Chapter 14

2.3K 256 4
                                    

Irene menatap Taehyung yang sedang mengeluarkan kartu kredit dari dalam dompetnya dengan tatapan geram. Bisa-bisanya dia merebut cokelat kesukaannya dan membeli cokelat tersebut di depan matanya, Irene sama sekali tidak menyangka kalau Taehyung menyukai cokelat yang sama dengan dirinya. Ini pertama kalinya mereka berdua setuju satu sama lain dalam suatu hal. Namun sayangnya, saat mereka berdua melihat kalau coklat yang mereka cari tinggal satu Irene dan Taehyung mulai berdebat satu sama lain. Irene mendengus kesal saat Taehyung menatapnya dengan senyum pernah kemenangan "ini tidak adil" bisiknya pada diri sendiri. Kalau saja Irene lebih tinggi dari Taehyung, mungkin dia yang mendapatkan coklat itu bukan Taehyung. Dasar pria menyebalkan, kenapa dia tidak mau mengalah? Gerutunya dalam hati. Irene melipat tangannya di atas dada dan melototi Taehyung sebal. Setelah mereka berdua meninggalkan kasir, Irene langsung mencari ibunya dan menemukan ibunya sedang berbicara dengan seseorang di depan pintu masuk. Belanjaan yang dibeli terletak di dekat kaki ibunya dengan langkah cepat, Irene meninggalkan Taehyung dan menghampiri ibunya "hai eomma" sapanya.

Ibunya dan orang yang berdiri didepannya saat mendengar sapaan Irene "hai darling, bagaimana apa kamu sudah dapat cokelatmu?" Pertanyaan ibunya membuat Irene murung seketika dan mendelik kearah Taehyung yang berjalan menghampiri mereka "tidak. Ada seseorang yang tidak mau mengalah soal cokelat itu" padahal aku sudah membantunya agar tidak tersesat di dalam. Irene ingin menambahkan hal itu namun mengurungkan niatnya.

Ibunya menatap Irene tidak percaya dan melirik ke samping Irene "baiklah, ayo kita pulang" ujar ibunya lalu menoleh ke wanita yang berdiri di depannya "senang bertemu dengan anda" lalu mulai mengumpulkan belanjaan yang terletak di lantai. Irene menatap wanita yang sedang membantu ibunya tersebut. Wanita itu berumur sekitar lima puluhan seperti ibunya, tapi dia terlihat elegan seperti bukan berasal dari kalangan biasa. Saat Irene melihat iris mata wanita tersebut dia seperti melihat seseorang dan wanita tersebut terlihat mirip ---- Taehyung! Dengan pemikiran tersebut Irene menoleh kearah Taehyung, seolah Taehyung mengerti tatapan Irene, hanya tersenyum dan mengangkat bahunya. Baru saja Irene ingin berkomentar, ibunya mendahului Irene "ayo Irene!" Lalu Irene memutar bola matanya dan berjalan menyusul ibunya yang sedang menatap Irene geram di area parkir.

Irene menoleh sekali lagi ke belakang dan melihat Taehyung berbicara dengan wanita tersebut lalu berjalan menuju mobil yang terparkir di area parkir. Taehyung menoleh sedikit dan melihat Irene sedang menatapnya, Taehyung tersenyum lalu berbisik sesuatu di telinga wanita yang berjalan disampingnya dan wanita itu tersenyum lalu mengangguk seolah menyetujui apa yang dikatakan Taehyung. Irene kembali berlari menuju ibunya yang sudah jauh didepan nya.

Irene tidak menyangka bisa bertemu orang tua Taehyung Mrs. Kim, ibu Taehyung.

***

"What? You meet my mother Irene? Where? When?" Seulgi bertanya kepada Irene dengan tatapan tidak percaya. Mereka berdua sedang duduk di salah satu cafe kecil yang terletak tidak jauh dari Universitas. Cafe tersebut adalah tempat favorit mereka berdua, selain itu tempatnya yang dekat suasananya pun nyaman. Cafe tersebut di desain dengan cantik, ada kesan modern juga kesan vintage. Kursi dan meja cafe tersebut berbentuk modern sedangkan cat dinding dan hiasan cafe tersebut bertemakan vintage. Karena Irene dan Seulgi sering mengunjungi cafe tersebut, membuat si pemilik mengenal mereka Mrs. Oh, wanita paruh baya yang berusia enam puluh dua tahun dan sudah 12 tahun menjadi pemilik cafe ini, dia bilang membuka cafe adalah impiannya sejak kecil dan ketika impiannya tercapai dia merasa bahagia. Irene merasa kagum saat Mrs. Oh menceritakan hal tersebut padanya dulu.

Irene menceritakan kejadian tiga hari yang lalu di supermarket kepada Seulgi. Awalnya Seulgi hanya tertawa tidak percaya saat Irene menceritakan kejadian tentang dirinya dengan Taehyung dan saat Irene mengatakan kalau dia bertemu dengan ibunya, reaksi itulah yang didapatkan Irene dari Seulgi "aku tidak tahu kalau eomma pulang Irene ... Kamu tahu beberapa hari ini aku tidak pulang dan tidur di apartemen Lisa karena projek yang aku kerjakan akan di presentasikan beberapa hari lagi, aduh bisa mati aku kalau pulang nanti! Bagaimana---" Seulgi terus menerus berbicara tanpa henti membuat Irene kesal.

"Seulgi!" Potong Irene "tidak apa-apa kamu tahu alasannya tidak mencurigakan, jadi tenang saja" lanjut Irene menenangkan Seulgi.

"Kamu tidak tahu Irene, eomma sangat protektif. Aku bisa menginap di apartemen Lisa karena dia lagi ke Italia karena urusan pekerjaan. Aku tidak tahu kalau dia pulang minggu ini, astaga" Seulgi mengacak rambutnya sebal. Irene hanya bisa menatap Seulgi terkejut dan tidak percaya. Baru kali ini Irene melihat sahabatnya panik seperti ini.

"Aku tahu, aku belum pernah bertemu dengan ibumu. Baru kemarin itu juga tidak saling berkata satu sama lain, tapi aku bisa lihat kalau ibumu baik. Eomma suka dengannya, selama pulang dari supermarket dia tidak berhenti bercerita tentang ibumu. Aku tidak mengerti lagi" selama Irene berkata, Seulgi hanya menatap keluar jendela. Saat menyadari kalau Seulgi tidak mendengarkan apa yang diucapkannya satu katapun, Irene menepuk bahu Seulgi "apa yang sedang kamu lihat Seulgi?" Tanya Irene.

"Oppa---" ucapan Seulgi belum selesai saat Irene mendengar bel pintu masuk berbunyi. Irene melirik kearah pintu masuk dan melihat Taehyung berjalan masuk. Tidak seperti kemarin, hari ini Taehyung kembali menggunakan Armani suit nya. Irene menatap pria tersebut yang sedang berjalan menuju kearah meja mereka. Dia memang tampan dan cocok menggunakan apa saja, ucapnya dalam hati.

"Goog afternoon ladies" sapanya dengan santai

"Well, kalau bukan Mr. Billionaire ..." Ujar Irene kesal. Dia masih tidak terima karena Taehyung tidak mau mengalah soal cokelat kesayangan.

"Sepertinya ada yang tidak terima soal cokelat kemarin" ujar Taehyung tersenyum jail sambil mengusap dagunya menggunakan tangannya. Irene hanya melototi Taehyung dan melipat kedua tangannya di atas dada lalu memalingkan wajahnya. Irene melihat dari kaca kalau pipinya merona merah.

Seulgi berdehem pelan saat merasakan Irene mulai tidak nyaman "jadi apa yang kamu lakukan disini Oppa?" Seulgi berusaha mengalihkan perhatian Taehyung yang sedang menatap Irene lekat.

Taehyung masih menatap Irene selama beberapa detik lalu mengalihkan pandangannya ke Seulgi. Irene yang merasa gugup dan tidak menyadari kalau dia menahan napas akhirnya menghembuskan nafasnya pelan "eomma ingin kamu pulang Seulgi" Irene menoleh kearah Seulgi yang sedang merapikan barangnya sambil menggumamkan kata- kata yang membuat Irene tersenyum. Setelah itu Seulgi berdiri dan meninggalkan cafe tanpa berkomentar apa-apa meninggalkan Irene yang sedang tertegun.

"Bagaimana kalau kamu ikut denganku Irene? Makan siang di Kim Mansion. Aku rasa adikku membutuhkan seseorang" kali ini Irene menatap Taehyung tidak percaya "apa?" tanya Taehyung. Irene hanya menggelengkan kepalanya "kalau begitu cepatlah, kita tidak mau membuat adikku yang sedang kesal didalam mobil sendirian bukan?" Irene masih menatap Taehyung, pada akhirnya Irene menyerah dan menghembuskan nafasnya kesal lalu meraih tasnya. Setelah itu mereka berjalan meninggalkan cafe.

***

Maaf banget ya guys baru update ^^

Aww apa yang bakal terjadi selanjutnya ya? Stay tuned!

Don't forget to vote, comment, and share

I PURPLE YOU

DyahUtamiXx
PitalokaXx

My Beautiful Rose [Ver. Vrene]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang