18. Together. pt.3

3.2K 183 58
                                    

" Okeh, let's get it baby ". Dean menarik dasi sekolah Rai yang tergantung di lehernya, melepaskannya lalu mengikat lengan Rai agar tidak memberontak.

Lengan Dean menjamahi tubuh Rai, di mulai dari meraba paha bagian dalamnya, perutnya, mengecupi nipple nya dan berakhir memberikan kissmark di leher putih Rai yang cukup jenjang.

" Akhh... Nghhh... ". Desahan lolos dari bibir Rai, membuat seringai Dean semakin mengembang. Melihat wajah Rai memerah menggoda, membuat Dean tidak sabar untuk bermain ke inti.

Dean menyibak surai Rai yang menghalangi sebelah matanya, menatap lurus lalu mencium bibir nya yang cukup bengkak akibat cumbuan sebelumnya.

Dean melepaskan seluruh pakaian Rai lalu melemparkannya sembarangan, terlihat lah tubuh Rai yang begitu indah tanpa sehelai benang.

Dean membalikkan tubuhnya menarik pinggul Rai membuat nya menungging, memperlihatkan hole nya yang meminta di isi.

" Akhh!... ". Dean melesakkan dua jari nya ke dalam sana, memaju mundurkan secara perlahan dan lembut lalu semakin cepat dan kasar.

" Akhhh... Nghhh... Ahhh... De... An... Ahhh... ". Desahan yang begitu seksi dan keras keluar dari mulut Rai saat dia mencapai klimaks, menahan rasa sakit dan nikmat bersamaan.

" Rai... ".

" Dean... ".

" Rai... ".

" Aku... ".

" Rai!!! ".

Gubrak!

" Rai! Kau kenapa?! Apa yang kau lakukan hah!!! >////< ". Marah Rey dengan wajah yang merah padam.

" Aduh... ". Lenguh Rai yang terjatuh dari sofa karena terkejut.

" Apa yang kau lakukan hah!!!? Celana, baju dan tubuh mu hingga basah seperti itu dan nafas berat yang memburu!!! ".

Seketika Rai tersadar setelah kakak nya mengatakan itu. Apa yang tadi itu hanya mimpi?! Tapi mengapa begitu nyata? Huft... Sudahlah, untung saja hanya mimpi.

" Rai, aku sedang berbicara dengan mu! Apa kau mendengarkan ku!? ". Gertak Rey yang merasa lawan bicaranya terus saja termenung diam.
" Dan siapa dia?! Kau terus menyebut nama nya?! Katakan sekali lagi! ".

Rai terperanjat mendengar itu. Apakah aku mengatakan semuanya?! Astaga! Mengapa aku sangat bodoh!!!.

" Rai! Jawab per... ".

Ting tong!

Suara bel pintu berbunyi menginstrupsi, Rai dan Rey menatap pintu masuk bersamaan lalu tak lama kembali saling menatap. Rey mengisyaratkan adiknya untuk tetap duduk diam dengan jari nya dan jangan berusaha kabur, dia berjalan ke arah pintu lalu membuka nya.

" Huh... ". Rai menghembuskan nafas lega. " Kenapa kau sangat bodoh Rai! ". Rai memukuli kepalanya merutuki dirinya sendiri. " Sudahlah, lebih baik aku melihat siapa yang datang ".

Rai berjalan menghampiri Rey. " Kak, siapa yang datang? ". Kejut Rai dari arah belakang Rey.

Terlihat sebuah amplop coklat pada tangan Rey, lalu dengan cepat di sembunyikan olehnya.

" Eh! Ah, hanya pengantar paket. Eh, kenapa kau kesini?! Cepat mandi sana, tubuh mu sangat bau! ". Rey mendorong tubuh adik nya menjauh lalu berjalan pergi meninggalkan Rai.

HomosapiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang