Part 3 CSD: Perjodohan dua dosen

20.6K 1.1K 12
                                    


“Kira sayang, lagi apa nak?” tanya umi masuk ke kamarku.

“Buat proposal untuk panti asuhan Mahabbah umi, inikan udah tahun ajaran baru, Kira mau cari donatur” jawabku masih mengetik.

“Kira, abi dan umi sudah bicara berdua. Bagaimana tawaran umi dan abi nak tentang perjodohan itu?" Ucap umi pelan.

Aku menghela napas “Nanti aja umi” kataku cuek.

“Kira, umurmu udah 27 nak bentar lagi masuk 28, kalau Kira belum punya calon Kira siap menerima calon dari umi dan abi iya kan?.”  Ingat umiku.

“iya umi, tapi...”

“sayang, kamu mau cari yang seperti apa sih nak?” tanya umiku heran.

“umi, Kira mau cari suami seperti abi” jawabku menatap umi. Umi kaget mendengar jawabanku dan tersenyum memelukku.

“kenapa?” tanya umi.

“Abi laki-laki setia, sayang sama umi dan kami anak-anaknya. Abi selalu mesra sama umi walaupun anak-anaknya sudah besar” jelasku. Umi tertawa kecil melihatku.

“Sayangku, cintaku. Insya Allah Kira akan mendapatkan suami seperti abi. Kalau dia sholeh dia ga akan menyakiti istrinya. Anak om Edo Insya Allah sholeh sayang, dia udah masuk seleksi abi. Kamu tau kan abi ga akan memilih suami sembarangan untuk anak kesayangannya” umi mencubit lembut pipiku.

“Iya mba Kira, orangnya tampan banget mba, abi mah kalah” tiba-tiba Adiba muncul dibalik pintu.

“ihh..emang kamu udah liat orangnya dek” selidikku.

“udah...ikut abi ke rumah om Edo” cengirnya. “kalau mba ga mau, Adiba aja” lanjut adikku.

“eh..apaan kamu tuh masih kuliah udah mikirin nikah” cubitku. Umi tertawa melihatku.

“Ya kalau emang itu pilihan abi dan umi, Kira ikut aja”

“Alhamdulillah, kalau gitu nanti taaruf aja dulu. Umi kabari om Edo mau nanya kapan ada waktu ke rumah kita” ucap umi bersemangat.

******

Zein POV

Hatiku sudah tertambat pada si cantik galak, tapi kedua orang tuaku akan menjodohkanku dengan anak sahabatnya. Hatiku patah bukan karena ditolak si cantik galak, tapi patah karena perjodohan ini. Seandainya bisa menolak aku akan langsung melamar si cantik galak ke rumah orang tuanya.
Papa dan mama sudah lama menjodohkan kami bahkan dari kecil. Ya Allah kenapa kami anak-anak menjadi korban keinginan orang tua. Emangnya aku ga bisa cari istri apa, wajah tampan, seorang dokter dan pengusaha muda pula. Wanita mana yang akan menolakku jika aku melamarnya. Tapi memang tidak ada wanita yang membuatku tertarik, entah mengapa banyak wanita cantik yang tidak segan menyatakan cintanya kepadaku, tapi aku menolaknya dengan halus. Menurutku cantik mereka cantik polesan. Dokter-dokter sealmamater juga mau menjodohkanku dengan sesama dokter, alah emangnya aku jomblo lapuk apa ya sampai segitunya.

“Zein, papa dapat telpon dari om Zaidan. Anaknya setuju taaruf denganmu. Kapan kamu ada waktu, kita ke rumahnya?” tanya papaku.

“Lusa aja pa, Zein pulang tidak terlalu sore, jadi malamnya bisa kesana” jawabku datar.

Baru juga merasakan jatuh cinta tapi kenapa juga tiba-tiba mau dijodohkan begini. Hadeh. Apa aku bisa nanti mencintai calon istriku ini..oya inikan baru taaruf alias perkenalan, hm siapa tau aku atau dia tidak mau melanjutkan taaruf ke tahap selanjutnya, kan bisa saja. Aku tersenyum. Bayangan si cantik galak muncul lagi dalam memoriku.

“Oke..papa hubungin om Zaidan dulu” papa tersenyum bahagia meninggalkanku.

***

Tbc

Cinta Sang Dosen √ (Complete)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang