#14 : Jaemin Feel

747 41 4
                                    

Jaemin tertawa kecil melihat Keisha yang sedang makan es krim belepotan. Keisha yang merasa di tertawakan melirik Jaemin lalu menatap nya bingung.

"Kenapa kau mentertawakan ku?" tanya Keisha bingung. Bukan nya menjawab, Jaemin malah tertawa semakin keras hingga membuat para pengunjung cafe menengok ke arah mereka berdua.

Keisha yang gemas dengan tingkah konyol Jaemin, lantas menjitak kepala pria itu sekeras-keras nya.

"Auww ... Yak! Apa yang Noona lakukan, eoh?" ringis Jaemin sembari mengusap bagian kepala nya yang terasa sakit. Keisha mendengus sebal, lalu melanjutkan kegiatan memakan es krim nya yang mulai mencair.

Jaemin merenggut kesal ketika wanita berhijab di hadapan nya itu malah mengacuhkan diri nya. Pria itu mencebikkan bibir nya, lalu beralih memakan es krim nya tanpa minat.

Keisha diam-diam terkekeh kecil melihat tingkah lucu Jaemin. Imut sekali, mirip seperti anak kucing yang tengah merajuk.

Ia melirik jam tangan yang melingkar di lengan kanan nya. Ia menghela nafas panjang. Sudah jam 13:00 KST, ternyata sudah 2 jam lama nya mereka berkeliling gedung Bighit di tambah dengan 30 menit mereka beristirahat sekarang ini.

Keisha bangkit dari duduk nya, lalu beranjak ke kasir untuk membayar. Jaemin hanya mengekori Keisha dengan tatapan lekat. Binar mata nya mulai bercahaya ketika melihat wanita di depan nya ini tengah bercengkrama dengan kasir cafe tersebut.

'Cantik!' seru nya di dalam hati.

Sementara itu, Keisha yang sudah selesai membayar lantas membalikkan badan nya, lalu menatap Jaemin yang juga sedang menatap nya. Mereka terdiam sejenak, saling meresapi arti dari tatapan mereka.

Namun, selang dua detik, Keisha langsung mengalihkan pandangan nya salah tingkah. Bahkan pipi nya ikut memanas, mirip seperti kepiting rebus.

Begitu pula dengan Jaemin yang kini sedang menunduk malu. Ia merutuki segala kebodohan yang ia lakukan akibat menatap Keisha.

Tidak bisa di pungkiri, Jaemin terpesona dengan paras rupawan milik Keisha. Mata biru kehitaman jernih milik wanita berhijab itu mampu menghipnotis diri nya untuk jatuh pada pesona Keisha.

"Jaemin-ah." Mau tak mau, Jaemin mengangkat wajah nya yang masih terasa panas. Telinga nya juga ikut memanas, bahkan sampai menimbulkan semburat merah disana.

"I-iya Noona?" ujar nya gugup. Sekali lagi, ia merutuki bibir nya yang tidak bisa di ajak kompromi.

'Kenapa harus gugup sih?!' batin nya frustasi.

Keisha meneguk ludah nya. "A-ayo kita kembali, pekerjaan sudah menunggu kita." ucap nya kembali memalingkan wajah nya. Tidak sanggup untuk sekedar melihat wajah Jaemin barang sedetik saja.

Jaemin mengangguk canggung. "Baiklah." kata nya pelan. Kemudian, mereka berdua berjalan beriringan menuju kembali ke gedung Bighit.

Hening. Hanya suara hentakan sepatu dan semilir angin lah yang mengisi keheningan. Mereka berdua terlalu canggung untuk membuka pembicaraan. Bahkan untuk saling melempar pandangan pun, mereka terlihat enggan.

Memilih untuk bungkam adalah satu-satu nya pilihan yang tepat untuk mereka. Saat sampai di ruang kerja milik Keisha pun, mereka masih tetap bungkam dan langsung menyibukkan diri dengan laporan kerja yang kini sudah menumpuk di meja.

"Jaemin-ah, tolong ambilkan berkas ku di ruang make-up. Aku lupa tidak membawa nya tadi." titah Keisha yang langsung di angguki Jaemin.

Pria itu segera keluar dari ruangan kerja Keisha menuju ke ruang make-up seperti yang Keisha perintahkan tadi. Tepat saat pintu tertutup, helaan nafas Keisha langsung mengudara di sekitaran ruangan itu.

I Found My Star [Entertainment Series #1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang