Chapter 30

2.2K 198 4
                                    

Two weeks later



"Uh ... Tae? Untuk apa bodyguard sebanyak ini?" IRene melirik ke belakang dan memperhatikan empat orang bodyguard yang Taehyung pekerjakan untuk menjaga Irene. Setelah apa yang diceritakan Irene pada dua minggu yang lalu, Taehyung memperketat keamanan. Dia tidak mau ambil resiko dan Irene harus ada disampingnya selama 24 jam penuh "apakah ini tidak berlebihan? Bagaimana kalau aku harus ke kampus? tanyanya dengan nada frustasi. Taehyung hanya menghela napas.

"Aku tidak mau kejadian ini terulang" ujarnya singkat "mulai sekarang kamu tinggal bersamaku my rose. Aku harus berada disampingmu selama 24 jam penuh"

"APA?" teriak Irene "oh ayolah! Kamu bercanda kan?"

"Tidak"

"Taehyung!"

"Tidak, topik kita sudah selesai. Aku tidak akan merubah pikiranku" ujar Taehyung dengan mantap.

"Whatever" setelah berkata seperti itu, Irene berbalik dan kembali membereskan barangnya yang ada dirumah sakit. Hari ini Irene sudah diijinkan pulang oleh dokter dan kondisinya sudah sembuh, walaupun belum sembuh total. Dokter menyarankan pada Irene untuk beristiraha selama seminggu penuh, Taehyung hanya bisa tersenyum saat dirinya melihat Irene menggerutu sambil memasukkan baju kedalam tas travel.

Taehyung berjalan mendekat dan langsung melingkarkan tangannya di pinggang Irene. Menarik Irene kedalam pelukannya, Taehyung menghirup aroma shampoo yang dikenakan Irene dan berbisik "maafkan aku, ini hanya sementara my rose"

Bahu Irene merosot, dia menunduk "aku tahu" lirihnya

Taehyung mencium kepalanya lalu meletakkan dagunya dibahu Irene "kamu tahu, kita menghabiskan banyak waktu untuk bersama selama kamu tinggal bersamaku. Aku sangat merindukanmu, aku ingin kamu tidur disampingku saat malam hati"

"Bukankah kamu selalu tidur disini setiap malam menemaniku Tae?" tanya Irene dengan nada yang kentera. Taehyung menyeringai dan mencium pipi Irene pelas "hei! Aku sedang membereskan bajuku. Pergi sana hush!"

"Kamu mengusirku my rose"

"Yup"

Seringai Taehyung melebar lalu tanpa aba-aba dia memutar tubuh Irene agar menghadapnya. Dengan gerakan cepat Taehyung mendekatkan bibirnya ke bibir Irene, Irene berusaha protes saat bibir mereka saling bersentuhan tapi Taehyung tidak menghiraukannya dan memperdalam ciuman itu. Beberapa menit kemudian Taehyung berhenti dan mulai menjauhkan bibirnya, Taehyung bisa melihat hasrat dimata Irene dan dia berani menebak kalau matanya juga terlhat sama, tapi dia harus menahannya karena Irene belum sepenuhnya pulih dan masalah mereka dengan Damien belum selesai. Taehyung menjauhkan tubuhnya dan berbisik kepada Irene "suatu saat Ms. Bae, suatu saat aku akan memilikimu seutuhnya. Aku jamin itu"

Taehyung tersenyum menang saat melihat pipi Irene merah merona dan menatapnya dengan tatapan galak, Taehyung terkekeh dan mengeluarkan smartphone dari saku jasnya.

.

.

.

.

"My rose wake up ... we're home" bisik Taehyung sambil mengelus pipi Irene yang tertidur dibahunya. Irene menggumamkan sesuatu yang tidak jelas lalu memukul tangan Taehyung yang sedang mengelusnya. Taehyung terkekeh pela, lalu dia mempunyai ide dengan seringai jail "Tae! Aku geli! Hentikan!" protesnya disela tawa dan terus menggelitik tubuh Irene "Tae! Astaga! Hentikan" seketika Taehyung berhenti. Irene mengatur napasnya dan memberikan Taehyung tatapan membunuh, Taehyung hanya menyeringai dan mengecup bibir Irene singkat.

"Akhirnya kamu bangun juga"

Irene hanya memutar bola mata dan memukul tangan Taehyung. Taehyung meringis pelan sambil mengelus area yang dipukul Irene, setelah itu mereka turun dari mobil "kita tinggal di Penthouse mu?" itulah pertanyaan yang pertama kali keluar dari mulut Irene saat mereka turun dari mobil.

