"Silva! Bangun sayang, kita udah sampe," Arsen menggoyang-goyangkan jemari Silva yang kala itu memang terpaut dengan lengan kanannya. Silva sangat lelap saat tertidur. Gadis itu bahkan bisa tetap terlelap meski ada drumband di dalam kamarnya.
Arsen yang sudah merasa malu karena terus menerus di tatapi oleh orang yang hendak turun dari pesawat, akhirnya menggendong Silva ala bridal style untuk keluar dari pesawat. Sampai di bandara, Silva terbangun dan membuka matanya perlahan.
"Lha yank, kita dimana ini?" tanya Silva seraya mengeratkan kalungan kedua tangannya di leher Arsen. Lelaki yang di ajak bicara tersenyum tipis sebelum akhirnya hendak menurunkan gadis di gendongannya.
"e e e eits! Jangan di turunin, gendong yah sampe ke hotel," ucap Silva yang menyadari jika tubuhnya hampir menyentuh lantai bandara. "Hah? Maksudnya, kamu nyuruh aku gendong kamu gitu sampe tempat istirahat kita?" tanya Arsen dengan tampang cengo. Silva mengangguk dengan wajah imutnya. Meski rada tidak ikhlas, akhirnya Arsen membawa Silva ke apartemen yang ia sewa. Meski ukurannya tidak terlalu besar, setidaknya itu cukup untuk mereka berdua.
Silva kini telah turun dari gendongan Arsen dan merebahkan dirinya di sofa berwarna coklat yang sangat nyaman dan menenangkan. "Yank," Silva hanya ber-hm saat Arsen memanggil dirinya. "Pijitin dong. Pegel semua nih badan aku," keluh Arsen seraya memegangi punggungnya yang memang sangat pegal karena menggendong tubuh Silva dengan jarak yang terbilang jauh.
Silva menarik kerah kemeja Arsen dan menyeretnya menuju ke kamar. "Buruan buka bajunya," suruh Silva lalu melepas hodie yang ia kenakan sehingga gadis itu hanya mengenakan tanktop berwarna hitam.
"Aduh yank, jangan sekarang yah. Aku masih capek nih besok aja ya,"
"Idih apanya? Kamu mau di pijitnya besok? Ya udah kalau gitu?" Silva beranjak meninggalkan Arsen yang sudah terduduk di tepi ranjang. Spontan, lelaki itu menarik pergelangan tangan Silva sehingga membuat pemilik tangan terhuyung dan menimpa tubuhnya. Kedua mata itu saling menatap dan terdiam tanpa suara, sebelum akhirnya. "Aaau!" rintih Arsen saat pinggangnya terasa ingin putus.
"Lha kan dibilang suruh lepas bajunya bilangnya besok. Udah buruan lepas, kan akunya bisa mijit kamu!" bentak Silva lalu duduk di atas kasur putih itu. Arsen melepas bajunya dan menampilkan sixpack di perutnya yang sangat uwow! Membuat Silva terpaku di tempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Love Comedy Class (COMPLICATED)
AcakDunia nggak selamanya antara hidup dan mati bukan. Hidup seorang Silva Nanda Syara begitu berwarna saat bertemu dengan orang yang very yunik di kehidupannya yang amburadul. Kejonesan yang ia alami seakan tak berwujud adanya karena seluruh teman dar...