Silva sudah berada di salah satu perusahaan. Dimana di sana dia melamar menjadi seorang sekretaris perusahaan. Hatinya memang masih belum cukup kuat untuk melanjutkan hidupnya. Perpisahannya dengan lelaki yang sangat dia cintai bahkan yang dia jadikan naungan tempat seluruh cinta dan kasih sayangnya membuat hatinya sangat rapuh di tambah dengan berita kematian neneknya. Benar-benar membuat seluruh jiwanya tidak kuat untuk hidup.
Namun meski begitu, ia memiliki alasan untuk kembali bangkit untuk orang yang akan datang di masa depannya.
Pagi yang cerah ini Silva bertemu dengan begitu banyak orang baru di perusahaan London yang termasuk cabang asli dari Indonesia. Meski hampir seluruh pekerjanya berasal dari London. Perusahaan itu menerapkan sistem komunikasi bahasa Indonesia. Itulah alasan bagi Silva memilih perusahaan itu untuk di jadikan tempat bekerjanya.
"Selamat pagi," sapa seorang lelaki dengan jas berwarna biru dan kemeja putih seraya memasuki ruangan di mana Silva tengah duduk dengan setumpuk laporan dan persyaratan pekerjaan.
"Pagi pak," sahut Silva lalu duduk berhadapan dengan lelaki tampan yang ia yakini tidak jauh berbeda dengannya. Maksudnya, usia yah.
"Ah perkenalkan nama saya Aditya Ahya. Kamu bisa memanggil saya pak Adit. Siapa nama anda?" tanya Adit seraya mengulurkan tangannya.
"Saya Silva Nanda Syara pak," sahut Silva setelah membalas jabatan tangan dari Adit.
Kedua manusia itu berbincang cukup lama. Dan Adit sudah selesai memeriksa seluruh berkas persyaratan kerja milik Silva.
"Jadi karena baru saja sekretaris pribadi saya sedang bertugas ke luar negeri beberapa bulan ke depan. Anda bisa menggantikan posisi dia menjadi sekretaris pribadi saya. Apakah anda bersedia nona Silva?"
"Baik pak, saya bersedia. Kapan saya bertugas?"
"Hari ini juga. Karena saya harus mengurus perjanjian kontrak dengan perusahaan negara seberang,"
"Baik pak, saya akan mengatur jadwal anda untuk kemudian segera melakukan penerbangan ke negara yang anda maksud,"
Adit bangkit dari duduknya di ikuti oleh Silva. "Saya mempercayakan jadwal saya kepada anda nona Silva. Selamat bergabung dengan perusahaan Proglias ini, semoga anda betah," Adit dan Silva kembali berjabat tangan untuk kedua kalinya. Sebelum akhirnya Adit pergi meninggalkan Silva sendirian di ruangan luas yang akan menjadi ruang kerjanya juga mulai hari ini.
Jemarinya iseng mengambil ponsel yang tersimpan di saku kemejanya. Terpapang begitu banyak chat yang menghampiri layar ponselnya. Namun di antara ratusan chat yang masuk, tidak ada satupun chat yang bersumber dari orang yang ia rindu dan ia benci saat ini.
SOMPLAK
Raina
Va! Lu dimana? Kok nggak pulang?19:50
Uza
Iya Va! Lu dimana?! :'(19:51
Raina
Kita semua rindu sama lu, share lok dong....19:53
Rina
Gue bingung sama lu, napa lu ilang setelah berpisah sama Arsen sih Va?19:57
Nilna
Iya tuh bener kata Rina. Nggak seharusnya lu ninggalin Arsen semudah itu Va.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Love Comedy Class (COMPLICATED)
De TodoDunia nggak selamanya antara hidup dan mati bukan. Hidup seorang Silva Nanda Syara begitu berwarna saat bertemu dengan orang yang very yunik di kehidupannya yang amburadul. Kejonesan yang ia alami seakan tak berwujud adanya karena seluruh teman dar...