#26 : Maaf, Aku Harus Pergi

503 30 2
                                    

Termangu di meja kerjanya, Keisha sama sekali tidak fokus pada pekerjaannya. Otak kecilnya sibuk memikirkan kata-kata Namjoon dua hari yang lalu, memecahkan puzzle perasaannya yang tidak menentu.

Sejujurnya, Keisha masih sangat mencintai Namjoon sama seperti dulu. Namun mengingat perlakuan pemuda itu pada dirinya, membuat wanita berhijab tersebut harus berpikir ulang untuk menerima permintaan Namjoon yang begitu sederhana, tetapi penuh akan makna.

Kebetulan hari ini, Jaemin tidak masuk kerja, dan akan terus begitu sampai beberapa pekan ke depan. Alasan pemuda itu adalah, ia ingin menemani ibunya yang akan menjalani operasi sumsum tulang belakang pada hari ini. Dan Keisha memberi keringanan bagi Jaemin dengan membiarkan pemuda itu cuti sesuka hatinya.

"Keisha-ssi?"

"Omo!"

Sejin menukik alisnya tajam. Wanita di hadapannya ini lagi-lagi melamun untuk kesekian kalinya. Tadi pagi, Keisha juga begini, melamun dengan tatapan kosong. Menyebabkan Sejin sedikit kalut, takut jika Keisha kerasukan makhluk halus. Ah.., sepertinya pria itu terlalu banyak menonton film horror.

"Kau melamun lagi, Keisha-ssi."

Berdeham sedikit untuk menyamankan tenggorokannya yang terasa kering, Keisha langsung menampilkan sikap profesionalnya di depan Sejin. Namun sesekali juga, wanita itu memijat pangkal hidungnya yang berdenyut. Mungkin itu karena efek ia sedang banyak pikiran.

"Aku tak apa, Sejin-ssi. Hanya sedikit pusing dan lelah saja."

Pria itu mengambil kursi kerja Jaemin, kemudian ia duduki tepat di depan meja Keisha. Wajahnya tampak khawatir walau tidak terlalu kentara, Sejin hanya cemas dengan kondisi kesehatan Keisha yang akhir-akhir ini tidak stabil. Bagaimanapun juga, Keisha adalah rekan kerja terbaiknya, sudah sepatutnya ia khawatir karena wanita berhijab itu merupakan teman terbaiknya di luar pekerjaan.

"Seharusnya kau tidak masuk hari ini, Keisha-ssi. Mengingat dirimu baru saja pulang dari rumah sakit kemarin, Bang PD pasti akan mengerti dengan kondisi kesehatanmu yang sekarang," ujarnya diliputi aura kecemasan yang tidak terlalu kuat.

Keisha menggeleng pelan, ia baik-baik saja sebenarnya. Hanya karena masalah kecil, kepalanya serasa ingin meledak saking rumitnya. Entah karena Keisha yang terlalu menghayati permasalahan kecil tersebut atau karena memang masalah itu cukup rumit, yang pasti saat ini wanita itu tidak bisa berpikir jernih barang sedetikpun.

"Tidak, sudah kubilang kalau kondisiku baik."

Manik mata legam itu beralih menatap berkas yang dibawa Sejin. Kedua alisnya bertaut bingung, Keisha penasaran dengan isi berkas tersebut. Merasa diperhatikan oleh Keisha, Sejin mengikuti arah pandang wanita itu. Ah... Ternyata ini yang ia lihat. Senyum tipis terlukis di bibir pria itu.

"Kau penasaran dengan berkas yang aku bawa?" tanya Sejin sembari menaik-turunkan alisnya.

Dengan kelabakan, Keisha menggelang cepat. Membantah spekulasi Sejin walaupun apa yang dikatakan pria tersebut ada benarnya juga. Ia penasaran, namun malu untuk mengakuinya. Sejin tertawa pelan untuk sesaat, kemudian memasang ekspresi jahilnya.

"Benarkah? Kau yakin tidak ingin melihatnya? Nanti menyesal lho," godanya seraya mengangkat berkas yang ia bawa ke hadapan Keisha.

I Found My Star [Entertainment Series #1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang