Walau kau lemah tapi aku tahu kau sangat kuat. Jadi aku mohon bantu lah aku menjadi kuat seperti mu.
•
•
•
•
•
Hari ini tanggal merah. Rai yang ingat akan menjenguk Azzi di rumah sakit pun pergi ke sana bersama kakaknya.
Rumah sakit...
Tok tok tok
Rai mengetuk salah satu pintu pasien di rumah sakit itu.
" Selamat pagi, bibi ". Sapa Rai setibanya di dalam.
" Selamat pagi. Wah, Rai kau sampai repot-repot datang ". Jawab bibi yang sedang asik membaca buku di tempat tidurnya.
" Tidak apa-apa, bibi. Oh ya, aku membawakan bibi buah. Apa bibi mau? Jika bibi mau aku akan mengupaskan nya untuk bibi ".
" Kau baik sekali terima kasih ". Rai hanya tersenyum malu.
" Ah, ya. Bibi, perkenalkan ini kakak ku. Nama nya kak Rey. Dia baru saja pulang dari urusan bisnis ". Rey membungkuk kan tubuh nya pada ibu Azzi.
" Di mana Azzi, bibi? ". Tanya Rai sambil mengupas buah jeruk.
" Dia pulang untuk mengambil pakaian baru bibi. Pakaian bibi sudah habis dan kotor ".
" Oh, seperti itu rupanya ".
" Maaf bibi, jika kami boleh tahu penyakit apa yang bibi derita dan sejak kapan? ". Tanya Rey.
Ibu Azzi terdiam sejenak lalu menatap lurus Rai dan Rey bergantian. " Penyakit ini sudah bibi miliki sejak 1 tahun yang lalu dan sebenarnya penyakit ini sulit untuk di sembuhkan ".
Rai yang asik mengupas buah seketika terkejut, lalu menatap ibu Azzi lekat. " Apa yang bibi katakan! Tidak ada penyakit yang tidak bisa di sembuhkan bibi! ". Gerutu Rai.
" Rai, tenang lah. Biar kan bibi bercerita ".
" Em... Baik kak ".
" Bibi mengalami kanker, dokter mengatakan hidup bibi tidak akan lama lagi. Tapi Azzi tidak mau menyerah dan terus saja mengobati bibi ".
" Apa Azzi tau soal ini? ". Lirih Rey.
" Dia tahu, tapi dia tidak mau menerima kenyataan ini. Bibi mohon pada kalian, jaga Azzi jika bibi pergi nanti ". Air mata pun keluar dan membasahi pipinya. Rai menyeka air mata itu dengan tangan nya.
" Bibi, jangan berkata seperti itu. Bibi harus sembuh, bibi harus semangat dan jangan menyerah. Jika bibi terus berjuang aku yakin bibi akan sembuh ". Ucap Rai dengan penuh semangat terpancar di matanya.
" Terima kasih sudah menyemangati bibi, tapi siapa yang tahu seberapa lama lagi bibi bisa hidup ".
" Bibi, jaga lah kesehatan agar bisa cepat sembuh. Kami janji akan menjaga Azzi, tenang saja. Lagi pula aku sudah menganggap Azzi seperti adik ku sendiri ". Jelas Rey.
" Terima kasih ".
Tak lama Azzi datang membawa makanan juga. Mereka berbincang-bincang penuh canda tawa.
•
•
•
•
•
Di taman rumah sakit...
" Azzi, kami sudah mendengar semuanya dari ibu mu langsung. Jika kau butuh bantuan beritahu kami, kami akan membantu mu sebisa mungkin ". Ucap Rey.
KAMU SEDANG MEMBACA
Homosapies
Short Story" 🔞!!!Danger!!!🔞 " Cerita ini tidak baik di baca bagi anda yang memiliki phobia tentang humu, saya sarankan untuk menjauh dari cerita ini. Tapi jika anda penasaran dengan cerita ini, silahkan saja. Tapi jika terjadi sesuatu seperti: 1. Cengar-cen...