resah

447 18 4
                                    

"Masih pagi udah pacaran aja."cibir Dewa sambil membesarkan suaranya berharap orang yang dituju tersindir.

Siapa lagi? kalau bukan Elsa yang dijemput Rey didepan rumah lengkap dengan seragam putih abu mereka yang siap untuk ke sekolah. Rambut Elsa dikuncir satu dengan poni andalannya tampak imut dan cantik bagi siapa yang melihatnya.

Elsa tersenyum tipis.sepertinya rencananya akan berhasil.

"kasian yang jomblo!!"teriak Rey tak kalah keras.

"udah kak, ayo berangkat.takut telat!"ujar Elsa khawatir,Dewa bisa mengamuk jika sindir sindiran berlanjut.

Rey mengangguk pelan dan menyalakan motornya,lalu membawa Elsa menuju sekolah.

Dewa mengepalkan tangannya sampai kuku tangannya memutih,lalu menjalankan motornya sambil mengeraskan rahangnya pertanda ia geram melihat tingkah sepasang kekasih itu. Dewa mengikuti motor mereka sesekali dijalan ia memainkan gas motornya disamping motor Rey lalu menaikan kecepatan motornya dan berlalu cepat dari mereka.

"Dia marah?"gumam Elsa memandang punggung cowok itu yang semakin menjauh.

Sementara Rey tersenyum miring.
"Anak itu memang perlu ditekan. Adik gue di php-in mulu."batin Rey sambil tersenyum miring.

***
Setelah insiden melihat kebersamaan Rey dan Elsa,Dewa mendiamkan Elsa seharian dikelas. bahkan cowok itu tak bersuara sedikitpun bagi siapapun yang menegurnya.tatapannya tajam bagi siapa saja yang menegurnya Entah itu dari cewek cewek yang mengidolakannya. Seperti sekarang ini pelajaran bu Endang sedang berlangsung. Elsa berusaha menegur Dewa namun tak diindahkan cowok itu sedikitpun. Hal itu membuat Elsa mencak mencak sendiri.secuek apapun Dewa pasti cowok itu meliriknya atau apapun itu.

Nihil. Tak ada respon dari cowok itu.Elsa beberapa kali mendapat teguran dari guru mereka. Namun sampai pelajaran berakhir Dewa tak bersuara sedikitpun kepadanya.

Dasar patung Es!

"pinjam catatan lo dong! "Elsa masih berusaha. Dewa membereskan buku bukunya dan menyisihkan satu buku berupa catatanya. Lalu menyimpanya begitu saja diatas meja sambil beranjak dengan menyampingkan tas pada bahu kanannya.Kaki Dewa melangkah keluar kelas tanpa suara.hanya derap langkah yang membuat Elsa menghela napas kesal.

"kenapa harus kaya gini?"lirih Elsa menatap punggung Dewa nanar yang hilang dibalik pintu.

Elsa memgambil buku catatan Dewa sambil membereskan buku bukunya.hpnya bergetar disaku roknya sebuah pesan masuk dari kakaknya.

From : Kak Rey

Kakak tunggu diparkiran ya dek.

Elsa hanya membaca pesan dari kakaknya tanpa berniat membalas. Moodnya hancur dengan sikap Dewa kepadanya. Cowok itu memang tidak benar benar sayang pada dirinya. Gak ada usahanya sedikitpun untuknya.

Elsa melangkah keluar kelas dari jarak kurang lebih 10 meter, elsa mengikuti Dewa tanpa berniat mengejarnya. Biarkan saja Elsa sedikit lelah jika harus diabaikan lagi.

"Wa...,"Dewa menoleh ke belakang menengok siapa yang memanggilnya. Namun mata Dewa bukan tertuju pada siapa yang memanggil namun pada gadis yang diabaikan seharian ini.tatapannya datar perlahan melembut melihat raut wajah sedih gadis itu.

"Wa, anterin gue pulang yah.mobil gue mogok diparkiran. Yayayaya..!!"fokus Dewa teralihkan menoleh pada perempuan yang memanggilnya tadi.

"ada taxi, grab, gojek, bisakan?"tolak Dewa menatap malas meica.

"ayolah Wa, tolongin gue!!"bujuk Meica.

Dewa menghela napas pelan. Pandangannya kembali pada Elsa yang semakin mendekat kearahnya. Gadis itu memasang muka melas membuat Dewa tersenyum tipis.

