16. Together

3.5K 200 44
                                    

Setelah menghabiskan 2 hari libur bersama kakaknya yang tersayang, sekarang Rai harus kembali kedalam kehidupan yang membosankan (sekolah).

6.50...

Seperti biasa, setiap hari pertama sekolah setelah akhir pekan di adakan upacara bendera di sekolah.

Tok
Tok
Tok

Seorang adik kelas berdiri di depan pintu kelas Rai, semua penghuni kelas menatap nya kecuali Rai yang asik membaca cerita di dalam handphone nya. Berkikik ria membaca cerita tersebut, entah apa yang dia baca.

" Kak, ayo kelapangan. Kita akan laksanakan upacara ". Ucap nya sopan. Semua penghuni kelas menjawab iya dan mulai berhamburan keluar kelas.

Brakh!

" Ayo! Kita kelapangan! ". Bentak nya.

Rai terkejut setelah seseorang menggebrak meja nya, handphone semata wayang itu jatuh mencium lantai. Mata Rai membulat sedangkan sang pelaku kabur menyelamatkan diri dari amukan Rai.

" Kembali kau Azzi!!! ". Teriak Rai.

Semua berkumpul di lapangan dengan barisan kelas mereka masing-masing. Rai masih bergelut dengan Azzi pukul sana dan pukul sini, tidak ada yang mau memisahkan mereka.

" Sakit, Rai! ". Sentak Azzi.

" Aku tidak peduli, kau sudah membuat handphone ku jatuh itu balasan nya! ". Savage Rai lalu berbaris.

Rai berbaris di bagian belakang dengan teman-teman nya di depan menghalangi jarak pandang nya. Yah kalian pasti tau kenapa, karena Rai pendek. (Di lirik orang nya:v).

Seketika seseorang menarik lengan Rai ke depan barisan, membuat Rai bingung.
" Kau di depan saja Rai, atribut sekolah kami tidak lengkap ". Jawab salah satunya.

" Jadi maksudnya aku harus menghalangi kalian? ". Jawab Rai dengan berkacak pinggang, mereka mengangguk.

" Tidak, aku tidak mau ". Rai mulai berjalan ke belakang, tapi mereka semua menghalangi dan terpaksa Rai berada di depan.

Upacara bendera pun di mulai, Rai berbaris rapi di depan berbeda dengan teman-teman nya di belakang yang terdengar gaduh. Namun Rai merasakan ada hal yang aneh di belakangnya, sesuatu benda menggesek-gesek pada bokong nya.

Rai merasa terganggu dengan hal itu, dia pun mencoba menyingkirkan nya dengan memegang nya.

" Ahnhhh... ". Namun tidak di sangka suatu lenguhan keluar dari belakang Rai.

Rai pun melepas pegangannya.
" Kenapa kau lepas? ". Bisik nya dari belakang Rai, Rai tidak bisa berbalik atau bergerak karena berada paling depan.

Rai berkeringat dingin, tidak tahu harus berbuat apa. Orang yang di belakang Rai terus saja menggesek sesuatu di bawahnya pada bokong Rai yang memang berisi.

" Tolong... Siapa pun, tolong aku... ". Benak Rai.

" Rai, kau sangat menggoda ternyata ". Ucap nya sensual di telinga Rai lalu meniup nya.

Rai semakin gelisah dengan hal itu, ingin mencoba berbalik namun banyak guru yang memperhatikan.

" menyingkir kau dari nya! ". tegasnya. Suaranya tak asing bagi Rai.

HomosapiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang