#29 : Tidak mungkin...

438 24 23
                                    

Masa berlaku kontrak Keisha, dimulai pada hari ini. Bertepatan dengan hari kepulangan Lay ke China. Oleh sebab itu, pagi-pagi buta Keisha sudah sibuk menyiapkan pakaian yang akan dibawanya. Tidak terlalu banyak, namun cukup membuat Keisha kerepotan. Ditambah lagi dengan perlengkapan kantornya, seperti laptop, buku jurnal, dan lain-lain.

Sebelumnya, Keisha menyempatkan diri untuk menghubungi Myunsoo. Wanita itu membicarakan terkait izin yang akan ia ambil selama satu semester, sebab keadaan tidak memungkinkan dirinya untuk kuliah.

"Kei, tolong jaga Lay Hyung dengan baik ya? Pastikan untuk memperhatikan pola makannya dengan teratur," pesan Baekhyun sembari menepuk pundak Keisha pelan. Yang lain mengangguk setuju, satu pemikiran dengan si pemuda manis.

"Arrasseo, aku pegang kepercayaan kalian, Oppa-deul. Aku berjanji tidak akan mengecewakan kalian semua," pungkas Keisha ber-ambisi.

Pukul 9.30 pagi, pesawat yang mengantarkan Keisha dan Lay akan segera lepas landas 5 menit lagi. Member EXO yang mengantarkan tampak tak bisa menyembunyikan kesedihan mereka, bahkan ada beberapa dari ke-delapan pemuda itu menangis dalam diam.

"Teman-teman, terima kasih atas waktu luang kalian selama aku seminggu berada di sini. Aku pasti akan merindukan kalian semua," tutur Lay dengan ekspresi sedih yang begitu jelas tercetak di wajah polosnya.

Memberikan salam terakhirnya, kedua insan itu beranjak masuk ke dalam bandara. Dibantu penjagaan dari beberapa petugas bandara yang sudah siap siaga mengawal mereka berdua, serta memberikan mereka akses jalan yang dipadati oleh kerumunan para penggemar yang datang. Meninggalkan member EXO dalam kabut kesedihan tanpa ujung, sakit tapi tidak berdarah.

***

Di dalam pesawat...

Lay terdiam, begitupun dengan Keisha yang tak tahu mau berbuat apa. Suasana ini cukup rumit, dan wanita berhijab itu harus pandai dalam mengambil suatu keputusan. Ia sangat yakin jika pemuda yang duduk di sebelahnya, bersedih sebab berpisah kembali dengan rekan satu grupnya. Sesungguhnya, Keisha tidak begitu baik mengatasi suasana suram seperti sekarang.

Hingga pada akhirnya, hanya sebuah tepukan semangat di pundak yang Keisha berikan. Diiringi senyum hangat serta penuh kelembutan, membuat siapa saja bisa tenang hanya dengan melihat senyum itu. Lay menolehkan kepala, menemukan sang asisten yang tampak mengerti dengan apa yang dirasakannya saat ini.

"Oppa, janganlah bersedih. Yakinlah jika suatu saat nanti, kalian akan berkumpul seperti semula," ucap Keisha mencoba meyakinkan bahwa masih ada hari esok yang mungkin bisa mendatangkan sebuah kesempatan bagi para member EXO untuk kembali berkumpul bersama persis seperti dulu.

Dan kata-kata motivasi Keisha, mampu membuat Lay sedikit tenang. Rasa sedihnya berangsur-angsur hilang, digantikan dengan rasa antusias dan ambisi yang membara. "Kau benar, Kei. Aku akan berusaha sekeras mungkin agar dapat bersama mereka lagi," balasnya berapi-api penuh dengan keyakinan.

Pemuda itu tersenyum manis, menampakkan kedua lesung pipi yang indah diwajahnya. Berhasil membuat jantung Keisha berdebar tak karuan akibat gugup, bahagia karena dirinya bisa sedekat ini dengan idolanya sendiri.

"Gomawo, Kei. Aku sangat beruntung memiliki asisten yang pengertian seperti dirimu."

Spontan hal tersebut menyebabkan pipi Keisha dijalari rona merah yang begitu kentara, mengundang kekehan kecil dari Lay yang merasa geli sekaligus gemas dengan ekspresi salah tingkah wanita di sampingnya itu.

"Ah iya, apakah kau bisa berbahasa China, Kei?" Lay mengalihkan pembicaraan, mencari topik percakapan yang menurutnya santai dan nyaman.

Keisha mengangguk pelan. "Ya, aku bisa. Karena aku pernah tinggal di Beijing selama 2 tahun, saat umurku masih menginjak 8 tahun," jawabnya jujur.

I Found My Star [Entertainment Series #1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang