#19 : Haruskah Aku?

494 29 0
                                    

Keisha tertegun. Kini, tak ada lagi air mata mengalir di pipinya. Cairan bening itu seakan enggan untuk mengeluarkan setetes pun jejaknya. Telah habis terkuras untuk menangisi hal-hal yang tidak berguna. Hanya bungkam lah yang menjadi reaksinya.

"Kenapa?" tanya Keisha lirih. Tatap matanya terlihat kosong. Tampak tak bernyawa.

Namjoon diam, lelaki itu masih sibuk merangkai kata. Mencari kata yang tepat untuk dijadikan alasan atas ucapannya itu. Tapi, kata-kata itu tak kunjung ia dapatkan sampai saat ini.

Semilir angin menemani situasi murung itu, menciptakan suasana sendu yang menyentuh hati. Merasuk ke dalam tubuh, menimbulkan sejuta rasa sakit yang tidak bisa dideskripsikan dengan kata-kata.

Kedua insan itu masih betah terdiam. Seolah ada lem perekat di bibir mereka berdua. Sehingga menyebabkan mereka tidak dapat berkata-kata.

"Kenapa?" ulang Keisha. Suaranya terdengar bergetar, menunjukkan bahwa ia benar-benar terluka atas ucapan pria di hadapannya itu.

"Kita sudah tidak cocok lagi, Keisha-ah." ucap Namjoon lemah. Singkat memang, akan tetapi begitu sulit untuk Namjoon ucapkan. Seakan ada batu besar yang mengganjal tenggorokannya.

Keisha tertunduk, menahan rasa sesak yang tiba-tiba menyerang dirinya. Begitukah alasan Namjoon mengakhiri hubungan mereka? Tetapi, hal apa yang membuat mereka berdua tidak cocok lagi?

"Aku kira kau berbeda dari pria lain." ujar Keisha kecewa.

Wanita itu mengangkat kepalanya, sorot terluka dan kecewa terpancar jelas di kedua manik matanya.

"Tapi ternyata, kau tidak ada bedanya dengan lelaki brengsek itu." sambung Keisha.

Jangan salahkan Keisha bila wanita itu kembali mengungkit masa lalunya. Dulu, hatinya sudah terlampau banyak merasakan sakit akibat dikhianati. Sekarang, semua kejadian ini tak jauh berbeda dengan yang dulu. Sama-sama dikhianati, sama-sama merasa dibohongi.

Namjoon tidak tahu harus berkata apa lagi. Perasaannya telah hancur berantakan. Pikirannya kalut. Merasa sakit saat dirinya disebut lelaki brengsek secara tidak langsung oleh Keisha.

Keisha menghela nafasnya, merasa lelah dengan semua peristiwa yang dialaminya. Sedikit muak dengan nasib buruk yang menimpanya. Betapa sialnya dia, harus ditinggalkan lagi oleh orang yang dicintainya. Malang sekali nasib wanita itu.

"Jika itu keinginanmu, maka baiklah." tukas Keisha.

Ia mengeratkan mantel yang ia kenakan, kemudian membungkukkan tubuhnya sebagai tanda perpisahan.

"Sampai jumpa."

Setelahnya, Keisha berlalu dari tempat itu. Meninggalkan sosok Namjoon yang masih betah berdiri di sana. Pria yang mendadak menyesali keputusan yang ia ambil. Rasa sakit dan menyesal tak dapat terelakkan lagi. Ingin sekali ia menampik kenyataan ini, namun apa daya?

***

Keisha berjalan dengan cepat menuju ke ruangannya. Tidak peduli dengan tatapan aneh yang diberikan orang-orang kepadanya. Ia hanya ingin cepat-cepat sampai di ruang kerjanya.

Ia meraih knop pintu ruangan kerjanya, lalu membukanya. Setelah itu, ia membanting pintu itu sehingga menciptakan suara yang cukup nyaring. Jaemin yang sedang fokus mengerjakan laporan, harus terjatuh dari kursi saking kagetnya dia.

"Omo! Noona, apa yang kau lakukan huh?" sungut Jaemin.

Keisha tidak menjawab. Wanita terdiam dengan pandangan kosong. Persis seperti manekin hidup. Jaemin yang penasaran pun, lantas mendekati meja sang rekan kerja.

I Found My Star [Entertainment Series #1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang