10. play the game

5.2K 234 86
                                    

PERTEMANAN PUN DI MULAI!!!

Hari ini adalah hari libur. Pagi hari yang cerah ini Rai masih bergulung dengan selimut nya. Entah sudah berapa kali kakak nya membangunkan, tapi dia tetap bertahan dengan benteng selimut nya.

" Rai, ayo bangun! Mau sampai kapan lagi kau akan terus tertidur! Lihat sudah jam 8 pagi! ".

" Hm... ". Rai hanya mengerang tidak mau bangun.

" Bangun! ". Rey menarik selimutnya.

" Tidak mau ". Akhirnya mereka pun saling tarik-menarik selimut, hingga akhirnya berhenti setelah seseorang mengetuk pintu.

" Kau akan sakit kepala nanti karena terlalu lama tidur ". Rey menggeleng kecil.

Ting tong!

" Iya sebentar! ". Teriak Rey dari kamar Rai.

Rey berjalan ke arah pintu dan membukanya.

" Ah, pagi kak Rey ". Sapa nya lalu membungkuk.

" Ah, pagi Azzi. Ayo masuk ". Ajak Rey. Azzi berterima kasih lalu masuk kedalam.

" Ais, ada apa pagi-pagi seperti ini kau datang? Apakah kalian ada rencana untuk pergi? ". Tanya Rey.

" Ah, iya kak Rey. Ngomong-ngomong, di mana Rai, kak? ".

" Dia masih bergulung dengan selimut nya. Dia paling tidak suka bangun pagi-pagi ".

" Selalu saja. Ah, kak Rey boleh aku bangunkan dia? ".

" Bangunkan saja ". Azzi berjalan menuju kamar Rai.

Sampai di kamar Rai...

" RAI AYO BANGUN!!! KAU SUDAH JANJI AKAN MENEMANI KU!!! CEPAT BANGUN DASAR PEMALAS!!! ". Setelah Azzi berteriak tepat di telinga Rai dia pun menarik selimut tersebut.

Gubrak!

" Aduduh! Kau tega sekali Azzi! Sekarang tidak hanya badan ku yang sakit, tapi telinga ku juga ikut sakit! ". Gerutu Rai.

" Siapa suruh kau masih tidur. Cepat bersiap dan temani aku! ".

" Iya-iya dasar cerewet ". Rai bangun dan pergi ke kamar mandi. Di dapur Rey hanya terkekeh geli mendengar ke hebohan itu.

" Ini, minum lah selagi hangat dan menunggu Rai ". Rey menyondor kan secangkir teh hangat.

" Terimakasih kak Rey ". Azzi lalu meminumnya.

" Azzi, bagaimana perkembangan Rai di sekolah Dan teman-temannya? ".

" Masih seperti biasa kak Rey, tapi kak Rey tenang saja aku terus memantau nya ".

" Terima kasih. Hm... Aku memang kakak yang tidak berguna, aku hanya bisa menyuruh orang lain padahal aku kakak nya sendiri ". Keluh Rey.

" Ah, kak Rey jangan menyalakan diri sendiri. Itu bukan salah kak Rey, kakak kan memang sibuk wajar saja memerintah orang lain ".

" Terima kasih Azzi, hanya kau yang bisa aku andalkan ".

" Kak Rey terlalu memuji ".

Rai pun datang menghampiri. Azzi pamit pada Rey untuk pergi. Rey berpesan agar tidak pulang larut malam.

HomosapiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang