" Aku tidak mau! Aku mau melihat semua ini, kenapa kau tidak memberitahu ku tentang bakat mu ini?! ". Gertak Rai tak mau kalah.
" A...aku... ".
•
•
•
•
•
Apa yang akan dikatakan Dean pada Rai?
Truth? Or lies?
Kepribadian yang misterius tidak pernah akan mengatakan kebenaran, sebab kebenaran bagi mereka terlalu menyedihkan di banding dengan kebohongan.
Namun bisa jadi kepribadian misterius akan mengatakan kebenaran sebab sudah merasa lelah dengan semua kebohongan.
•
•
•
•
•
" A...aku... ". Dean terdiam dan memalingkan wajahnya dari Rai.
" Dean, kenapa? Beritahu aku ". Rai mendekati nya perlahan dan merangkul lengan Dean, Dean berbalik lalu mengangkat tubuh kecil itu keluar ruangan. Rai menjerit-jerit meminta Dean menurunkan nya, tapi tidak digubris sedikit pun.
•
•
•
•
•
" Kita sudah sampai, cepat kau turun ". Dean bersuara setelah terdiam cukup lama hingga di depan apartemen Rai.
Rai tidak menjawab sama sekali, jangan kan menjawab melirik Dean pun tidak.
" Jangan memaksa ku untuk berbuat kasar pada mu Rai ". Lanjut Dean menatap Rai. " Aku memang baik selama ini pada mu, tapi aku juga bisa kasar pada mu jika aku mau ". Tambahnya.
" Lalu kenapa kau tidak kasar saja pada ku? ". Ketus Rai, lalu keluar dari mobil. Rai sudah hampir menginjakkan kakinya di depan pintu masuk apartemen.
Grap!
Dean mengejarnya menahan lengan Rai, menarik nya dan mendorongnya ke mobil. Dia menatap nya lekat seperti siap melahap Rai, Rai menelan ludah susah payah suhu tubuh nya naik menjadi panas.
Dean mendekat kan wajahnya perlahan pada wajah Rai, dengan cepat Rai menutup mata tidak mau melihat pemandangan tersebut.
" Pergilah ". Dean mendorong Rai menjauh, dia masuk kembali kedalam mobil mewahnya lalu pergi tanpa mengatakan apapun.
Ada apa dengan mu? Kenapa kau tidak mau mengatakan semuanya kepada ku, jika kau mengatakan semuanya padaku mungkin aku bisa membantu mu dengan semua masalah yang kau miliki.
•
•
•
•
•
Keesokan harinya...
" Rai, kau di panggil kepala sekolah ke ruangan nya ". Ucap Azzi yang baru saja masuk ke dalam kelas.
" Untuk apa? ". Tanya Rai bingung.
" Aku tidak tahu, coba kau ingat-ingat mungkin kau mempunyai masalah yang belum terselesaikan dengan mereka ". Jawab Azzi dengan tidak yakin juga. " Tapi tenang saja, aku akan menemanimu ". Lanjut Azzi lalu merangkul pundak Rai, Rai tersenyum senang dan mulai meninggalkan kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Homosapies
Short Story" 🔞!!!Danger!!!🔞 " Cerita ini tidak baik di baca bagi anda yang memiliki phobia tentang humu, saya sarankan untuk menjauh dari cerita ini. Tapi jika anda penasaran dengan cerita ini, silahkan saja. Tapi jika terjadi sesuatu seperti: 1. Cengar-cen...