22. love story.

3.5K 177 41
                                    

Libur sekolah pun tiba, yah sebenernya bukan libur sekolah yang lebih tepat adalah libur karena semua guru pergi study tour dengan anak kelas 2.

6.45...

" Rai~ ". Panggil seseorang dengan manja sambil menggoyang-goyangkan tubuh Rai.

" Hm... ". Rai hanya berdeham karena magnet kasur yang begitu kuat hingga Rai tidak bisa mengalahkan nya.

" Bangun lah Rai~ ". Melas nya.

" Aku tidak mau kak, ini hari libur ku dimana aku bisa berguling-guling dari ujung kasur hingga ujung lainnya... ". Jawab Rai dengan suara malas.

Pltak!

" Yak?! Kenapa kakak memukul kepala ku?! ". Marah Rai yang langsung terbangun sambil mengusap-usap kepala nya.

" Temani aku berolahraga di taman depan itu yah~ ". Pinta nya dengan melas dan mata berbinar.

" Tolonglah kak hentikan ekspresi wajah mu yang membuat ku merinding selama seminggu itu _-...". (Rai).

" Kumohon~ ". Sambil merapatkan kedua tangannya di depan dada, Rai menghela nafas pasrah lalu mengangguk.

" Okeh, aku akan menunggu mu di luar ". Rey berjalan keluar dengan melompat-lompat kecil gembira, tepat di ambang pintu dia berhenti lalu berbalik. " Cepat yah~ ". Rey melayang kan sebuah kecupan pada Rai dan pergi, Rai yang melihat itu mematung seperkian detik lalu jatuh terduduk di kasur nya.

" Apakah benar dia kakak ku? ". Tanya Rai pada dirinya sendiri.

Kakak beradik itu sekarang ada di taman, Rai menggunakan Hoodie hitam dan Rey menggunakan Hoodie pink berlari kecil mendahului Rai yang tertinggal cukup jauh.

" Ayolah Rai, mana semangat mu dalam berolahraga untuk membentuk tubuh ".

" Aku tidak mau. Aku malas, aku ingin tidur lagi ". Rai berjalan ke tepian yang terdapat kursi taman berniat untuk tidur kembali, namun Rey menarik tangan Rai dan membawanya berlari cepat.

Setelah berlari sebanyak 10 kali mengitari taman itu mereka terkulai di rumput taman dengan nafas yang tersengal-sengal.

" Okeh, sekarang aku yakin jika kakak ku sendiri ingin MEMBUNUH KU! ". (Rai).

" Ba...bagaimana? Ja...jantung mu te...terpompa ce...cepat kan? ". Tanya Rey dengan suara yang terputus-putus.

" Ka...kau pu...punya den...dendam a...apa pa...pada ku ka...kak? ". Jawab Rai sekali bertanya dengan tersengal-sengal, seperkian detik Rey terdiam mencoba mencerna perkataan Rai.

Rey lalu bangun dan menatap adiknya dengan lekat. " Kenapa kau berkata seperti itu? ".

Rai lalu bangun. " Bagaimana aku tidak berbicara seperti itu! Kau menarik ku untuk berlari mengelilingi taman sebanyak 10 kali! Dan lebih parahnya luas taman ini adalah 10 meter! ". Jawab Rai dengan sangat marah.

HomosapiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang