#30 : Aku Butuh Mereka

404 24 3
                                    

"Mohon maafkan aku, adikku. Aku tidak bermaksud untuk merebut Jae Woo darimu, diri ini hanya tidak tahu jika pria yang dicintainya sudah mempunyai istri."

Keisha diam membisu, enggan merespon permintaan Krisya yang tengah meraung-raung di hadapannya. Rasanya terlalu berat untuk memaafkan, mengingat betapa banyak kekecewaan yang ditorehkan oleh kakak tercintanya terhadap dirinya sendiri. Sementara Lay tak bisa berbuat apa-apa, hanya dapat mengawasi jalannya negosiasi antara kakak dengan adik.

Chae Ahn memeluk kaki ibunya, merasa tidak tega melihat sang bunda yang berurai air mata di depan orang yang sama sekali tak gadis cilik itu kenal. Sesekali melempar tatapan kesal karena Keisha belum juga memberi respon terhadap permintaan maaf Krisya.

"Pergilah."

Sangat singkat, padat, dan jelas. 20 menit lamanya Krisya menunggu, wanita berhijab itu hanya mendapat respon yang kelewat tajam. Hatinya tergores, menciptakan luka lebar yang cukup menyakitkan. Bukan ini yang dia mau, Krisya ingin Keisha memaafkan semua dosa yang telah ia perbuat, agar bisa meringankan sedikit beban di tubuhnya.

Air mata tersebut, turun kembali. Mencurahkan segala macam perasaan yang dirasakan oleh Krisya saat ini. Keisha tetap pada pendiriannya, tidak bersimpati sekalipun melihat keadaan kakaknya yang kacau balau. Kekecewaan itu mendominasi dirinya, membuat rasa simpati yang ia miliki mendadak hilang tak berbekas.

Krisya mengangguk mengerti, tanpa berniat menghapus bulir-bulir air mata yang jatuh di pipinya. "Baiklah, aku akan pergi seperti yang kau minta," tukasnya sedih.

Mengembangkan senyum manis yang terkesan paksa, Krisya memberikan salam perpisahan kepada adik kesayangannya. "Sampai jumpa, sampaikan salam ku kepada Appa, Eomma, juga Meisha. Katakan pada mereka, bahwa aku sangat merindukan mereka semua!" serunya.

Untuk kali ini, Keisha menyunggingkan senyum tipis yang terlihat samar. Namun Krisya dapat menangkap senyuman itu dengan jelas, membuat batinnya bersorak gembira.

"Tolong jaga Jae Woo untukku, Eonnie. Jangan pernah kecewakan dia," ucap Keisha sangat lirih.

Setelah itu, hening menyergap. Krisya serta Chae Ahn sudah pergi meninggalkan ruangan, menyisakan Keisha dan Lay dalam suasana canggung nan suram. Wanita bermarga Park tersebut, menangkup wajahnya menggunakan kedua tangan. Pertahanan yang ia bangun, runtuh seiring dengan meluruhnya air mata. Bahunya bergetar hebat, diselingi suara isak tangis yang memilukan.

"Hiks... Seberapapun aku mencoba untuk kuat dan tidak menangis, hiks.. tetapi pada akhirnya aku akan tetap lemah seperti ini."

Lay iba, melihat Keisha dalam keadaan sekacau ini. Padahal wanita itu selalu menampilkan aura ceria dan ramah kepada orang lain, lalu sekarang? Sangat jauh berbeda dari yang Lay lihat sebelumnya.

Keisha mengangkat wajahnya, menampakkan betapa basah dan sembab mata wanita itu.

"Aku butuh mereka." Lay mengernyit bingung, siapa 'mereka' yang wanita berhijab itu maksud?

"Siapa 'mereka' yang kau maksud, Kei?" tanya Lay menyuarakan kebingungannya.

Bukannya menjawab, Keisha malah murung kembali. Mengundang kekhawatiran yang berlebihan pemuda asli Tiongkok itu.

"Aku ingin bertemu dengan member BTS, Oppa, hiks..."

Lay gelagapan ketika Keisha kembali menangis, tidak tahu mau berbuat apa lagi untuk menenangkan wanita berhijab itu. Dirinya saja masih merasa pening dengan segala rangkaian kejadian yang dalam kurun waktu kurang dari 24 jam, terjadi secara beruntun.

"Tenanglah, Kei. Aku akan segera mencari solusinya."

***

Keisha tertidur dengan lelap setelah dokter memberikan obat penenang yang memicu rasa kantuk bagi pemakainya. Sedangkan Lay tengah merenung, memikirkan bagaimana cara ia bisa mendatangkan member BTS ke sini.

I Found My Star [Entertainment Series #1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang