#17 : Salah Paham

502 32 0
                                    

Suara riuh rendah para fans dan flash kamera, langsung menyapa member BTS yang baru saja keluar dari gerbang kedatangan.

Dengan ramah, para member melambaikan tangan mereka kepada para fans yang meneriakkan nama mereka.

Teriakan para fans makin menjadi ketika Jin memberikan flying kiss andalannya yang tentu dapat meluluh-lantakan hati para ARMY.

"Hah ... akhirnya!"

Taehyung menyandarkan tubuhnya di kursi mobil sembari mengipasi wajahnya yang berkeringat. Tak jauh berbeda dengan Taehyung, para member melakukan hal yang sama dengannya.

"Sejin Hyung, kenapa Keisha Noona tidak ikut menjemput kita?" tanya Jungkook dengan raut sendu.

Sejin hanya menghela nafas panjang. Ia tidak tahu mengapa Keisha tak ikut serta menjemput mereka di bandara. Padahal sebelum mereka sampai di Korea, Sejin sudah memberitahu Keisha lewat pesan singkat. Apakah mungkin Keisha melupakan hal itu? Batin Sejin.

Pria itu menatap Jungkook dengan tatapan yang sulit diartikan. "Aku tidak tahu, Jungkook-ah. Mungkin saja dia lupa kalau hari ini kita pulang." ujarnya.

Namjoon yang tengah memainkan ponselnya berdecak, tanda bahwa ia kesal sekarang. "Dia 'kan memang selalu sibuk. Jadi, mana mungkin ia ingat kita pulang hari ini?" ucapnya dengan ketus.

Namjoon kesal. Sangat kesal. Kekasihnya itu tidak pernah sekalipun mengontak dirinya semenjak kejadian sebulan yang lalu itu. Pria itu merasa Keisha akhir-akhir ini menjauh darinya. Setiap ia menelepon wanita itu, maka panggilannya selalu ditolak sepihak oleh Keisha. Bahkan semua pesan yang ia kirim pun tak kunjung dibalas.

Sekali lagi, para member harus menelan pil kekecewaan. Kecewa karena sang manager lebih memilih pekerjaannya daripada menjemput mereka.

***

Keisha terus saja menatap ponselnya dengan raut wajah bingung. Batinnya kini sedang berperang. Memilih antara ingin ikut menjemput atau tidak. Tapi setelahnya, wanita berhijab itu meletakkan ponselnya di atas meja dan melanjutkan pekerjaannya di laptop.

Jaemin yang sedari tadi memperhatikan tingkah laku Keisha, lantas bertanya. "Ada apa, Noona? Kenapa kau gelisah seperti itu?" tanyanya.

Keisha mendongak, lalu tersenyum kecil. "Tidak apa-apa kok, hanya memikirkan masalah kecil saja." jawabnya. Mau tidak mau, Jaemin mengangguk mengerti. Tapi, ia tidak sepenuhnya percaya pada perkataan Keisha. Ia yakin, Keisha menyembunyikan sesuatu darinya.

Suasana kembali hening. Suara mesin pengetik-lah yang menjadi teman mereka. Kedua insan itu sedang fokus pada pekerjaan mereka. Menciptakan suasana yang begitu kondusif bagi kedua partner kerja itu.

Kesunyian itu pun pecah akibat suara dering ponsel milik Keisha. Dengan segera Keisha mengangkat panggilan dari Sejin.

[Halo, Sejin-ssi. Ada apa?]

[Syukurlah kau mengangkat telepon ku. Aku ingin memberitahu bahwa aku sudah sampai di Seoul.]

[Oh benarkah?]

[Nde, kenapa kau tidak ikut menjemput kami? Aku 'kan sudah mengirimkan pesan untuk mu.]

[A-ah i-itu, aku sedang sibuk, Sejin-ssi. Mianhae.]

[Gwaenchanha, Keisha-ssi. Tapi, aku berharap jika kau bisa datang ke dorm untuk menyambut anak-anak ini.]

[Baiklah, Sejin-ssi.]

I Found My Star [Entertainment Series #1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang