Two years later
Kim Irene
"Irene! Jangan turun tangga sendiri! Kalau terjadi sesuatu bagaimana?" teriak Taehyung dari depan pintu. Irene hanya memutar bola matanya dan mengabaikan suaminya yang sedang menatapnya dengan tatapan marah "Kim Irene! Dengarkan kata-kataku!" teriak Taehyung lagi dan mengikuti langkah Irene yang berjalan menuju dapur.
Irene duduk di breakfast bar sambil tersenyum kepada pelayan yang sedang menyiapkan makan malam, kalau saja Irene tidak sedang hamil mungkin dia yang akan memasak makan malam "kenapa kamu mengabaikanku?" tanya Taehyung dengan nada marah yang begitu kentera sekali.
"Kamu tidak beralasan Tae. Aku tidak bisa seharian terus berbaring diatas tempat, aku juga butuh aktivitas. Lagipula itu bagus untuk persalinanku nanti"
"Iya itu saat kamu masih hamil muda aku bisa toleransi, tapi tidak sekarang! Kamu akan melahirkan dalam waktu dekat my rose jadi untuk kali ini dengarkan aku"
Irene tidak mau bertengkar hanya karena sepele dengan Taehyung, tidak hari ini. Jadi dia hanya mengangguk dan menarik Taehyung ke dalam pelukannya "baiklah maafkan aku" Irene memutar bola matanya. Untung saja Irene membenamkan wajahnya di dada bidang Taehyung, jadi suaminya yang berlebihan ini tidak akan tahu kalau ucapannya tidak tulus.
"Aku tahu kamu memutar bola matamu my rose"
"Benarkah?" tanya Irene terkejut
"Oh"
"Ya 'oh'" ujar Taehyung sarkastik "sekarang kembali ke kamar dan tidak ada kalimat protes dari mulut kecilmu itu Irene"
"Taee" ujar Irene merajuk
"Astaga sebenarnya siapa yang lebih keras kepala? Aku atau kamu?"
"Kita berdua?" jawab Irene tidak yakin. Ucapannya lebih terdengar seperti pertanyaan daripada sebuah jawaban, Taehyung hanya menghela napas dan mengangkat tubuh Irene seperti seorang pengantin "kamu tahu, kalau kamu menggendongku seperti ini aku jadi ingat saat pernikahan kita" ujar Irene pelan
"Mhh-hmm justru aku ingat saat malam pertama kita"
"Tae!" teriak Irene sambil mengatur pipinya yang mulai bersemu merah. Taehyung hanya tertawa dan mengecup pipi yang memerah itu, saat mereka sudah sampai didalam kamar Taehyung meletakkan tubuhnya dengan hati-hati keatas tempat tidur lalu berbaring di sampingnya "kamu tidak ke kantor Tae?"
"Tidak, aku memutuskan untuk bekerja dirumah. Aku harus berjaga-jaga, waktunya semakin dekat" ujar Taehyung santai. Tangannya merangkul tubuh Irene dan tangannya yang lain mengelus perut Irene yang membesar "kamu ingin memberi nama dia siapa my rose?"
"Entahlah. Sudah ada nama yang terpikirkan dibenakku, tapi aku ingin kamu yang memberikan nama"
Taehyung mengangguk, Irene tersenyum saat melihat tangan Taehyung yang mengelus perutnya dengan lembut. Cincin nikah yang dipakai Taehyung menjadi bukti kalau pria yang saat ini berada disampingnya sudah menjadi miliknya.
Irene memutuskan untuk tidak mengetahui jenis kelamin anak yang saat ini dikandungnya karena ingin menjadi sebuah kejutan tersendiri saat anaknya lahir. Taehyung menyetujui keputusan Irene, lagipula Taehyung tidak peduli anak mereka adalah perempuan atau laki-laki. Asalkan lahir dengan sehat itu sudah cukup.
Irene tersenyum membayangkan kembali ketika dirinya memberitahukan berita kehamilannya ini pada Taehyung. Saat itu Taehyung pulang larut dan Irene sudah tertidur, tidak biasanya mereka berdua tidak makan malam bersama. Tapi malam itu adalah pengecualian, jadi Irene tidak marah dan pergi tidur lebih awal.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beautiful Rose [Ver. Vrene]✔️
عشوائيBAE IRENE. wanita berumur 21 tahun, kuliah di Sungkyunkwan University (SKKU) dan terdaftar sebagai mahasiswa jurusan kedokteran. Dia mempunyai keluarga yang Harmonis. Dia juga mempunyai sahabat yang begitu setia disamping nya Kim Seulgi. Namun semua...