"gue anterin,"Dewa melangkah menuju parkiran bersama Meica.tentu saja Dewa sengaja membuat Elsa cemburu.sementara Meica tersenyum bahagia lalu mengikuti Dewa dengan perasaan bahagia.

Elsa berdecak kesal. Dewa selalu hobby membuat moodnya berantakan. Sambil melangkah malas Elsa mengikuti langkah Dewa dan Meica.

Rey melihat Dewa dari jauh. Namun cowok itu tidak sendiri melainkan bersama seorang perempuan. Langkah mereka semakin dekat hingga Rey dapat mengenali perempuan itu.

"Meica?"batin Rey menatap tajam ke arah mereka. Apalagi kedua manusia itu tertawa bersama.

Dari jauh Rey melihat adiknya berjalan dengan lesu tepatnya tak jauh dari Dewa dan Meica.

"Kasian kamu dek."Rey menatap iba adiknya sambil turun dari motornya lalu melangkah menuju Elsa.Rey melewati Dewa dengan senyum remeh pada Dewa sementara Dewa mendelik tak suka pada Rey.

"kamu kenapa sayang?"seru Rey menghampiri Elsa tentu saja siswa siswi yang lewat diparkiran mendengar hal tersebut.

Elsa menahan napas saat kakaknya memanggilnya agak keras pasalnya ia ingin hubungan pura puranya dengan Rey hanya diketahui Dewa.

"kak.., ihh jangan keras keras."gumam Elsa tentu saja masih didengar oleh Rey yang telah berada didepannya sambil memegang kedua bahunya lembut

"Sayang?" desas desus terdengar lirih dengan penuh tanda tanya pada setiap orang yang mendengar pernyataan ketua osis sekolah mereka terhadap Elsa.

Mereka pacaran?

Rey pacaran dengan Elsa?

Omaiggud dragon.. Gak mungkin. Elsa gak sepadan dengan Rey. Astaga!!

Gila..., kemarin Dewa, sekarang Rey? Pasti make pelet. Dasar!!

Tapi muka mereka mirip yah!! Kaya muka jodoh gitu.

Elsa beruntung banget dapetin kak Rey. Sudah ganteng, tajir, ketos,ishh...jadi iri.

Rey menatap dingin pada netijen sekolahnya yang nyinyir pada adiknya.
Rey memeluk bahu Elsa dan membawa adiknya itu menuju motornya.

Jangan lupakan Dewa dengan sorot mata tajam menahan amarah didadanya.

"Lo pulang sendiri!"

"hah?!"

Dewa berjalan cepat lalu memakai earphonennya Dan pergi dari tempat menyesakkan dadanya itu.jangan lupakan Meica yang kesal setengah mati

***

"Kasian Dewa El, lo aneh aneh deh!"tolak Satria tak terima mendengar berita Elsa pura pura pacaran dengan Rey.

Elsa mengedikkan bahunya acuh.

"Lagian lo itu gak dibolehin pacaran sama bang Langit Dan Dewa tau itu."lanjut Satria lagi.

"Elsa itu cuman ingin buat Dewa sadar. Katanya sayang sama Elsa tapi bisanya cuman nyakitin Elsa."ujar Elsa

"ya terus dengan lo pura pura pacaran Sama Rey Dewa bakal ngapain?hmm?"

"palingan dia akan benci sama kamu dek. Jadi lupain yah acara konyol lo itu.kasian dia. Lo gak tau aja dia nyariin lo selama lo pergi kaya orang gila. Pergi ke tempat perkemahan hampir tiap hari. Nyariin lo ditempat lain.bahkan dia nentang bu Imel ibunya sendiri yang khawatir karena Dewa bisa drop."

Elsa menghela napas pelan. Pikirannya tertuju pada Dewa.apa segitu khawatirnya cowok itu padanya?  Tapi kenapa kalau bersama dirinya cowok itu menyebalkan. Gak Ada manis-manisnya.

"kok diem?"

"Elsa bingung Kak. Dia cinta sama Elsa tapi responnya ke Elsa tuh berbanding terbalik."Elsa bersandar disofa sambil memandang langit langit rumahnya.

Satria mengacak ngacak rambutnya sendiri. Adiknya tidak peka. Dewa hanya ingin mencari perhatian Elsa tapi tanggapan adiknya melenceng jauh.
Jujur Satria migrain memikirkan kisah asmara percintaan Adik dan tetanggannya itu.

Complicated LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang