Chapter 20

2.2K 248 4
                                    

"APA MAKSUDMU JIMIN?" bentak Taehyung, sekarang mereka berdua sedang berada diruang tamu penthouse Taehyung. Jimin sedang duduk di atas sofa menatap Taehyung yang berjalan mondar-mandir sambil sesekali mengacak rambutnya gusar.

"Kenapa kamu bisa kecolongan?" tanya Taehyung sekali lagi, kali ini dengan nada aygn lebih tenang.

Jimin memandang lantai saat menjawab "itu sama sekali luput dari mata saya sir"

"TIDAK BECUS!" bentak Taehyung untuk yang kedua kalinya "aku mempercayakanmu Jimin mengenai hal-hal semacam ini, kenapa timmu sampai melewatkan hal ini? Sekarang ini konsekuensinya saat hal itu masuk televisi!" terang Taehyung

Taehyung diam sejenak memikirkan solusi yang tepat untuk masalah ini "baiklah cari cara lain agar berita ini tidak muncul lagi di televisi. Perintahkan bagian Public Relation untuk memberikan statement mengenai masalah ini, biar aku yang urusi sendiri orang yang berani membuat berita palsu" ujar Taehyung pada akhirnya

Jimin mengangguk paham lalu berjalan keluar. Taehyung membuang napas frustasi, dia tidak menyangka masalah bisa datagn padanya bertubi-tubi.

Apa-apaan Jisoo memberikan statement palsu mengenai pertunangannya dengan taehyung? Kalau dulu memang iya, tapi sekarang? Jangankan tunangan Taehyung saja merasa jijik saat membayangkan wanita itu. Dan lagi, HAMIL? Bah! Omong kosong macam apa itu? Taehyung saja tidak bertemu dengan wanita itu hampir 7 tahun lamanya, bisa tiba-tiba hamil anaknya? Sungguh kelewatan Jisoo. Bagaimana kalau sampai Irene mende----

IRENE!

Taehyung menyadari sekarang, Irene sudah mendengar berita ini. Dia sudah mendengar berita itu, itulah kenapa dia bertanya kenapa terus menerus kepada Taehyung. Ya Tuhan! Bagaimana ini? Taehyung dilanda rasa panic. Dia ingin sekali turun dan pergi menemui Irene dan menjelaskan semuanya, tapi paparazzi, Taehyung tidak bisa berbuat apapun. Kalau sampai dia nekat menemui Irene, dia akan terbawa dalam masalah ini. Itu yang Taehyung tidak mau, pasti Irene akan sangat marah padanya.

Taehyung menghempaskan tubuhnya diatas sofa dan menyenderkan bahunya yang lelah. Taehyung menatap langit-langit penthouse nya saat pertanyaan muncul dibenaknya.

Apakah sudah terlambat untuk memberikan penjelasan kepada Irene ketika semua ini sudah selesai? Apa Irene mau menunggunya dengan perasaan kecewa dan sakit hati? Apa Irene benar-benar  pergi dari kehidupannya? Tanpa sedikitpun merasakan kebahagian bersamanya? Taehyung memejamkan matanya untuk mengusir pertanyaan yang melintas dibenaknya dan menyambut kegelapan yang menyenangkan.

***

"Taehyung bangun ..." seseorang menggoyangkan tubuh Taehyung yang membuat dirinya terbangun dari mimpinya yang indah. Saat Taehyung membuka matanya, dia melihat Seulgi dan ibunya berada di dalam ruangan. Dengan spontanitas, Taehyung langsung berdiri dan menyapa 

"Hey"

"Kenapa kamu masih disini Taehyung?" tanya ibunya heran

"Eomma ..." gumam Taehyung

Ibunya berjalan menuju sofa yang tadi menjadi tempat tidur Taehyung. Wanita paruh baya itu duduk dengan anggun lalu menatap Taehyung dengan tatapan marah juga kecewa "kenapa kamu tidak menceritkannya pada eomma?"

Taehyung berjalan ibunya dan berlutut dihadapan ibunya. Taehyung menggenggam kedua tangan ibunya yang terkepal di pangkuan wanita tersebut "eomma Please ... biar aku jelaskan terlebih dahulu baru eomma bisa memberi penilaian padaku. Biar aku jelaskan" Taehyung menghembuskan napasnya dan mulai menjelaskan.

"Eomma apa yang diberitahukan di media tidak benar" Taehyung berkata dengan pelan agar ibunya dapat mencerna apa yang ia katakan "Jisoo sekarang bukan siapa-siapa eomma dan dia berbohong soal dia mengandung anakku. Aku sudah tidak pernah bertemu dengannya sejak 7 tahun yang lalu" Taehyung menjelaskan dengan hati-hati.

My Beautiful Rose [Ver. Vrene]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang