kenapa nangis? " tanya langit melihat Elsa duduk disampingnya.

"hiks.. Hiks.." Elsa menangis kembali. Didepan kakaknya.

Langit menghapus air mata adiknya itu dengan lembut.

Elsa yang manja memeluk kakaknya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya didada bidang kakak tertuannya.

Langit meminta penjelasan dari Satria yang baru saja mengambil minum.

"Dewa.. "ujar Satria.

Langit terkekeh pelan.  Dari kecil, hanya Dewa yang membuat Elsa seperti ini.  Merengek dan manja kepada kedua abangnya saat Dewa punya pacarlah, selingkuh-lah padahal mereka berdua gak pacaran.

"minum dulu,yuk." ujar langit mengelus pelan rambut adiknya. Elsa telah berhenti menangis.

Elsa menggeleng. Ia masih setia memeluk abangnya disofa.

Satria dan langit hanya mendesah pelan.

"panggilkan Dewa, Sat."seru langit pelan.

Setelah beberapa menit Elsa telah tertidur nyenyak dipelukan abangnya.

Dasar elsa.

***

Holllaaa gaess....

Complicated LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang