"Search him Jimin!" Taehyung melempar dokumen yang ada ditangannya. Dengan sekejap dirinya berdiri "aku ingin membunuhnya dengan kedua tanganku sendiri" desisnya pelan
"Yes sir"
Taehyung mengibaskan tangan memerintahkan Jimin untuk keluar ruangan, setelah Jimin pergi Taehyung kembali menghempaskan tubuhnya dikursi kerja. Sudah dua jam dia berada di ruang kerja pribadinya yang ada di Penthouse. Irene masih tertidur dikamarnya dan Taehyung merasa frustasi, dia ingin sekali ikut tidur disamping Irene tapi ada prioritas yang harus dikerjakannya sebelum dirinya tidur.
Dengan langkah pelan Taehyung berjalan kearah mini bar yang ad disudut ruangan dan meraih sebotol whiskey dia membukanya dan langsung meneguk minuman itu melalui botol "apa yang harus aku lakukan?" bisiknya pada dirinya sendiri. Setiap tegukan dada Taehyung semakin berat memikirkan segala kemungkinan yang terjadi, bayangan Irene yang terbaring dirumah sakit dan perasaan yang dirasakan dirinya saat mendengar berita kecelakaan Irene terus menghantui dirinya. Taehyung melirik dokumen yang ada diatas meja dan memutuskan untuk menyudahi pekerjaannya dan pergi ke kamar.
Sesampainya dikamar, Taehyung disambut oleh wanita yang mengisi hatinya. Matanya terpejam dan dadanya naik turun dengan irama yang sama. Taehyung berjalan menghampiri dan duduk disamping tubuh Irene, dia mengulurkan tangannya lalu mengusap rambut cokelat Irene dengan pelan 'I love you' bisiknya. Dia menunduk dan mencium kening Irene lalu beranjak menuju kamar mandi.
.
.
.
"Tae bangun ... ini sudah pagi ... saatnya sarapan" Taehyung mengerang dan membalikkan badan "Tae ayo bangun" Taehyung membuka matanya perlahan dan mengerjakapkan beberapa kali. Taehyung menoleh dan melihat Irene duduk disampingnya, Taehyung meraih tubuh Irene dan menariknya kembali ke dalam pelukannya "Tae--"
"Tidurlah ini masih pagi my rose" ujar Taehyung dengan suara serak
Irene terkikik geli "Pagi? Ini sudah siang babe. Ayo bangun" gumam Irene sambil berusaha melepaskan rangkulan Taehyung.
"Baiklah, tapi aku ingin kecupan selamat pagi. Baru aku mau bangun" ujar Taehyung memberi syarat. Irene hanya menggeleng lalu membuang napas dan mengalah, Taehyung tidak bisa menahan senyumannya saat Irene mengecupnya di bibir dan berbisik 'good morning' "itu yang aku butuhkan" gumamnya lalu bangkit. Taehyung merenggangkan otot-otot tubuhnya dan menguap.
Taehyung menoleh kearah Irene untuk bertanya jam, tapi malah mendapati wanita itu menatapnya tanpa berkedip. Taehyung melirik tubuhnya dan baru ingat kalau dia tidur hanya menggunakan celana tidur dan bertelanjang dada "lihat sepuasnya my rose. Ini akan bertahan lama" mendengar ucapannya, Irene berkedip dan tersadar. Mata hazel yang menjadi favorit Taehyung menatapnya kesal.
"Uhh aku-- kenapa kamu tidak mengenakan baju Tae?" tanya Irene dengan muka merah padam.
Taehyung menaikkan sebelah alisnya "aku pakai celana tidur my rose, padahal aku selalu tidur telanjang. Tidak pernah mengenakan apapun"
"Apa?" tanya Irene tidak percaya. Taehyung hanya mengedipkan matanya dan mencium pipi Irene setelah itu berjalan ke kamar mandi untuk bersiap. Taehyung bisa mendengar Irene berbicara sesuatu kepada dirinya, tapi Taehyung tidak mendengar dan hanya tertawa. Dirinya yakin ucuapan Irene sama sekali bukan pujian.
***
Taehyung sedang membetulkan cuff-links dan kerah kemeja yang dikenakannya hari ini, dasi abu-abu sudah melingkar dilehernya dan jas abu-abu Armani tersampir ditempat tidur. Taehyung meraih jam rolex dan mengenakannya "Tae" Taehyung menoleh dan melihat Irene berjalan masuk ke dalam kamar "hati-hati"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beautiful Rose [Ver. Vrene]✔️
RandomBAE IRENE. wanita berumur 21 tahun, kuliah di Sungkyunkwan University (SKKU) dan terdaftar sebagai mahasiswa jurusan kedokteran. Dia mempunyai keluarga yang Harmonis. Dia juga mempunyai sahabat yang begitu setia disamping nya Kim Seulgi. Namun semua...