"Gimana dok?" tanya Kak Zein setelah dokter Hani memeriksaku.
Dokter separuh baya itu mengambil selembar kertas dan melihat hasil catatannya.
"Haid terakhir kapan?" tanyanya sambil melihat ku.
"Kalau ngga salah tiga bulan yang lalu dok. Haid saya emang ngga teratur, kadang sebulan ngga haid eh pas dicek hasilnya negatif, makanya ketika telat lagi saya ngga ambil pusing dok" jawab ku.
Dokter Hani hanya tersenyum memandang kami berdua. Kak Zein kenal dokter Hani karena beliau seniornya.
"Zein, istrimu hamil" ucap dr.Hani menatap kami berdua silih berganti. Aku dan Kak Zein saling pandang.
"Alhamdulillah" Kak Zein tersenyum bahagia lalu menggenggam erat tanganku.
Aku pun bersyukur di dalam hati, penantian kami berdua menanti buah hati akhirnya berakhir juga.
"Udah masuk tiga bulan Zein, kayaknya anak kalian kembar" lanjut dokter Hani melihat hasil USG.
Aku kaget menatap Kak Zein tak percaya. Karena keluarga kami berdua tidak memiliki keturunan kembar.
"Benar dok, ada dua janin" Kak Zein pun ikut melihat hasil USG.
"Selamat ya...istrimu harus banyak asupan gizi dan vitamin karena ada tiga orang yang membutuhkannya" pesan dokter Hani tersenyum menyalamiku.
"Terima kasih dokter Hani" ucap kami serempak.
Aku dan kak Zein meninggalkan tempat praktek dr.Hani dengan senyuman bahagia.
Tak lupa kami mengabari orang tua masing-masing tentang kehamilan ku.
ZEIN POV
Aku bahagia sekali setelah tahu Kira hamil, apalagi kami akan mendapatkan dua anak sekaligus. Pantas saja belakangan ini dia suka makan yang asem-asem. Bayangkan saja makan kedondong yang ngga ada manis-manisnya dibilang manis.
Belum lagi suka nyemil ini itu. Aku baru menyadari kalau bobot badannya bertambah, pipinya sekarang terlihat lebih berisi. Aku ingin bilang dia gemukan nanti tersinggung. Tau sendirilah wanita itu paling sensitif kalau membahas soal berat badan.
Sama seperti yang dia pikirkan, ketika datang bulan aku yang selalu memintanya untuk mengecek pakai tes pack. Memang aku lebih semangat soal ini.
Bagaimanapun aku sudah menjaga kesehatan dan makan makanan bergizi agar istriku cepat hamil. Tapi kecewa hasilnya masih negatif. Makanya ketika dia telat datang bulan aku juga ikut biasa saja, takut membuatnya kecewa lagi jika melihat hasilnya negatif. Karena cueknya kami berdua, tak disangka sudah tiga bulan janin kembar itu berada di rahim Kira.
Kehamilan Kira biasa saja tidak ada morning sick seperti cerita temanku tentang istri mereka ketika hamil. Atau ngidam ingin yang aneh-aneh. Alhamdulillah aku tidak mengalami itu. Mungkin karena tidak ada tanda-tanda itu Kira dan aku biasa saja.
"Sayang, kamu mau makan apa. Nanti kakak beliin" kataku membelai rambutnya.
Kira tiduran di pangkuanku yang sedang duduk santai di sofa panjang.
"Hmm apa ya" katanya meletakkan telunjuk di keningnya.
"Kalau dedek mau makan apa nak?" tanyanya mengelus perutnya yang sedikit membuncit. Aku tersenyum melihatnya sambil menunggu jawabannya.
"Kata si kembar mereka mau makan bakso Malang" jawab Kira tersenyum melihatku.
Aku terkekeh mendengar jawabannya. Aku pun jadi teringat waktu aku memaksa Kira minta traktir di City Mall.
Kebahagiaan kami semakin lengkap ketika si kembar lahir ke dunia mewarnai kehidupan rumah tangga kami berdua. Terima kasih ya Allah atas nikmat yang telah Engkau berikan.
******
ENDPrabumulih
Mei 1,2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Sang Dosen √ (Complete)√
RomanceSequel PNS in Love Arumi Syakira Putri seorang dosen muda dan cantik tapi sayang jutek banget sama cowok. Sudah banyak cowok yang mendekatinya tapi tidak ada satu pun yang membuatnya tertarik. Sejak kecil ternyata orang tuanya sudah menjodohkannya d...