#5 : Keguguran [Revisi ver.]

1.2K 89 9
                                    

Selama masa istirahat, Keisha selalu menghabiskan waktu liburnya di dalam kamar tidur.

Oleh sebab itu, di hari Sabtu yang cerah ini, wanita berhijab tersebut berencana untuk jalan-jalan mengelilingi Kota Seoul sendirian. Yah... Ia hanya merasa tidak enak jika mengajak para member BTS, takut mengganggu acara beristirahat mereka saat jadwal mereka sedang kosong selama dua minggu ke depan.

"Noona ingin ke mana?"

Keisha yang sudah siap dengan pakaian musim dinginnya, berbalik. Menatap Ji-Min yang tampak heran, dapat ditebak dari bentuk alis pemuda itu yang menukik tajam. Seulas senyum dia sunggingkan sebagai sapaan. "Uhm itu, aku ingin jalan-jalan sebentar."

"Aku mau ikut!" sahut Jung-Kook tiba-tiba muncul entah dari mana.

Ji-Min mengelus dadanya sambil menarik napas banyak-banyak, efek karena terkejut dengan kemunculan si maknae BTS yang misterius. Ia menggeplak kepala Jung-Kook cukup keras, menyebabkan sang empu kepala menjerit kesakitan. "Dasar bocah kelinci! Kalau muncul itu jangan tiba-tiba, jantungku hampir copot tahu!" omelnya.

Jung-Kook menjulurkan lidahnya, balas mengejek tidak kalah pedasnya. "Siapa suruh punya jantung lemah seperti itu? Begitu saja kaget!"

Hampir saja pemuda kelahiran tahun 1995 tersebut mengamuk, jika Keisha tidak segera menengahi. "Aish, kalian ini! Sudah besar, tetapi sikap kalian mirip seperti balita!"

Dua pemuda imut itu terdiam dengan ekspresi masam. Ketika manajer mereka yang satu ini sudah berbicara ataupun menasehati mereka, maka akan sangat menyakitkan rasanya. Sebab tiap-tiap kata yang terlontar dari bibir wanita itu selalu tepat sesuai dengan sifat mereka masing-masing. Keisha beralih menatap Jung-Kook yang sedang asyik memainkan jari-jemarinya. "Jika ingin ikut, segeralah ganti pakaianmu!"

"Arasseo, tunggu aku lima menit!"

Keisha dan Ji-Min saling melempar pandang, setelahnya tertawa ringan. Walaupun sudah menginjak usia delapan belas tahun, Jung-Kook masih saja bersikap seperti anak-anak kecil. Namun hal itu justru menjadi daya tarik dari pemuda bergigi kelinci tersebut, buktinya banyak kaum hawa, baik tua maupun muda mengidolakannya. Pesona maknae memang tidak bisa diremehkan.

"Kau yakin ingin mengajaknya, Noona? Jung-Kook itu merepotkan jika diajak pergi, saat bersama kami pun dia begitu," tutur Ji-Min ragu-ragu.

"Tidak ada salahnya mencoba, bukan?" Sebenarnya Keisha juga tidak yakin dengan apa yang baru saja dia ucapkan, akan tetapi hal itu patut dicoba. "Siapa tahu ia menurut dan tidak membuat ulah," sambungnya optimis.

Seperti yang dijanjikan Jung-Kook, pemuda kelinci tersebut telah selesai berganti baju dalam waktu kurang dari lima menit. Pakaian yang dikenakannya hampir mirip dengan Keisha, hanya saja warna membedakan kostum mereka. Keisha memakai pakaian musim dingin serba putih, Jung-Kook sebaliknya. Nuansa hitamlah menjadi pilihannya, mengingat dia ada-ah seorang artis papan atas yang harus menjaga keamanan diri sendiri selama berkeliaran di luar dorm.

"Ayo kita pergi, Noona, sebelum badai salju menerjang!"

***

Jung-Kook dan Keisha berjalan beriringan di atas trotoar pinggiran jalan Gangnam.

Hampir semua pepohonan maple serta pinus yang mereka lewati tertutup oleh tebalnya salju putih, jalanan pun tidak luput dari benda putih cair tersebut. Meski begitu, banyak dari warga Seoul yang masih berlalu-lalang di tengah dinginnya udara yang berhembus.

"Untuk apa kau membawa kamera, Kook?"

Keisha mengalihkan perhatiannya, lebih tepatnya pada kamera yang tergantung di leher Jung-Kook. Dia hanya penasaran, mengapa pemuda itu membawa sebuah kamera canggih yang wanita berhijab tersebut duga pasti berharga jutaan won. Bukankah itu akan menarik perhatian orang lain yang melihat mereka?

I Found My Star [Entertainment Series #1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang