Tenang lah aku akan menolong mu.
•
•
•
•
•
Dean mengangkat tubuh kecil itu ala bridal style dan berlari dengan cepat ke UKS sekolah.
Karena jalan menuju UKS sekolah melewati beberapa ruang kelas lantai dasar, semua murid yang berada di dalam kelas melihat Dean berlari sambil membawa Rai. Mereka mengintip di balik jendela dan pintu karena situasi kelas tanpa guru.
" Hei, bukan kah itu anak baru yang sedang banyak di bicarakan?". Gosip salah satu murid.
" Iya, tapi kenapa dia berlari ke arah UKS dengan menggendong murid lain? Dan sepertinya itu murid yang sedang di hukum di lapangan tadi ". Timpal yang lain.
•
•
•
•
•
Setelah sampai perawat meminta Dean membaringkan tubuh Rai di tempat yang sudah di sediakan.
Beberapa menit berlalu. Rai masih belum membuka matanya, jangankan membuka mata tanda-tanda dia akan sadar pun tidak terlihat. Azzi sudah ketakutan di pojok ruangan dengan wajah tertunduk sambil memilin dasi yang dia kenakan.
" Sudahlah kau tidak usah setegang itu, dia hanya pingsan karena tersengat matahari saja. Kenapa kau harus setegang itu, tidak lama lagi dia akan sadar ". Ucap Dean menenangkan Azzi, Azzi yang mendengar itu langsung menatap Dean sesaat dan kembali menundukkan kepalanya.
Dean yang melihat perilaku Azzi pun hanya menghela nafas panjang dan berjalan menuju pojok ruangan yang terdapat Azzi di sana.
" Sudahlah, tidak usah cemas. Kau jg mendengarnya bukan, jika dia hanya tersengat sinar matahari yang terlalu panas. Tidak akan terjadi apapun ". Dean menepuk pundak Azzi dan bersandar pada dinding.
" Aku bukan khawatir dengan Rai, tapi aku takut saudara Rai yang menakutkan itu. Dia meminta ku untuk menjaga adik tersayang nya ini, tapi aku malah membuat dia terluka. Aku takut saudara Rai akan membenuh ku ". Jawab Azzi sambil menatap Dean sendu lalu kembali tertunduk dan memilin dasi nya.
Dean yang mendengar hal tersebut seketika tertawa namun dia sebisa mungkin menahannya agar tidak keluar dan terdengar.
" Jadi selama ini kau khawatir tentang hal itu? Kau memang teman yang kurang ajar ". Ejek Dean dengan memukul pundak Azzi pelan, Azzi hanya tertawa dengan hal itu dan mengangguk membenarkan hal tersebut.Saat mereka asik tertawa Rai mulai tersadar dan menatap sekitar nya. Dean dan Azzi mendekati Rai untuk memeriksa.
" Rai... ". Lirih Azzi." Dimana aku? ".
" Kau di UKS sekolah. Kau ini! Membuat aku khawatir saja! Aku kan sudah memberi tahu mu, jika kau sudah lelah beristirahat saja! Tapi kau malah membantah, ini lah akibat nya! ". Bentak Azzi setelah Rai tersadar.
" Kau cerewet sekali! Sudah seperti anak perempuan saja! ". Bentak Rai yang tak mau kalah.
" Kau... ".
" Apa?! ". Bentak Rai sambil menatap Azzi tajam dan membuang muka pada arah lain, tatapan Rai pun bertemu dengan Dean.
Kenapa dia ada di sini? -rai.
Azzi yang melihat tatapan dua pria di hadapannya bertemu pun langsung memecahkan keheningan.
" Ehem.... Dia yang membawa mu kemari. Berterima kasihlah pada nya ". Jawab Azzi dengan berkaca pinggang dan mengempotkan bibirnya. Rai yang mendengar itu langsung menatap Azzi dengan membulat kan mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Homosapies
Short Story" 🔞!!!Danger!!!🔞 " Cerita ini tidak baik di baca bagi anda yang memiliki phobia tentang humu, saya sarankan untuk menjauh dari cerita ini. Tapi jika anda penasaran dengan cerita ini, silahkan saja. Tapi jika terjadi sesuatu seperti: 1. Cengar-cen...