Taehyung hanya mengangguk dan merangkul pinggang Irene dengan posesif lalu menuntunnya masuk kedalam gedung dan petugas resepsionis menyapa Taehyung yang dijawabnya datar. Taehyung mendengar Irene mendengus pelan dan dia tidak bisa menahan tangannya untuk turun kebawah dan meremas bokongnya pelan.

Taehyung langsung menyeringai lebar saat mendengar Irene terkesiap dan melotot ke arahnya. Taehyung hanya mencium pipi Irene dan kembali menuntunnya ke arah lift pribadi miliknya yang ada diujung lorong "kamu tahu, untuk orang yang punya reputasi sepertimu kamu masih sempat melakukan hal seperti itu di depan publik"

"Melakukan apa?" tanya Taehyung dengan nada polos

Irene memutar bola mata menepis tangan Taehyung yang masih berada di bokongnya "itu" jawabnya singkat. Taehyung langsung tertawa lebar mendengar jawaban Irene.

Saat lift berhenti dan terbuka, tanpa berpikir dua kali Taehyung langsung mengangkat tubuh Irene seperti karung beras "WHAT THE HELL TAE! WHAT ARE YOU DOING? PUT ME DOWN!" teriak Irene. Taehyung hanya tertawa dan memukul bokong Irene. Irene terkesiap "TAE!"

Taehyung tidak mengubris protes Irene dan tetap berjalan menuju kamar tidurnya yang ada dilantai dua. Dia tertawa saat mendengar kata-kata 'indah' Irene yang dilontarkan untuk dirinya. Taehyung meraih gagang pintu dan membuka pintu master bedroom dengan perlahan dan meraih saklar lampu "Taehyung turunkan aku, kepalaku pusing!" dengan sekejap Taehyung menurunkan Irene keatas kasur. Taehyung  menyusul dan langsung mencium bibir Irene dengan panas.

"Kamu tahu, aku ingin sekali merobek dress yang kamu kenakan saat ini juga" bisiknya dengan penuh sensual, lalu dirinya mencium dagu Irene dan turun kearea leher. Meninggalkan jejak merah basah, Taehyung tersenyum melihat semua tanda yang dibuatnya. Dengan begitu semua orang tahu kalau Irene adalah miliknya 'You're mine Irene" bisiknya lagi.

"Mhh-hmm ... kamu tahu Tae, sejak aku bersamamu aku selalu menghitung berapa kali kamu mengucapkan kalimatmu itu" Taehyung berhenti mencium leher Irene dan menatap Irene dengan bingung.

"Maksudmu?"

Irene tersnyum malas sambil mengusap rambutnya lembut "kamu sudah mengatakan 'you're mine' hampir berulang kali membuatku bosan. Bisa kurangi sifat posesifmu?" Irene menatapnya dengan geli, Taehyung langsung mengerti apa yang dimaksud Irene dan tersenyum.

"Kamu tahu, hanya denganmu aku bersikap posesif. Karena aku tidak mau kehilanganmu, kamu adalah segalanya bagiku dan aku akan membunuh siapa saja yang berani merebutmu dariku"

Irene tersenyum "sejak kapan kamu romantis seperti ini?"

Taehyung pura-pura terkejut lalu memasang wajah sedih "jadi selama ini kamu tidak menganggapku romantis?"

Irene menggeleng "jauh dari romantis bahkan menurutku Tae" Irene mengelus pipi Taehyung dengan lembut. Mata hazel Irene mengikuti gerakan tangan yang saat ini memnbelai pipinya berulang kali "aku tidak tahu kalau seorang Kim Taehyung, yang mempunyai reputasi dingin dan kejam didunia bisnis bersikap romantis padaku"

"Hanya denganmu my rose ... hanya denganmu" gumam Taehyung. Matanya memperhatikan wajah Irene dengan intens, setiap jengkal dia ingat baik-baik. Taehyung kembali menurunkan wajahnya ke leher Irene dan mulai menghujani leher tersebut dengan ciuman. Irene hanya tertawa sambil sesekali mendesah nikmat, lalu Taehyung bangkit berdiri "kita harus hentikan. Kamu belum pulih sepenuhnya"

"Tapi--"

"Istirahat Ms. Bae"

"Bossy"

Taehyung menghela napas dan membantu Irene mencari posisi nyaman. Setelah Irene terlelap dengan lirikan terakhir Taehyung meninggalkan kamar, tidak lupa mematikan lampu kamar. 

My Beautiful Rose [Ver. Vrene]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang