Haloooooo ^_^
Update here:)
Happy reading ...
And follow me :)
......................
"Again he thought of his own losses, and he wondered why it wa that the things a person had lost - or might lose - defined him more than the things he yet possessed"
- David Anthony Durham, Acacia : The War with the Mein (Acacia, #1) -
......................
"Damn!" Taehyung membanting kertas yang ada digenggamannya. Dia berdiri dan mengacak-acak rambutnya kesal. Sudah beberapa hari telah berlalu sejak pertemuannya dengan Seokjin. Setelah kontrak kerjasama resmi dibatalkan, Taehyung sama sekali tidak pernah mendengar kabar dari keluarga Bae. Perusahaan yang mereka pegang pun seperti hilang dari bumi begitu saja. Setelah media memberitakan bahwa Cornectz Corp sudah memutuskan hubungan dengan The Kim's Group. Taehyung tidak mendengar lagi kabar sedikitpun mengenai mereka. Jangankan perusahaan, keluarga Bae pun Taehyung tidak pernah mendengarnya lagi dan itu membuatnya amat sangat kesal.
Taehyung meraih gagang telepon dan menghubungi tangan kanannya "yes Mr. Kim"
"Jimin keruanganku sekarang"
"Yes" setelah telepon ditutup. Taehyung berjalan mondar-mandir di dalam ruangan. Entah kenapa tiba-tiba dia merasa khawatir. Apa ini semua salahnya? Apa yang dia lakukan salah? Apa yang dilakukannya adalah langkah yang tepat? Tiba-tiba saja semua pertanyaan itu muncul di dalam benaknya dan membuat Taehyung merasa bersalah. Tidak biasanya dia bertingkah seperti ini, dia tidak pernah merasa ragu selama ini. Apa ini ada hubungannya dengan Irene? Apa dia baik-baik saja? Bagaimana kabarnya? Apa sekarang Irene- God! Taehyung tidak mengerti lagi kenapa nama Irene muncul di pikirannya, walaupun Taehyung menginginkannya. Taehyung merasa asing dengan pikirannya sendiri. Ketukan pintu membuat Taehyung kembali ke dunia nyata "Come in"
Jimin berjalan masuk keruangan dengan langkah pasti. Saat dia menyadari bawha Taehyung sedang menatapnya dengan tatapan aneh, Jimin bertanya "is there a problem sir?"
Taehyung menggeleng "no" Taehyung diam sejenak dia memasukkan tangan kedalam saku celananya dan berdehem pelan "apa kamu mendengar kabar tentang Cornectz Corp, Jimin?"
Jimin terlihat terkejut mendengar pertanyaan Taehyung. Jimin kembali memasang wajah datar dan menjawab "No sir, I don't hear anything about them in this past days"
Taehyung mengangguk mendengar jawaban Jimin "how about Irene?" Taehyung bertanya pada Jimin blak-blakan.
Kali ini Taehyung yang dibuat terkejut saat mendengar jawaban Jimin "kenapa tidak anda tanyakan saja pada Seulgi, sir?"
"Huh?"
Jimin mengerutkan keningnya mendengar respon Taehyung "bukankah adik anda dengan Irene adalah teman dekat?"
Taehyung diam. Lalu mengangguk kecil "yes your right" gumamnya tidak yakin dan meraih smartphone nya dari saku celana. Setelah menekan angka nomor Seulgi, Taehyung segera mendekatkan smartphone nya ke telinga. Taehyung menunggu beberapa saat, didering ketiga Seulgi mengangkat telponnya "ya Oppa?"
"I wanna ask you something, this is about your friends"
Seulgi diam sebentar "Friends? What do you mean?"
Taehyung memutar bola matanya. Saat sadar kalau adiknya tidak akan melihat apa yang dilakukannya barusan, Taehyung menjawab "jangan berpura-pura tidak tahu Seulgi, kamu tahu siapa yang ku maksud"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beautiful Rose [Ver. Vrene]✔️
RandomBAE IRENE. wanita berumur 21 tahun, kuliah di Sungkyunkwan University (SKKU) dan terdaftar sebagai mahasiswa jurusan kedokteran. Dia mempunyai keluarga yang Harmonis. Dia juga mempunyai sahabat yang begitu setia disamping nya Kim Seulgi. Namun semua...